Sepak bola memang masih menjadi olahraga yang kurang ramah bagi perempuan. Tak hanya di dalam lapangan saja, di luar lapangan pun perempuan yang berkecimpung masih sulit mendapatkan respek yang semestinya. Salah satu contohnya adalah yang menimpa Julia Guimaraes, reporter asal Brasil ketika tengah menjalankan tugasnya di Rusia untuk Piala Dunia 2018.
Great response from Brazilian TV journalist Julia Guimaraes of Sportv to unacceptable behaviour. Not easy to show such restraint in the face of harassment. https://t.co/eFVZz6gdMA
— Colin Millar (@Millar_Colin) June 24, 2018
Ketika Guimaraes tengah bersiap untuk melaporkan reportasenya kepada TV Globo dan SportTV sebelum laga antara Jepang melawan Senegal, seorang pria tiba-tiba menghampirinya dan mencoba untuk menciumnya. Untungnya, Guimaraes berhasil menghindari ‘sosoran’ pria tersebut, dan ia langsung mengomeli pria tersebut.
“Jangan lakukan ini! Jangan pernah lakukan hal seperti ini lagi. Anda tak berhak melakukan ini. Hal ini tidak benar dan tidak sopan, jangan pernah berlaku seperti ini kepada seorang perempuan! Berikan respek kepada mereka!”
Guimaraes pun curhat di akun Twitter pribadinya mengenai kejadian tak mengenakkan yang menimpanya ini.
É difícil encontrar palavras… Por sorte, nunca vivi isso no Brasil! Aqui já aconteceu por 2 vezes. Triste! Vergonhoso! https://t.co/8sdukYw8FG
— Julia Guimarães (@juliacgc) June 24, 2018
“Sulit bagi saya untuk berkata-kata mengenai kejadian ini… Saya beruntung tak pernah mengalami ini di Brasil. Namun, di sini saya mengalaminya dua kali. Menyedihkan! Memalukan!”
Ya, ternyata tak hanya sekali Guimaraes mengalami pelecehan seperti ini. Menurut pengakuannya, dilansir dari NDTV, reporter yang satu ini juga mendapatkan perlakuan tak menyenangkan kala memberikan reportase di laga perdana Piala Dunia 2018 antara Rusia dan Mesir. Guimaraes juga menyatakan bahwa ia kerap kali menerima nyanyian yang memuat pesan melecehkan selama bertugas di Rusia.
Meskipun begitu, tindakan sigap dan tegas Guimaraes ini mengundang pujian dari banyak orang. Ia dinilai telah memberikan respons yang tepat untuk melawan laki-laki tersebut, dan aksinya bisa dijadikan contoh, tak hanya bagi reporter perempuan di dunia sepak bola, namun juga untuk semua perempuan.
Why anyone would think kissing someone without their consent is a good/fun idea, is beyond me.
Good on you, Júlia Guimarães for putting him in his place. https://t.co/eFR8Uvos0t
— ✨Sandee✨ (@SandeeDandee) June 25, 2018
https://twitter.com/LuciesAwesome/status/1011498665339432962
Kejadian serupa juga menimpa Julieth Gonzalez Theran, reporter dari DW. Ketika bertugas di Moskow, Theran dicium dan dilecehkan oleh seorang laki-laki berjanggut.
A female reporter has been kissed & groped while reporting live @ #RussiaWorldCup2018. Colombian reporter @JULIETHCGT was reporting for German channel @DeutscheWelle. The incident has since gone viral with people demanding that the issue be dealt with at the highest level #MeToo pic.twitter.com/wPyZ2u6luQ
— Voice of the Cape (@VOCfm) June 21, 2018
Kejadian seperti ini tentunya tak bisa ditoleransi di sepak bola. Sudah sepantasnya perempuan yang berkecimpung di sepak bola memiliki rasa aman dan mendapatkan respek yang sama ketika tengah bertugas.