Piala Dunia 2018

Skuat Brasil dan Dilema Indah yang Dihadapi Tite

Brasil akan pergi ke Rusia dengan target yang tinggi. Setelah dipermalukan oleh Jerman di depan pendukungnya sendiri di Piala Dunia 2014, Selecao tentunya tak ingin kejadian serupa terulang lagi di Piala Dunia 2018 yang akan berlangsung sekitar dua minggu lagi. Persiapan di sana-sini tentunya sudah dilakukan. Skuat Brasil pun sudah semakin matang dengan kombinasi pemain tua dan muda yang menggairahkan.

Meskipun begitu, bukan berarti Tite, pelatih kepala Brasil saat ini, tak menghadapi masalah. Menariknya, masalah yang dihadapi Tite justru adalah masalah yang menguntungkan baginya, sebuah blessing in disguise. Pelatih yang memiliki nama asli Adenor Leonardo Bacchi ini menghadapi sebuah dilema dalam memilih kesebelasannya untuk berlaga di Rusia nanti. Ya, Tite akan menghadapi sebuah dilema yang indah, dilema yang mungkin akan diharapkan oleh pelatih timnas partisipan Piala Dunia lainnya.

Skuat Brasil boleh dikatakan kuat di semua lini, bahkan pemain cadangannya pun dengan mudah akan menjadi starting bagi negara lain. Namun, ada beberapa posisi yang akan menjadi dilema, dilema yang indah bagi Tite.

 

Alisson atau Ederson

Allison vs Ederson

Memiliki dua kiper yang kualitasnya berada di taraf tertinggi barangkali hanya dimiliki oleh timnas Brasil dan Jerman pada saat ini. Baik Alisson maupun Ederson adalah dua kiper terbaik di dunia saat ini, masing-masing dengan keunikannya tersendiri. Blair Newman menjelaskan bahwa Tite akan menghadapi dilema yang sungguh berat ketika harus memilih kiper utamanya di Rusia nanti.

Keduanya kerap kali disebut-sebut sebagai sweeper keeper, kiper yang lihai untuk menerjang keluar kotak penalti dan mengolah bola, terbaik di dunia saat ini. Namun, ada perbedaan yang bisa dicermati dari permainan keduanya. Ederson adalah kiper yang juga bisa berperan sebagai playmaker. Kualitas operannya barangkali adalah yang terbaik dari kiper-kiper lainnya di dunia. Di satu sisi, Alisson, meski juga mampu memberikan operan dengan baik, adalah kiper yang kemampuan dasarnya lebih baik. Alisson adalah kiper tradisional yang diberkati kemampuan olah bola yang di atas rata-rata, meski tak sebaik Ederson.

Statistik yang diambil dari Squawka membuktikan bahwa operan sukses yang dilakukan Ederson bersama Manchester City di Liga Primer Inggris lebih superior ketimbang Alisson bersama AS Roma, 89% berbanding 81%. Begitu pula dengan akurasi distribusinya, 87% berbanding 83%. Namun, Alisson lebih baik dalam segi penyelematan ketimbang kompatriotnya. Ia mencatatkan total 2.71 penyelamatan per laga, berbanding jauh dengan Ederson yang hanya 1.41 penyelamatan per laga.

Sejauh ini, Alisson lebih sering menjadi pilihan utama Tite ketimbang Ederson. Semua ini kembali lagi pada skemanya, namun bukan tak mungkin ia akan merotasi kiper dengan kualitas yang sama baiknya ini.

 

Casemiro vs Fernandinho

Di babak kualifikasi dan laga uji coba yang sudah Brasil hadapi, ada dua posisi yang Tite kerapkali terapkan, 4-1-4-1 dan 4-3-3. Di dua formasi tersebut, Tite selalu menggunakan satu gelandang bertahan. Nah, Tite diberkahi dua gelandang bertahan yang kualitasnya luar biasa, dengan tipe permainan yang sedikit berbeda, yaitu Casemiro dan Fernandinho.

Casemiro adalah tipe gelandang bertahan sejati. Penggawa Real Madrid ini begitu disiplin pada posisinya, dan sangat lihai dalam memutus serangan lawan, termasuk melakukan tugas-tugas kotor. Fernandinho, gelandang bertahan Manchester City, adalah pemain yang sedikit berbeda. Ia adalah gelandang bertahan yang mobile, dan memiliki jangkauan operan yang baik. Casemiro mampu mencatatkan 2.56 tekel dan 2.04 intersep per laga bersama Madrid di LaLiga, sedangkan Fernandinho hanya 1.03 tekel dan 1.38 intersep per laga bersama City di Liga Primer Inggris. Namun, operan Fernandinho terbukti lebih akurat dengan 76.62 operan per laga dengan persentase sukses mencapai 90%, ketimbang Casemiro yang hanya 49.48 operan dan 87% persentase sukses.

Sejauh ini, Tite lebih memilih Casemiro sebagai gelandang bertahan. Namun, bukan berarti Fernandinho juga tak mampu melakukan tugas yang baik. Buktinya, ia dipilih menjadi starting ketika Brasil mengalahkan Argentina dengan skor 3-0 di babak kualifikasi. Bisa jadi juga, kedua pemain ini bermain berbarengan, seperti di laga uji coba terakhir yang dimenangkan Brasil melawan Jerman. Apapun itu, Tite hanya tinggal menyesuaikan kebutuhannya dengan lawan yang akan ia hadapi nanti.

 

Gabriel Jesus vs Roberto Firmino

Perdebatan paling panas menyangkut skuat Brasil saat ini. Performa dua penyerang ini bersama klubnya masing-masing memang layak dihadiahkan satu tempat utama di timnas, namun, tak mungkin Tite memilih keduanya bersamaan. Sejauh ini, sang pelatih hanya menggunakan satu penyerang dalam skemanya, dan harus memilih antara Jesus dan Firmino merupakan tugas yang amat sulit.

Jesus adalah tipikal poacher sejati. Pergerakannya di kotak penalti begitu baik, dan penyelesaian akhirnya pun sangat mematikan. Sementara, Firmino adalah pemain yang lebih fleksibel. Dari permainannya bersama Liverpool, kita tahu bahwa ia adalah seorang pemain depan yang memiliki etos kerja tinggi, yang rela untuk turun merebut bola dan memiliki distribusi operan yang apik.

Di Liga Primer Inggris, Firmino mampu mencatatkan 1.32 operan kunci per laga, 1.51 kesempatan, dan 1.19 tekel, berbanding jauh dengan Jesus bersama Manchester City yang rerata ketiga hal ini tak sampai 1. Meskipun begitu, konversi gol Jesus jauh lebih baik. Penyerang muda ini mampu mencatatkan 13 gol, sama dengan Firmino, meski bermain delapan kali lebih sedikit di liga ketimbang rekannya. Akurasi tembakannya juga mencapai 70%, berbanding Firmino yang hanya 61%.

Jesus hingga saat ini lebih sering menjadi pilihan utama Tite. Namun, Firmino tentunya berguna untuk menghadapi negara yang lebih kuat berkat etos kerjanya.

Dilema yang dihadapi Tite tentu membuat iri pelatih negara lain. Berbekal skuat yang dalam dengan kualitas tinggi, namun menawarkan opsi permainan yang berbeda, kans Brasil untuk menjadi juara tentu semakin besar.