Predikat Eibar sebagai tim terkecil yang berkompetisi di kasta tertinggi sepak bola Spanyol kini sudah tergeser. Pada musim 2018/2019 nanti, LaLiga akan kedatangan pendatang baru, Sociedad Deportiva (SD) Huesca.
Musim depan, Huesca akan bermain di kasta tertinggi untuk pertama kalinya dalam sejarah berdirinya klub tersebut. Kepastian lolosnya klub kecil dari timur laut Spanyol ini diperoleh setelah mengalahkan Lugo 2-0 di lanjutan Segunda Division dua pekan lalu.
Kemenangan itu menjamin Huesca setidaknya finis di tempat kedua dengan dua pertandingan tersisa. Kesuksesan Huesca lalu diikuti klub berpengalaman asal kota Madrid, Rayo Vallecano.
Estadio El Alcoraz, kandang Huesca, hanya berkapasitas 5.500 penonton. Ini jauh lebih kecil dari kapasitas stadion Ipurua milik Eibar, yang berkapasitas 7.000 penonton. Los Azulgranas, julukan Huesca, telah berkompetisi di kasta kedua sejak tahun 2015. Sebenarnya pada akhir musim 2016/2017 lalu, mereka berpeluang lolos ke kasta utama. Namun, mereka tumbang di babak play-off promosi.
“Kami berjuang keras untuk ini, kami memang layak promosi,” kata Alex Gallar, pencetak salah satu dari gol Huesca ke gawang Lugo. “Saatnya untuk merayakan sejarah baru ini!”
Huesca dan Rayo Vallecano akan diikuti salah satu pemenang dari babak play-off. Ketiganya akan menggantikan posisi Malaga, Deportivo La Coruna, dan Las Palmas yang terdegradasi ke divisi dua musim ini.
Digoyang tuduhan pengaturan skor
Namun, suka cita Huesca promosi ke kasta tertinggi sedikit terganggu oleh dua kabar tak sedap. Yang pertama adalah hengkangnya pelatih yang berjasa besar atas pencapaian ini, Joan Francesc Ferrer alias Rubi.
Rubi, mantan pelatih Girona dan pernah menjabat sebagai asisten Tata Martino di Barcelona, gencar dikabarkan akan menerima tawaran untuk menjadi pelatih kepala Espanyol. Manajemen Huesca pun dengan cepat menunjuk Leo Franco sebagai penggantinya. Keraguan pun menyeruak karena mantan penjaga gawang Atletico Madrid ini belum berpengalaman melatih klub senior mana pun.
Kabar tak sedap lain adalah dugaan pengaturan skor yang dialamatkan kepada mereka. Seminggu setelah dipastikan promosi ke kasta tertinggi, Huesca menyerah di kandang sendiri dengan skor 0-1 di tangan klub Catalonia, Gimnastic.
Menurut laporan di Spanyol, terdapat kecurigaan besar bahwa skor ini telah diatur oleh bandar judi asal Ukraina. Otoritas tertinggi LaLiga pun sudah membentuk tim untuk melakukan penyelidikan. Tuduhan itu semakin pelik karena kemenangan tersebut meloloskan Gimnastic dari jeratan degradasi. Huesca dianggap telah ‘menjual’ kekalahan mereka, mengingat hasil minus tak akan memengaruhi posisi mereka yang telah dipastikan promosi.
Seperti kebakaran jenggot, para manajemen dan pemain dari kedua tim telah membuat pernyataan kepada wartawan bahwa tidak ada alasan untuk mencurigai hasil pertandingan. Namun, satu hal yang mencurigakan adalah akun Instagram Huesca sempat mengunggah gambar menunjukkan skor 0-2 untuk kemenangan Gimnastic di jeda babak pertama. Padahal, saat itu kedua tim masih bermain imbang 0-0.
Unggahan langsung dihapus dan skor akhir memang hanya 0-1 untuk kemenangan tim tamu. Namun, kecurigaan ini telah mencoreng sejarah baru Huesca.