Cerita

Kesamaan-Kesamaan Situasi antara Febri Hariyadi dan Marcus Rashford

Febri Hariyadi dan Marcus Rashford dikenal sebagai pemain berbakat dengan kecepatan yang luar biasa. Tetapi kesamaan antara bocah ajaib Persib Bandung dan Manchester United ini tidak sekadar atribut dan hal yang bersifat teknis saja. Nyatanya, perjalanan karier keduanya memiliki jalan cerita yang hampir serupa.

Ketika Febri Hariyadi menjalani debut untuk Persib Bandung pada 15 November 2015, di ajang Piala Jenderal Sudirman, saat itu tim berada dalam kondisi compang-camping. Banyak pemain, terutama pemain asing, yang hengkang karena kompetisi terhenti akibat Indonesia mendapatkan sanksi dari FIFA. Di pertandingan perdana Febri yang berlangsung di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo tersebut, ia berhasil mencetak satu gol. Proses golnya memang terlihat seperti kebetulan. Tetapi itu menjadi penanda tirai sudah terbuka bagi Febri untuk menunjukkan bakat spesialnya.

Tepat empat bulan kemudian, Marcus Rashford memainkan debutnya untuk Manchester United. Situasinya hampir serupa, Rashford sebenarnya dimainkan karena Anthony Martial mengalami cedera tepat beberapa saat sebelum pertandingan dimulai. Ceritanya sudah banyak diketahui, Rashford secara mengejutkan mencetak dua gol di laga debutnya untuk United di ajang Liga Europa tersebut. Setelahnya, namanya terus diperhitungkan.

Di  kompetisi Torabika Soccer Championship (TSC) pada tahun 2016 lalu, Febri yang masih belia kemudian justru menjadi andalan tim. Serupa dengan Rashford yang justru menjadi tumpuan Manchester United di musim terakhir Louis van Gaal di sana. Terdengar seperti kegilaan, bagaimana sebuah tim besar menggantungkan nasib mereka kepada para pemain belia. Tetapi, Febri dan Rashford berhasil mengemban tanggung jawab tersebut dengan sangat baik.

Situasi keduanya saat ini pun serupa. Rashford seakan kesulitan untuk bermain dalam skema yang diusung di klubnya, Manchester United. Terlihat jelas bahwa ia belum menemukan penampilan terbaiknya di bawah arahan Jose Mourinho. Padahal di timnas Inggris, Rashford merupakan pilihan utama Gareth Southgate. Serupa dengan Febri yang masih kesulitan di Persib, tetapi ia merupakan pilihan utama Luis Milla di timnas Indonesia.

Legenda Arsenal, Ian Wright, sempat membuat pernyataan tentang Rashford. Ia menyebut bahwa 18 bulan lalu, Rashford adalah pemain muda dengan energi besar dan tanpa rasa takut. Bahkan siapapun, pelatihnya akan berani menurunkan Rashford meski berhadapan dengan tim-tim seperti Real Madrid atau Barcelona. Tetapi kini ia lebih mirip pemain yang baru lulus akademi dan sepertinya sangat tertekan untuk membuktikan diri.

Hal serupa juga terjadi kepada Febri. Terutama di Liga 1 edisi musim ini, Febri terlihat berada dalam situasi tertekan untuk membuktikan diri. Hal inilah yang boleh jadi membuatnya kesulitan dalam beberapa pertandingan terakhir, yang bahkan membuatnya mesti ditarik keluar oleh sang pelatih. Padahal Febri yang 18 bulan lalu, sepertinya akan tampil berani menghadapi para pemain bertahan senior dari tim-tim seperti Sriwijaya FC, Persipura, atau PSM Makassar.

Tetapi sepertinya memang saat ini adalah sebuah fase sulit yang mesti diatasi demi kebaikan karier keduanya di waktu mendatang. Fase yang akan membuat keduanya menjadi pemain yang lebih baik lagi ke depannya. Baik Febri dan Rashford masih muda, mereka memiliki banyak waktu untuk terus mengembangkan diri. Sama-sama merupakan putra daerah yang bakatnya sedang mekar, tentu semua berharap Febri dan Rashford bisa mencapai ekspektasi yang diberikan kepada mereka.