Cerita

Abdul Rahman Sulaiman, Sosok yang Membuat PSM Makassar Move On dari Hamka Hamzah

Pendukung PSM Makassar sedang kasmaran. Mereka akhirnya berhasil move on dari patah hati akibat ditinggalkan kapten mereka di Liga 1 musim kompetisi 2017 lalu, Hamka Hamzah. Cinta para pendukung Juku Eja kali ini beralih ke sosok Abdul Rahman Sulaiman.

Abdul Rahman, palang pintu berpostur tubuh tinggi menjulang 187 sentimeter, sedang menjadi buah bibir di Makassar. Menggantikan posisi Hamka di Liga 1 2018, secara perlahan ia menjadi tembok pertahanan kokoh bersama bek asal Prancis, Steven Paulle.

Tak hanya piawai mengawal pemain lawan, melakukan blok dan intersep penting, Rahman juga sudah dua kali mencetak gol krusial yang menyelamatkan PSM di menit-menit akhir pertandingan. Pada pekan ke-13 lalu, mentalitas Juku Eja teruji di kandang tim kuat Persipura Jayapura dengan menolak menyerah meski kebobolan di menit ke-82. Rahman mencetak gol yang menyamakan kedudukan di menit-menit akhir laga, memastikan satu poin penting di Stadion Mandala.

Sebelumnya, pemain berusia 30 tahun ini juga sudah pernah menyelamatkan PSM. Pemain asal Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan ini, juga mencetak gol kemenangan sewaktu Juku Eja menjamu PS TIRA di pekan kelima. Saat itu, performa PSM yang belum stabil menjadi bulan-bulanan tim tamu yang sempat memaksakan skor imbang 3-3. Berkat sundulan Rahman yang menyambar umpan Rasyid Bakri di mulut gawang, PSM sukses membungkus tiga angka di Stadion Andi Mattalatta Mattoanging.

Keandalan Rahman dalam mengorganisir lini bertahan sekaligus mencetak gol menghapus kerinduan para pendukung PSM terhadap sosok Hamka Hamzah. Mantan pemain tim nasional Indonesia U-23 ini juga mengikuti jejak senior sedaerahnya itu dalam berbisnis. Rahman kini menggeluti bisnis pakaian dengan label Twoeight Merchandise, sesuai nomor punggung yang dikenakannya, yaitu ‘28’.

Karier yang membentang hingga ke Timor Leste

Penantian Rahman sebelum menjadi andalan di klub provinsi kelahirannya cukup panjang. Ia membela beberapa klub di provinsi yang berbeda-beda, bahkan hingga ke negara tetangga, Timor Leste.

Menjalani debut senior di Persita Tangerang, Rahman mulai dikenal publik ketika menjadi bagian Semen Padang yang menjuarai Indonesia Premier League (IPL 2011/2012). Kiprahnya ini membuahkan pemanggilan memperkuat tim nasional U-23 untuk SEA Games 2011. Setelah membawa Merah-Putih meraih medali perak di ajang dua tahunan tersebut, ia bergabung dengan Sriwijaya FC sebelum berlabuh ke Persib Bandung.

Meski menjadi bagian skuat Persib yang keluar sebagai juara Liga Indonesia musim 2014, Rahman harus meninggalkan Indonesia untuk bergabung dengan klub Karketu Dili FC. Ia mencari kesempatan bermain mengingat saat itu Liga Indonesia terhenti akibat sanksi FIFA. Setelah liga domestik kembali bergulir, pemain kelahiran 14 Mei 1988 ini bergabung dengan Bali United.

Panggilan dari kampung halaman akhirnya datang pada awal musim 2018. Pengalaman Rahman sangat dibutuhkan Robert Rene Alberts untuk menggantikan posisi Hamka yang hengkang ke Sriwijaya FC. Hanya dalam kurun waktu tiga bulan, ia pun sanggup menggantikan sang ikon di hati para pendukung PSM.