Piala Dunia 2018

Profil Senegal di Piala Dunia 2018: Kumpulan Perantau Papan Atas

Sang debutan yang sempat tampil mengejutkan itu telah kembali. Senegal, yang menandai penampilan pertamanya di Piala Dunia dengan mengalahkan Prancis 1-0 di Seoul, resmi kembali berkiprah di ajang empat tahunan yang digelar di Rusia ini. Lalu bagaimana peluang Senegal di Piala Dunia 2018?

Layaknya negara Afrika lainnya, Senegal mengandalkan para perantau di skuatnya. Maksud dari perantau di sini adalah pemain yang berkarier jauh dari negara asalnya, terutama di liga top Eropa seperti Liga Primer Inggris, Serie A, dan Ligue 1.

Daftar susunan pemain Senegal di Piala Dunia 2018 memperlihatkan hal itu. Kemewahan di balik kesederhanaan. Dari cara pengumuman skuat yang sangat sederhana, hanya berupa selembar kertas yang sekilas seperti tabel pembagian takjil, justru tersimpan kekuatan dahsyat yang bisa meledak kapanpun.

Perpaduan teknik dan fisik sangat terasa di skuat kali ini. Di lini belakang ada Kalidou Koulibaly yang membawa Napoli finis di peringkat kedua Serie A, lalu ada Keita Balde Diao, wonderkid yang diorbitkan Lazio dan kini bermain di AS Monaco, kemudian di sektor penyerang ada Sadio Mane finalis Liga Champions 2017/2018.

Prakiraan formasi

Skuat Senegal saat ini ditangai oleh Aliou Cisse, kapten kesebelasan ketika Senegal menembus perempat-final Piala Dunia 2002. Cisse saat itu menjadi bek andalan Bruno Metsu dalam formasi 4-4-2 diamond yang sedang ngetren. Namun, di tangan Cisse, Senegal sangat jauh dari aroma balance yang diterapkan Metsu.

Sadar timnya memiliki daya ledak yang dahsyat, Cisse memaksimalkan kekuatan timnya dengan memakai formasi 4-3-3. Formasi ini mulai diterapkan laga pertama kualifikasi Grup D Zona Afrika, menggantikan skema 4-4-2 yang selalu melekat di skuat Senegal sebelumnya.

Aura eksplosif langsung terpancar seketika melihat line-up Senegal. Kedua sisi sayap dihuni pemain yang sangat jago menyisir lapangan, yaitu Keita Balde Diao dan Sadio Mane. Keduanya akan menjadi andalan utama untuk mendulang gol, sekaligus menjadi pelayan Moussa Sow, penyerang Bursaspor yang akan berperan sebagai ujung tombak.

Sementara itu untuk menjaga stabilitas tim, di lini kedua Senegal mengandalkan Cheikhou Kouyaté gelandang bertahan West Ham United, sedangkan lini belakang akan dijaga Koulibaly. Di atas kertas, komposisi ini sangat memadai untuk meladeni perlawanan Jepang, Kolombia, dan Polandia.

Kekuatan

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kedua sisi sayap Senegal dihuni oleh para winger andal. Mane dan Keita Balde tidak hanya bermodalkan kecepatan, tapi juga cerdas dalam menciptakan peluang. Inilah yang akan sangat diandalkan Senegal untuk membongkar pertahanan lawan.

Mane di musim ini bersama Liverpool telah menyumbang 9 asis di semua kompetisi, sedangkan Keita Balde telah mengoleksi 11 asis di semua ajang yang diikuti AS Monaco. Sebuah bukti bahwa dua pemain tersebut adalah distributor bola recommended untuk dilahap rekan-rekannya menjadi gol.

Kelemahan

Permasalahan Senegal sama seperti tim Afrika lainnya, komposisi skuat mereka tidak merata, sehingga ada perbedaan yang signifikan dalam hal kualitas dan pengalaman di antara para pemainnya. Pemain-pemain seperti Mane, Keita Balde, M’Baye Niang, Cheikhou Kouyate, dan Koulibaly mungkin sudah terbiasa dengan ketatnya kompetisi papan atas, tapi belum tentu demikian adanya dengan rekan-rekannya yang hanya bermain di liga “pinggiran”.

Kiper Senegal contohnya. Khadim N’Diaye hanya bermain di Liga Guinea bersama Horoya FC, kemudian Kara Mbodji yang menjadi duet Koulibaly bukan pemain inti di Anderlecht. Sementara itu, para ujung tombak seperti Moussa Sow, Moussa Konate, dan Diafra Sakho bukanlah predator ulung di kotak penalti.

Ketimpangan kualitas pemain ini bisa menjadi penghambat Senegal untuk menyingkirkan lawan-lawannya, apabila pemain kunci seperti Mane dan Keita Balde mengalami kebuntuan.

 

Mane akan menjadi pemimpin

Pemain kunci: Sadio Mane

Meski dia bukan kapten tim, tapi Mane pantas dikatakan sebagai pemimpin dari gerombolan Singa Teranga yang akan menaklukkan Rusia. Dengan segala pencapaiannya musim ini di Liverpool, Mane adalah pemain yang paling bersinar di antara seluruh skuat Senegal.

Angka 70 juta euro yang menjadi price tag-nya saat ini semakin menambah kuat label superstar Mane di timnas Senegal. Apalagi, persaingan di Grup H akan cenderung berimbang dan Mane punya potensi besar untuk membawa Senegal lolos dari penyisihan grup, dan mungkin juga kembali membuat kejutan seperti di tahun 2002.

Peluang di Piala Dunia 2018

Secara materi pemain, kualitas Senegal sama kuat dengan Polandia dan Kolombia, serta setingkat lebih baik dibanding Jepang. Oleh karena itu, seberapa jauh Senegal akan melaju mungkin akan dipengaruhi hasil di dua laga pertama. Jika empat poin sanggup dikemas saat menghadapi Polandia dan Jepang, tiket 16 besar kemungkinan dapat digenggam. Tapi jika meraih hasil minor di dua laga tersebut, melawan Kolombia di pertandingan terakhir akan sangat berat bagi Singa Teranga.