Piala Dunia 2018

Profil Tunisia di Piala Dunia 2018: Misi Sulit untuk Catatkan Sejarah di Piala Dunia

Semenjak merdeka dari penjajahan Prancis di tahun 1956 lalu, telah empat kali Tunisia berhasil menembus putaran final Piala Dunia. Yang pertama adalah di Piala Dunia 1978 yang bertempat di Argentina. Selepas itu, empat edisi Piala Dunia mereka lewatkan sebelum akhirnya kembali di tahun 1998, yang bertempat di negara yang sempat menjajah mereka, Prancis.

Tunisia berhasil lolos di dua Piala Dunia selanjutnya, 2002 dan 2006 yang masing masing bertempat di Jepang & Korea Selatan dan Jerman. Namun, mereka kembali absen di Piala Dunia 2010 dan 2014, sebelum akhirnya kembali di Piala Dunia 2018 yang akan berlangsung di Rusia.

Meskipun begitu, sepanjang sejarah mereka berpartisipasi di Piala Dunia, tak sekalipun mereka berhasil lolos dari fase grup. Bukan menjadi satu masalah yang besar memang, karena Tunisia sendiri memang bukan yang paling hebat di benua Afrika—mereka hanya sekali jadi juara Piala Afrika. Namun, di Piala Dunia 2018 ini, The Eagles of Carthage tentu ingin mengubah sejarah, meski mereka harus menjalani misi yang begitu sulit.

Skuat inti

Tunisia diganjar oleh pukulan yang begitu keras ketika pemain andalan mereka, Youssef Msakni, harus absen karena menderita cedera ligamen. Pemain sayap yang bermain bagi klub Qatar, Al-Duhail ini, merupakan top skor Tunisia di babak kualifikasi lalu dengan total tiga gol. Begitu pentingnya Msakni bagi Tunisia hingga ia dibandingkan seperti Lionel Messi bagi Argentina dan Cristiano Ronaldo bagi Portugal oleh Nabil Maaloul, sang pelatih kepala.

Selain Msakni, skuat Tunisia dihuni oleh nama-nama reguler. Mulai dari pemain-pemain andalan yang berbasis di Prancis seperti Wahbi Khazri dan Naim Sliti, bek Leicester City, Yohan Benalouane, kapten sekaligus kiper utama, Aymen Mathlouthi, dan penyerang Saber Khalifa.

Kekuatan

Memiliki pemain seperti Khazri dan Sliti, skuat Tunisia masih memiliki flair meski ditinggal oleh Msakni. Dua pemain ini mampu mengubah jalannya pertandingan, dan terutama Khazri, ia memiliki pengalaman bermain di Inggris bersama Sunderland, yang akan berguna menghadapi negara tersebut di fase grup nanti.

Tunisia juga belum terkalahkan di empat laga uji coba terakhir, tiga di antaranya menghadapi kontestan Piala Dunia (Iran, Kosta Rika, dan Portugal). Mereka memiliki determinasi tinggi, yang ditunjukkan di laga melawan Portugal ketika mereka berhasil menahan imbang juara Piala Eropa 2016 tersebut.

Kelemahan

Absennya Msakni dianggap akan benar-benar mengecilkan peluang Tunisia untuk melaju jauh di Rusia nanti. Tak hanya menjadi pencetak gol, Msakni juga menjadi kreator utama dari serangan The Eagles of Carthage. Selain tiga gol, hat-trick melawan Guinea, ia mampu mencetak dua asis di babak kualifikasi lalu, menjadi bukti betapa dirindukannya Msakni.

Seperti Panama, Tunisia juga tak memiliki pemain yang saat ini bermain bagi klub besar di liga besar Eropa, dan ini berimbas pada minimnya pengalaman pemain menghadapi lawan papan atas yang akan dihadapi mereka ketika berhadapan dengan Inggris dan Belgia.

 

Pemain kunci: Wahbi Khazri

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, Khazri dan Sliti akan menjadi pemain kunci Tunisia di tengah absennya Msakni. Namun, nama pertama akan lebih diandalkan karena pengalamannya bermain di level tertinggi. Tak hanya itu, Khazri juga bisa menjadi ancaman di depan gawang. Ia berhasil mencetak gol di laga uji coba melawan Iran. Eks Sunderland dan Girondins Bordeaux ini juga lihai dalam eksekusi bola mati.

Prakiraan formasi

Di empat laga uji coba terakhir, Maaloul menggunakan skema 4-3-3- dan 4-4-2 secara bergantian. Posisi kiper tampaknya akan dipegang oleh kapten Aymen Mathlouthi, meski kiper muda, Moez Hassen, bisa juga diandalkan. Empat bek di belakang akan ditempati oleh Hamdi Nagguez, Yassine Meriah, Syam Ben Youssef, dan Ali Maaloul, berurutan dari kanan ke kiri. Benalouane akan menjadi back-up yang sempurna di posisi bek tengah, sementara Dylan Bronn bisa menjadi pesaing utama Nagguez di bek kanan.

Di lini tengah, ada Ellyes Skhiri, Mohamed Amine Ben Amor, dan Ferjani Sassi dalam skema tiga gelandang. Sementara, Sliti dan Anice Badri akan mengapit Khazri yang bermain sebagai penyerang.

Peluang di Piala Dunia

Sulit rasanya melihat Tunisia mampu lolos dari Grup G, namun, apabila ada peluang untuk itu, Tunisia akan menjadi tim terdepan yang akan mengambil kesempatan tersebut apabila Belgia atau Inggris terpeleset. Laga pertama mereka melawan Inggris akan sangat krusial, namun tampaknya usaha mereka untuk pertama kali lolos ke fase knock-out harus dilakukan ekstra keras.