Piala Dunia 2018

Profil Korea Selatan di Piala Dunia 2018: Menepis Anggapan sebagai Partisipan Belaka

Cerita indah di Piala Dunia 2002, ketika Korea Selatan berhasil melaju ke babak semifinal, sepertinya memang merupakan sesuatu yang sulit untuk diulangi kembali. Pada Piala Dunia edisi-edisi setelahnya, Daehan Minguk kembali ke habitat lama mereka, yaitu mengendap sepi karena tidak berhasil lolos dari fase grup.

Bahkan ketika sudah diperkuat oleh Son Heung-min yang selalu disebut-sebut lebih hebat ketimbang Park Ji-sung, Korea Selatan tetap saja tidak berhasil melaju dari fase grup. Bahkan untuk lolos ke Piala Dunia kali ini, mereka mesti melalui masa-masa sulit yang kemudian membuat pelatih Uli Stielke sampai dipecat dari pekerjaannya. Dan situasi di babak utama pun tidak terlalu menguntungkan juga sebab mereka tergabung dalam grup yang sangat sulit bersama Jerman, Meksiko, dan Swedia.

Skuat inti

Pelatih Shin Tae-yong hanya memanggil enam pemain Korea Selatan yang berkarier di Eropa. Ia meninggalkan Ji Dong-won, Suk Hyun-jun, dan Kwon Chang-hoon. Tae-yong lebih banyak memanggil pemain yang tampil di kompetisi domestik Korea Selatan, serta para pemain lain yang bermain di Benua Asia. Sang pelatih juga memanggil bocah ajaib Korea Selatan yang bermain untuk Hellas Verona, Lee Seung-woo.

Prakiraan formasi

Shin Tae-yong yang dijuluki “Jose Mourinho-nya Asia” akan mengandalkan formasi dasar 4-4-2 dengan poros Ki Sung-yueng dan Koo Ja-cheol di lini tengah. Di lini depan, bintang tim Son Heung-min akan berduet dengan pemain lain yang juga tampil di Eropa bersama Red Bulls Salzburg, Hwang Hee-chan.

Kekuatan

Yang paling tersohor dan menjadi ciri khas Korea Selatan ketimbang negara Asia lain adalah soal determinasi mereka. Hal tersebut dipastikan akan menjadi kekuatan utama Korea Selatan untuk menghadapi lawan-lawan tangguh di Piala Dunia kali ini. Ditambah lagi, berbeda dengan generasi Park Ji-sung, generasi pemain Korea Selatan saat ini juga memiliki flair dan teknik bermain yang cukup mengagumkan.

Kelemahan

Posisi kiper Korea Selatan tidak sebagus bertahun-tahun lalu. Apabila sebelumnya ada Lee Woon-jae yang perkasa di bawah mistar gawang, berlanjut ke era Jung Sung-ryong, kini publik sepak bola Korea Selatan secara terbuka mengungkapkan keraguan mereka kiper utama timnas Korea Selatan saat ini, Kim Seung-gyu. Ia dianggap tidak berada di level yang sama dengan Woon-jae dan Sung-ryong, serta sering melakukan kesalahan elementer di pentas internasional.

 

Pemain kunci: Ki Sung-yueng

Son Heung-min harus diakui merupakan bintang tim Korea Selatan saat ini. Sementara Lee Seung-woo merupakan pemuda dengan bakat yang mengagumkan. Tetapi kunci permainan Korea Selatan sebenanrya ada pada diri kapten tim, Ki Sung-yueng. Ia merupakan pengalir bola, otak serangan, sekaligus katalis permainan tim. Sosoknya memang lebih pendiam dan tidak segemerlap Son, tetapi Ki merupakan pemimpin yang dihormati rekan-rekannya.

Peluang di Piala Dunia

Bicara realistis, rasanya sudah untung seandainya Korea Selatan tidak menjadi bulan-bulanan tim peserta lain di Grup F yang merupakan grup neraka di Piala Dunia kali ini. Peluang mereka berat dan sulit bukan main. Terlebih ketimbang memaksakan diri di Piala Dunia, Korea Selatan bisa lebih santai dan berfokus meraih medali emas Asian Games yang juga digelar pada tahun 2018 ini di Indonesia.