Sudah menjadi kebiasaan bagaimana tim yang terdegradasi mesti merelakan pemain terbaik mereka untuk pergi. Karena biasanya, sang bintang tim memiiki hasrat besar untuk tetap bertahan di kompetisi level tertinggi, ketimbang mesti ikut terjerembab ke kasta kedua bersama klub mereka. Situasi ini juga dialami oleh Salomon Rondon yang gencar dikaitkan dengan Tottenham Hotspur.
Rondon, penyerang asal Venezuela berusia 28 tahun, tampil cukup mengesankan meskipun klubnya West Bromwich Albion mesti terdegradasi. Rondon mencetak tujuh gol dan tiga asis sepanjang musim lalu, meskipun kemudian gagal membawa klub berjuluk The Baggies tersebut untuk tidak terlempar dari Liga Primer Inggris.
Dalam beberapa hari terakhir, Rondon disebutkan akan segera mendarat ke markas Tottenham. Selain mereka, Chelsea juga ikut dirumorkan meminati Rondon sebagai langkah antisipasi seandainya Alvaro Morata benar-benar kembali ke Juventus. Begitu pula West Ham United yang menyiapkan Rondon sebagai penyerang baru seandainya Marko Arnautovic jadi dipinang Manchester United.
Alasan utama Tottenham ingin mendaratkan Rondon tentunya adalah mencari pelapis untuk Harry Kane karena nyatanya, dua pelapis Kane saat ini, Vincent Janssen dan Fernando Llorente, tidak tampil sesuai harapan. Janssen bahkan sampai mesti dipinjamkan ke Fenerbahce untuk mengembalikan ketajaman dan kepercayaan dirinya, sementara Llorente bahkan hanya mencetak sebiji gol musim lalu di liga.
Rondon jelas merupakan pilihan yang sangat bagus bagi Tottenham. Bukan saja sekadar pelapis, Rondon juga bisa dimainkan bersamaan dengan Harry Kane karena mobilitas, tenaga, dan determinasinya. Rondon bisa saja ditempatkan melebar, atau bermain di belakang Harry Kane sebagai penyerang lubang. Hal inilah yang kemudian membedakan Rondon dengan dua penyerang lain yang dimiliki Tottenham saat ini. Rondon membuat manajer Mauricio Pochettino punya opsi lain di lini serang.
Rondon juga sudah berpengalaman di Liga Primer Inggris. Ia sudah bermain sejak tahun 2015, setelah mendarat di West Brom dari Liga Rusia. Hal ini membuatnya tidak perlu lama beradaptasi ketimbang seandainya Tottenham mendaratkan penyerang baru yang berasal dari luar Liga Primer Inggris. Harga yang mesti ditebus Tottenham pun tidak terlalu besar. Klausul pelepasan Rondon hanyalah 16 juta paun. Dengan kata lain, Pochettino tidak mesti mengeluarkan dana selangit untuk mendaratkan pemain pelapis.