Cerita

Kombinasi Febri Hariyadi dan Rezaldi Hehanusa, Harmoni di Tengah Rivalitas Panas Persib dan Persija

Febri Hariyadi menjadi bintang utama ketika timnas Indonesia U-23 berhasil menang di kandang Singapura. Kontribusi dari winger muda Persib Bandung itu memang luar biasa di pertandingan tersebut. Sebuah gol spektakuler dan ia dua kali terlibat dalam terciptanya gol-gol lain dalam kemenangan 3-0 Garuda Muda atas Singapura.

Perkembangan pemain yang akrab disapa Bow ini harus diakui memang menakjubkan dalam kurun waktu dua tahun terakhir. Setahap demi setahap, ia berevolusi menjadi pemain yang lebih matang dalam setiap waktunya. Ia kini tidak lagi terlalu lama menggiring bola, atau tergesa-gesa untuk melepaskan tembakan. Pengambilan keputusan Febri semakin baik dan terus membaik.

Pelatih tim nasional Indonesia, Luis Milla, dianggap sebagai sosok berpengaruh atas perubahan permainan Bow. Pelatih asal Spanyol tersebut berhasil mengeluarkan potensi terbaik dari pemain berusia 22 tahun ini. Tetapi selain itu, sebenarnya ada sosok lain yang membuat Febri ibaratnya terbang tinggi ketika ia membela timnas Indonesia.

Semua sudah tahu bahwa sepak bola adalah permainan tim. Tidak mungkin ada sosok yang menonjol tanpa sokongan pemain lain. Seorang pemain sayap di area penyerangan tentu tidak akan tampil maksimal seandainya tidak ada dukungan dari pemain melebar lain yang ada di belakangnya. Keberadaan Rezaldi Hehanusa yang bermain sebagai bek kiri juga banyak membantu peningkatan permainan seorang Febri Hariyadi.

Rezaldi yang tangguh dan tenang di lini belakang membuat Febri bebas untuk bergerak. Permainan taktis dari pemain yang akrab disapa Bule ini seakan juga menjadi bahan bakar dari ledakan-ledakan yang dibuat Febri dalam setiap pertandingan. Kombinasi keduanya adalah alasan mengapa sektor sayap kiri menjadi area terkuat tim Garuda Muda.

Selain operan-operan yang menghubungkan keduanya, sinergi antara Febri dan Rezaldi sangat terlihat dalam pergerakan mereka. Ketika Febri merangsek ke area tengah, Rezaldi sudah bersiap untuk bermain melebar.  Ketika Rezaldi melakukan overlap, Febri sudah bersiap untuk melakukan cover sampai Rezaldi kembali ke posnya semula.

Karena memang kemampuan masing-masing saling melengkapi, keduanya merupakan pemain yang tergolong cerdas bahkan untuk seusia mereka. Karena usia mereka sama-sama muda, energi masih melimpah, dan semangat masih besar, hal tersebut juga yang semakin membuat keduanya bisa seakan bergerak seirama.

Masing-masing pun sepertinya sudah paham permainan satu sama lain. Bahkan saking mengerti dan paham satu sama lain, keduanya seakan menjadi dua kutub yang berseberangan. Anda bisa melihat contoh besarnya di pertandingan antara Persib berhadapan dengan Persija di Liga 1 musim lalu. Bagaimana rasanya hanya Rezaldi saja yang benar-benar bisa mengamankan daya ledak seorang Febri. Sementara Febri juga sebaliknya, ia bisa dengan tangkas mengantisipasi kebiasaan Rezaldi untuk naik maju ke depan membantu serangan.

Sebuah gambaran rivalitas yang sehat

Menjadi menarik karena kombinasi antara dua pemain belia ini melibatkan dua klub yang memiliki rivalitas terpanas di kancah sepak bola Indonesia. Febri Hariyadi adalah bintang muda yang berasal dari Persib Bandung, sementara Rezaldi Hehanusa merupakan pemain belia kebanggaan Persija Jakarta.

Sebuah harmoni yang justru kemudian muncul dari tempat yang tidak terduga. Keduanya bisa berkerja sama padahal latar belakang mereka seperti tidak memungkinkan terjadinya hal tersebut. Febri merupakan pituin, ia lahir dan besar di Bandung. Tentu ia paham betul bagaimana makna dari rivalitas dengan Persija. Begitu pula dengan Rezaldi yang meskipun merupakan keturunan Maluku, ia lahir dan besar di Ciputat, salah satu kawasan yang merupakan daerah yang begitu kental dengan Jakmania.

Tetapi hal tersebut yang justru membuat kombinasi antara Febri dan Rezaldi menjadi semakin baik. Keduanya merupakan pemuda harapan masing-masing klub, juga kebanggaan klub mereka masing-masing. Sinergi permainan antara Febri dan Rezaldi justru menjadi gambaran bagaimana penyikapan yang ideal terkait rivalitas antara Persib dan Persija.

Kombinasi antara Febri dan Rezaldi menunjukkan bahwa rivalitas tidak mesti dengan saling membenturkan dengan keras, tetapi dengan menjadi yang terbaik di tempat masing-masing. Bahkan boleh dibilang apa yang dilakukan oleh Febri dan Rezaldi adalah upaya perdamaian terbaik di antara kedua kubu. Sifatnya bahkan lebih nyata ketimbang hanya sekadar berfoto bersama sembari menunjukan salam khas masing-masing pihak.

Karena rivalitas antara Persib dan Persija sudah menjurus ke arah yang tidak sehat dalam beberapa tahun terakhir. Ketika rivalitas semestinya hanya di lapangan saja, dalam kurun waktu beberapa tahun ke belakang, benturan antara kedua tim bahkan sampai menimbulkan korban nyawa. Kombinasi antara Febri dan Rezaldi bisa saja menjadi sumbu perdamaian antara kedua belah pihak. Juga terkait bagaimana rivalitas dalam sepak bola semestinya terjadi.

Author: Aun Rahman (@aunrrahman)
Penikmat sepak bola dalam negeri yang (masih) percaya Indonesia mampu tampil di Piala Dunia