Cerita

Kehadiran Stephan Lichtsteiner Hanya akan Membuat Hector Bellerin Menjadi Lebih Baik

Arsenal akhirnya meresmikan perekrutan pemain untuk skuat utama pertamanya setelah era Arsene Wenger berakhir. Pemain tersebut adalah bek kanan senior, Stephan Lichtsteiner. Bek kanan berkebangsaan Swiss ini bergabung secara gratis setelah kontraknya bersama Juventus habis di musim 2017/2018.

Sang pemain menyatakan bahwa ia merasa senang bisa pindah ke Arsenal. Ia juga menyatakan bahwa ia tertarik pada proyek yang sedang dilangsungkan oleh manajemen The Gunners.

“Ini adalah momen yang berharga bagi saya. Setelah bisa bermain bagi Juventus, saya bisa datang ke Arsenal dan mendapatkan tantangan untuk membuat sesuatu yang besar bagi klub ini,” ujar Lichtsteiner dikutip dari situs resmi Arsenal.

“Ini adalah sebuah proyek. Ada proyek besar yang berjalan di Arsenal untuk kembali ke Liga Champions. Bagi saya pribadi, sulit rasanya melihat klub seperti Arsenal tak bermain di Liga Champions. Apabila Anda melongok ke pemain, klub, serta stadion kami, ini semua adalah bagian dari satu proyek besar untuk kembali ke level tertinggi.”

Manajer anyar Arsenal, Unai Emery, mengatakan bahwa Lichtsteiner akan membawa pengalaman yang berharga bagi skuat asuhannya.

“Stephan membawa pengalaman serta kepemimpinan bagi skuat kami. Ia adalah pemain yang memiliki kualitas papan atas dengan sikap yang sangat positif. Stephan akan memperkuat kami baik di dalam maupun di luar lapangan.”

Dari ucapan Lichtsteiner maupun Emery, tampak bisa diambil satu kesimpulan bahwa kedatangan kapten timnas Swiss ini memang untuk menjadi bagian dari proyek pembangunan kembali Arsenal. Jika dibayangkan, rasanya tak mungkin Arsenal era Wenger merekrut seorang bek kanan yang telah berusia 34 tahun. Namun, pengalaman Lichtsteiner, ditambah ia datang tanpa biaya, akan menjadi luar biasa bagi Arsenal yang tengah menapaki jalannya kembali ke papan atas.

Lichtsteiner datang dengan segudang pengalaman dan mentalitas juara, sesuatu yang begitu minim di skuat Arsenal saat ini. Bersama Juventus, ia mampu merengkuh tujuh gelar Serie A serta tiga Coppa Italia. Ia juga telah mendapatkan 99 caps bersama timnas Swiss. Mantan pemain Lazio ini diharapkan mampu menjadi sosok pemimpin dan teladan bagi pemain-pemain lain di Arsenal, terlebih pemain muda yang ada di sekitarnya.

Satu pemain yang mungkin akan kecipratan dampak terbesar dari kedatangan Lichtsteiner adalah Hector Bellerin. Bek muda asal Spanyol ini menjelma menjadi pilihan utama di sektor kanan pertahanan Arsenal semenjak tahun 2014 lalu. Semenjak kepergian Bacary Sagna, Arsenal tak pernah benar-benar memiliki bek kanan yang solid, meski sudah berupaya mendatangkan Mathieu Debuchy dan Calum Chambers. Ternyata, Bellerin yang datang dari akademi termashyur milik Barcelona, La Masia, mampu menjadi pemain yang tepat untuk menggantikan Sagna.

Setelah kemunculannya di tim utama, Bellerin langsung menjadi favorit suporter. Kecepatannya yang luar biasa menjadikannya bek kanan yang berkualitas, hingga sempat disebut-sebut sebagai bek kanan muda terbaik. Sayangnya, dalam satu hingga dua musim belakangan, performanya mulai menurun.

Disinyalir, tak adanya saingan berarti di posisinya, terlebih setelah Debuchy pindah di awal musim 2017/2018, membuatnya terlalu nyaman hingga perkembangannya mandek. Bellerin yang kini umurnya menginjak 23 tahun, malah tampak lebih buruk ketimbang Bellerin tiga tahun lalu.

Datangnya Lichtsteiner bisa mengubah hal tersebut. Ia tentunya (masih) mampu untuk memberikan persaingan yang berarti bagi juniornya yang memiliki perbedaan umur sampai 11 tahun dengannya tersebut. Penampilannya bersama Juventus memang sudah menurun belakangan ini, namun ia masih mampu mencatatkan 21 penampilan di Serie A musim 2017/2018, menandakan bahwa ia mampu untuk berlaga di level tertinggi.

Adanya persaingan yang diberikan Lichtsteiner tentu memaksa Bellerin untuk tampil lebih baik lagi. Memang, besar kemungkinannya bahwa spot bek kanan reguler Arsenal masih akan menjadi miliknya. Namun, apabila ia tak mampu menjaga performanya, Lichtsteiner siap untuk menggantikannya.

Berkaitan dengan poin sebelumnya, Lichtsteiner tentunya bisa menjadi mentor yang baik untuk mengembangkan permainan Bellerin. Sebagai pemain yang sudah mengenyam banyak asam garam, baik di level klub maupun internasional, Lichtsteiner tentunya bisa memberi satu atau dua wejangan bagi Bellerin, tak hanya dari segi teknik namun juga mental.

Lichtsteiner pun mengakui bahwa ia adalah bek sayap yang aktif dalam menyerang, meski juga tahu kapan harus bertahan, sedikit banyak mirip dengan Bellerin. Hal tersebut akan memudahkannya untuk memberikan pelajaran bagi juniornya tersebut.

Mendatangkan Lichtsteiner adalah tindakan yang cerdas dari manajemen Arsenal. Satu yang perlu diingat, tolok ukur keberhasilan transfer ini bukanlah ketika Lichtsteiner mampu menjadi bek kanan utama Arsenal, namun bagaimana Bellerin mampu berkembang menjadi pemain yang lebih baik lagi.