Piala Dunia 2018

Gaku Shibasaki, Roller Coaster dari Aomori

Shinji Kagawa berhasil mengeksekusi penalti dengan sangat sempurna. Yuya Osako kemudian berhasil mencetak gol penentu kemenangan Jepang atas Kolombia di pertandingan perdana Grup H Piala Dunia 2018. Semua memuji penampilan para penggawa Jepang, terutama Osako yang tampil cerdas sepanjang laga. Tetapi pahlawan sebenarnya Jepang di pertandingan tersebut adalah Gaku Shibasaki.

Bermain di lini tengah, Shibasaki memiliki cara bermain yang berbeda dengan kompatriotnya. Aksi Shibasaki tidak penuh magis seperti yang dilakukan oleh Shinji Kagawa, atau bermain dengan sangat elegan seperti kapten tim, Makoto Hasebe. Shibasaki bermain penuh energi, ia terus bergerak sepanjang pertandingan.

Pergerakan Shibasaki pula yang membuat penyerangan Jepang cukup lancar. Shibasaki bergerak dengan penuh tenaga di sisi kanan penyerangan. Ia melakukan segitiga operan bersama bek kanan Hiroki Sakai dan Genki Haraguchi.

Kombinasi operan yang dikomandoi oleh Shibasaki inilah yang berkali-kali merepotkan pertahanan lawan. Kombinasi atau segitiga operan ini juga memudahkan pemain lain untuk terus bergerak, memudahkan Kagawa dan Osako bisa masuk ke pertahanan Kolombia.

Apalagi Shibasaki beberapa kali dengan liar merangsek masuk hingga kotak penalti. Wajar apabila statistik kemudian mencatat bahwa serangan Jepang di laga melawan Kolombia didominasi dari sisi kanan, yaitu sebanyak 43%.

Selain aktif menyerang dan mengalirkan bola, Shibasaki juga turut membantu lini pertahanan. Ia melancarkan empat tekel yang berhasil menggagalkan upaya serangan lawan. Permainannya penuh tenaga dan energi, serupa dengan roller coaster. Pergerakan dan kecepatan pun adalah atribut terbaik dari Shibasaki.

Perjalanan Karier Roller Coaster Selama Dua Tahun

Bukan saja gaya bermainnya yang penuh tenaga seperti roller coaster, tapi juga perjalanan karier pria asal Aomori tersebut. Naik turun dengan cepat. Bahkan sebenarnya ada beberapa pihak yang sedikit meragukan bahwa Shibasaki akan disertakan dalam skuat Jepang yang akan berlaga di Piala Dunia 2018.

Nama Shibasaki pertama kali mencuat di pentas internasional ketika mencetak dua gol ke gawang Real Madrid di partai final Piala Dunia Antarklub 2016 untuk klubnya saat itu, Kashima Antlers.Bagi yang mengingat laga ini, Shibasaki mencetak dua gol cepat pada akhir babak pertama, dan beberapa menit selepas babak kedua dimulai. Seandainya Cristiano Ronaldo tidak mencetak hat-trick, boleh jadi Real Madrid menelan kekalahan.

Januari 2017, Shibasaki kemudian memulai petualangannya di Eropa. Ia mendarat di kesebelasan divisi Segunda, Tenerife. Debutnya dilalui dengan kekalahan atas CF Reus Deportieu. Shibasaki kemudian tampil mengesankan pada sisa musim. Sayangnya ia gagal membawa Tenerife untuk promosi. Tetapi bakat hebatnya tidak luput, Getafe kemudian mengangkutnya pada bulan Juli 2017.

Debut Shibasaki di LaLiga dilalui dengan hasil imbang tanpa gol melawan Athletic Bilbao. Di pekan pertandingan keempat, Shibasaki berhasil melesakan gol perdananya di LaLiga. Tidak tanggung-tanggung, gawang yang dibobolnya adalah tim raksasa, FC Barcelona. Sayangnya golnya tersebut tidak mampu menyelamatkan tim dari kekalahan.

Shibasaki berada dalam jalur yang tepat jelang bergulirnya Piala Dunia 2018. Namun ada sebuah kejadian tidak terduga, ia mengalami cedera pada akhir tahun 2017. Tidak parah, tetapi ini bisa memupuskan peluangnya tampil di Piala Dunia. Untungnya ia berhasil sembuh cepat, dan 20 pertandingannya bersama Getafe sudah cukup meyakinkan pelatih Akira Nishino untuk membawanya ke Rusia.

Setelah banyak sekali proses naik turun seperti roller coaster selama dua tahun terakhir dalam kariernya. Shibasaki pun terlibat dalam sebuah kejutan lain, ia merupakan bagian dari tim Jepang yang secara heroik berhasil mengalahkan Kolombia di pertandingan perdana Grup H Piala Dunia 2018. Pertandingan yang selalu akan dikenang dalam sejarah sebagai yang pertama kali di mana tim asal Asia berhasil mengalahkan tim Amerika Selatan.