Seandainya Harry Kane tidak mencetak gol di menit akhir, sudah pasti Inggris mesti menelan pil pahit. Bermain baik selama kurang lebih 30 menit, keunggulan mereka kemudian buyar karena Kyle Walker kedapatan melanggar salah satu pemain Tunisia. Meskipun menang, masih banyak pekerjaan rumah bagi manajer timnas Inggris, Gareth Southgate. Salah satunya adalah menyoal dua gelandang serang, Dele Alli dan Jesse Lingard.
Southgate jelas membuat sebuah rencana pertandingan yang mengejutkan. Sebelum Piala Dunia digelar, banyak pengamat memprediksi bahwa sang manajer akan menggunakan poros gelandang Dele Alli, Jordan Henderson, dan Eric Dier. Skema ini memang terbilang ideal, atau tepatnya lebih aman karena masing-masing gelandang memiliki fungsi kerja masing-masing.
Tetapi di laga melawan Tunisia, yang disajikan Southgate berbeda jauh dengan prediksi banyak orang. Ia seakan ingin membuktikan bahwa Dele Alli dan Jesse Lingard bisa bermain bersama. Situasi di antara dua gelandang serang ini tidak akan menjadi masalah akut yang serupa dengan generasi emas Inggris yang kesulitan untuk memadukan Steven Gerrard dan Frank Lampard.
Alli bingung, Lingard canggung
Idealnya, dengan memainkan Alli dan Lingard secara bersamaan tujuan besarnya adalah agar lini depan Inggris bisa bermain lebih cair dan dinamis. Keduanya merupakan gelandang serang yang bisa terus bergerak sepanjang pertandingan untuk membombardir pertahanan lawan. Kombinasi dari permainan operan Alli serta pergerakan Lingard tentu rasanya akan menjadi sesuatu yang sangat bagus untuk menopang Harry Kane.
Tetapi yang terjadi di laga melawan Tunisia tidak atau belum sesuai dengan ekspektasi atau rencana pertandingan yang diusung oleh Southgate. Alli dan Lingard sama-sama tidak tampil begitu bagus, bahkan keduanya kemudian ditarik keluar dan digantikan pemain lain.
Alli seakan kebingungan sepanjang laga. Tak terlihat, permainan operan cepat seperti yang sering ia peragakan di klubnya, Tottenham Hotspur. Selama berada di lapangan, Alli seakan tidak mengetahui mesti berbuat apa. Ingin mengalirkan bola, sudah ada Jordan Henderson yang tampil cukup baik memainkan peran tersebut terutama pada babak pertama. Ingin ikut menekan dan merangsek masuk ke jantung pertahanan lawan, pergerakannya tertahan karena sudah ada Raheem Sterling dan Harry Kane.
Sementara Lingard, pergerakannya kelewat liar. Ia sempat melakukan beberapa pergerakan dan sentuhan yang bagus pada awal-awal pertandingan. Tetapi sepertinya pemain Manchester United ini mengalami demam panggung yang luar biasa. Lingard tampak begitu canggung sepanjang laga. Kecanggungan inilah yang kemudian membuatnya gagal memaksimalkan dua peluang emas yang ia dapatkan, padahal sudah berada di situasi yang menguntungkan.
Sekali lagi, Inggris memang berhasil memenangkan pertandingan, tetapi Gareth Southgate jelas mesti membenahi segala kekurangan, setidaknya yang jelas terlihat pada pertandingan perdana mereka di Piala Dunia 2018 melawan Tunisia ini. Karena apabila tidak segera dicari solusinya, boleh jadi perkara inilah yang akan menyulitkan jalan Inggris di turnamen edisi kali ini.