Senantiasa tumbang di dua partai yang mereka jalani pada babak penyisihan Grup H, masing-masing versus Senegal (19/6) dan Kolombia (24/6), memaksa Polandia untuk menyudahi harapannya buat tampil lebih lama di Piala Dunia 2018.
Alhasil, laga pamungkas kontra Jepang mala mini (28/6) di Stadion Volgograd Arena, tak ubahnya formalitas belaka untuk Robert Lewandowski dan kawan-kawan. Beroleh kemenangan di laga ini jadi satu-satunya cara bagi tim asuhan Adam Nawalka untuk menjaga nama baik.
Di sisi lain, Jepang tetap menyongsong laga ini dengan keseriusan cukup tinggi walaupun Akira Nishino, memilih untuk mengistirahatkan sejumlah pemain intinya. Pasalnya, kekalahan bisa mengancam kans mereka buat mencuri satu tiket lolos ke fase 16 besar.
Raihan poin, baik via kemenangan atau sekadar imbang, jadi buruan utama Yuto Nagatomo dan kolega. Pasalnya, hasil tersebut membuat kepastian mereka melenggang sampai fase gugur, tidak dipengaruhi oleh skor akhir partai Kolombia melawan Senegal.
Sedari wasit asal Zambia, Janny Sikazwe, membunyikan peluit tanda dimulainya pertandingan, masing-masing kubu langsung coba mengambil inisiatif penyerangan. Akibatnya, ritme laga berjalan cukup intens kendati belum ada peluang emas yang sanggup ditorehkan.
Namun seiring berjalannya waktu, organisasi permainan Samurai Blue yang cukup apik, bikin mereka lebih banyak menguasai bola sekaligus mencatatkan peluang. Sialnya, beberapa usaha yang dilakukan oleh Jepang, termasuk sepakan terarah Yoshinari Muto dan Gotoku Sakai, masih gagal membuahkan gol.
Tak ingin kalah dengan sang lawan, Bielo-czerwoni juga mati-matian melancarkan teror. Akan tetapi, sejumlah upaya yang mereka lakukan belum jua menuai hasil, termasuk sundulan maut Kamil Grosicki yang sukses diselamatkan Eiji Kawashima.
Berdasarkan statistik, penguasaan bola yang dimiliki Polandia di babak pertama jauh mengungguli Jepang. Namun nahas, situasi itu tak mampu mereka manfaatkan secara maksimal guna membongkar rapatnya pertahanan Samurai Blue. Bahkan di beberapa situasi tertentu, Bielo-czerwoni malah tertekan oleh cairnya alur permainan dari utusan Asia tersebut.
Kegagalan masing-masing faksi untuk mencuri gol lebih awal pada laga ini, membuat papan skor di Stadion Volgograd Arena tak jua berubah hingga Sikazwe menyudahi babak pertama. Selepas turun minum, laga berjalan dengan tempo yang begitu lambat karena masing-masing tim berusaha mengorek perubahan apa yang disispkan oleh para juru strategi. Hal ini pulalah yang membuat pertandingan tampak lebih membosankan.
Akan tetapi, situasi macam itu tidak bertahan lama sebab usai melewati sepuluh menit babak kedua, intensitas laga malah semakin meninggi. Semua itu terbukti dengan makin banyaknya ancaman yang terjadi ke gawang masing-masing kesebelasan.
Agak pasifnya cara bermain Jepang di awal babak kedua lantas dihukum secara paripurna oleh Polandia. Memanfaatkan tendangan bebas yang dieksekusi oleh Rafal Kurzawa, Bielo-czerwoni sukses beroleh keunggulan terlebih dahulu di menit ke-60 setelah Jan Bednarek menyodok umpan tersebut guna menggetarkan jala Kawashima.
Terlecut oleh gol tersebut, Jepang berusaha meningkatkan daya dobrak mereka dengan memasukkan Takashi Inui buat menggantikan Takashi Usami. Sayangnya, presensi pemain anyar Real Betis tersebut tak serta merta bikin Samurai Blue jadi lebih dominan.
Kendati begitu, munculnya kabar tentang keberhasilan Kolombia membobol gawang Senegal via gol sundulan Yerry Mina, bikin Jepang mengendurkan tekanan yang mereka buat. Pasalnya, keunggulan Los Cafeteros membuat posisi Samurai Blue aman di posisi dua klasemen sehingga kans mereka menembus babak 16 besar, tetap terjaga.
Permainan pasif anak buah Nishino terlihat dengan minimnya tekanan yang mereka buat. Nagatomo dan kolega asik mengoper ke sesama rekannya di sektor belakang dan tengah sembari menunggu wasit meniup peluit panjang. Di sisi lain, Lewandowksi dan kawan-kawan juga tak lagi ngotot buat menambah pundi-pundi golnya di sisa waktu yang tersedia. Kemenangan 1-0 dirasa sudah cukup untuk menjaga martabat Polandia.
Mujur bagi Jepang, Senegal benar-benar tak mampu mencetak gol penyama kedudukan karena sampai laga di Stadion Cosmos Arena, Samara, disudahi sang pengadil lapangan, Kolombia tetap unggul 1-0.
Alhasil, kekalahan yang Jepang derita dari Polandia, tak menggoyahkan posisi mereka untuk lolos ke fase gugur usai finis sebagai runner-up Grup H. Keberhasilan Samurai Blue lolos ke babak tersebut juga memperpanjang siklus 8 tahunan mereka dengan selalu menembus fase 16 besar, seperti di Piala Dunia 2002 dan Piala Dunia 2010.