Cerita

7 Juni 2002: Balas Dendam Berkesan ala David Beckham

Memutar kalender, kembali ke tanggal 7 Juni 2002, di hari ini, 16 tahun lalu. Hari pertandingan kedua Piala Dunia 2002 Grup F, mempertemukan Argentina berhadapan dengan Inggris di Sapporo Stadium. Pertandingan antara dua negara besar ini berlangsung ketat. Hingga akhirnya kemudian Inggris berhasil mencetak satu-satunya gol di laga ini melalui eksekusi penalti David Beckham jelang babak pertama usai.

Inggris terus menekan sejak awal laga. Tepat satu menit sebelum waktu normal babak pertama usai, penetrasi Michael Owen di sisi kanan pertahanan Argentina kemudian membuatnya mesti dilanggar. Sosok yang melanggar Owen adalah pelatih Tottenham Hotspur saat ini, Mauricio Pochettino. Pierluigi Collina, wasit legendaris Italia yang memimpin pertandingan tersebut, kemudian menghadiahi Inggris tendangan penalti. Para pemain Argentina melayangkan protes. Tetapi wasit plontos asal Italia tersebut tidak bergeming.

Collina memberikan instruksi agar para pemain tetap berada di luar kotak penalti. Sementara Beckham begitu fokus, menarik napas, dan menatap bola dengan tajam, bersiap untuk mengeksekusi tendangan dua belas pas. Tiga langkah cepat, Beckham kemudian menendang bola dengan penuh tenaga ke arah kiri gawang. Boom! Saking kencangnya, kiper Pablo Cavallero tidak berdaya, dan hanya terdiam melihat bola meluncur mulus masuk ke gawangnya.

Beckham kemudian melakukan selebrasi. Merentangkan tangannya, berlari ke arah penonton, sambil menunjukan kaus timnas Inggris yang ia kenakan. Sebuah selebrasi yang sangat ekspresif dari kapten timnas Inggris tersebut. Para pemain lain kemudian mengikuti, dan memberikan selamat atas gol yang dicetak Beckham di Sapporo malam itu.

Balas dendam insiden Piala Dunia 1998

Ada alasan besar mengapa Beckham melakukan selebrasi yang begitu ekspresif. Penyebab utamanya adalah kejadian yang terjadi pada Piala Dunia edisi sebelumnya yang digelar di Prancis. Beckham dan Inggris berhadapan dengan lawan yang sama di babak 16 besar. Pada pertandingan tersebut, Beckham mendapatkan kartu merah setelah menendang Diego Simeone.

Inggris kemudian kalah dari Argentina melalui babak adu penalti pada pertandingan tersebut. Beckham kemudian dianggap menjadi kambing hitam penyebab kekalahan karena tindakannya yang kemudian membuat Inggris mesti bermain dengan 10 pemain. Padahal saat itu Inggris sedang dalam momentum serangan di laga tersebut.

Apa yang dilakukan Beckham pada Piala Dunia 1998 di Prancis itu kemudian seakan menjadi dosa yang tidak termaafkan. Boneka bergambar dirinya digantung dan dibakar di pub-pub maupun tempat umum di Inggris sana. Kata-kata makian juga banyak terpajang bahkan ada yang sampai menyebut Beckham sebagai pengkhianat negara.

Beckham sebenarnya sudah menebus kesalahannya dengan gol tendangan bebasnya yang tersohor itu ke gawang Yunani di babak kualifikasi yang kemudian membuat Inggris lolos ke babak utama Piala Dunia pertama di Benua Asia tersebut. Tetapi gol dari tendangan penalti ke gawang Argentina tersebut adalah yang benar-benar melepaskan beban Beckham.

Karena gol yang dibuat Beckham tersebut kemudian membangkitkan semangat Inggris untuk terus bertarung sepanjang turnamen. Hingga mereka bisa terus melaju hingga babak perempat-final. Pun karena gol inilah yang kemudian mematahkan asa Argentina untuk lolos ke babak berikutnya padahal mereka sudah menang dari Nigeria di pertandingan pertama.

Mental bertanding tim Argentina benar-benar runtuh setelah pertandingan ini. Di laga terakhir, mereka hanya bermain imbang dari Swedia yang akhirnya membuat mereka gagal lolos ke babak berikutnya. Menjadi semakin manis bagi Beckham karena di skuat Argentina yang bertanding saat itu ada Diego Simeone. Sosok yang membuat Beckham mendapatkan kartu merah dan mesti keluar lebih cepat pada pertandingan di Piala Dunia empat tahun sebelumnya.