Untuk Brasil, laga melawan Kosta Rika yang akan berlangsung pukul tujuh malam nanti akan menjadi laga yang sangat krusial. Setelah secara mengejutkan imbang dengan Swiss di pertandingan pertama, skuat asuhan Tite harus meraih poin penuh untuk menjaga asa lolos ke babak berikutnya. Meski dihuni banyak pemain berkualitas, Brasil tentu akan mengandalkan sang megabintang, Neymar untuk meraih kemenangan atas Kosta Rika.
Namun, tugas Neymar sepertinya tak akan berjalan mudah. Pelatih kepala Kosta Rika, Oscar Ramirez, kabarnya akan meminta dua anak buahnya untuk menjaga pesepak bola termahal di dunia tersebut. Meskipun begitu, pelatih berusia 53 tahun ini juga menyatakan bahwa ia tak akan menyuruh pemainnya untuk menargeti dan melukai Neymar.
“Neymar adalah pemain yang begitu berbakat dan tim lain tampak berusaha untuk menghentikannya dengan cara yang agresif. Kami memiliki strategi sendiri dan akan melihat apa yang terjadi. Kami mungkin akan meminta dua pemain untuk menjaga dirinya. Namun, yang jelas kami tak akan melakukan hal yang keras atau pelanggaran yang tidak sportif kepadanya. Pemain kami tahu apa yang harus dilakukan,” ujar Ramirez dikutip dari Reuters.
Memori di Piala Dunia 2014 tentunya masih membekas, tak hanya bagi supporter Brasil namun juga seluruh pencinta sepak bola dunia. Kala itu, Neymar yang juga menjadi tumpuan Brasil dicederai oleh pemain Kolombia, Camillo Zuniga, di partai perempat-final. Neymar pun harus absen di partai semifinal, dan negaranya dikangkangi Jerman dengan skor telak 7-1.
Neymar pun kabarnya sempat diragukan untuk turun dalam laga penting melawan Kosta Rika ini. Namun, Tite telah mengonfirmasi bahwa penyerang sayap berusia 25 tahun ini akan bermain. Tak hanya itu, mantan pelatih Corinthians itu juga membantah anggapan bahwa ia meminta Neymar untuk mengubah gaya bermainnya.
“Itu tidak benar. Semua pemain memiliki tanggung jawabnya masing-masing. Saya tak akan mengambil apa yang sudah menjadi tanggung jawab Neymar. Ia adalah seorang genius. Kami semua harus bermain sebagai tim untuk meraih sesuatu, namun kami juga harus menghargai karakter tiap individu. Saya tak akan meminta satu pemain saya untuk mengubah karakteristik mereka.”
Mampukah Neymar mengangkat Brasil dan menghindari nasib seperti rival terbesar mereka di Amerika Latin? Menarik untuk dinanti.