Menjadi seorang kiper itu susah. Posisi mereka hanya ada satu di skuat inti dan persaingan memperebutkan satu tempat tersebut adalah hal yang benar-benar sulit. Bermain jelek sedikit saja dan kalian akan diganti. Syukur-syukur jika masih diberi kesempatan bermain. Jika tidak, siap-siap saja menjadi pemain cadangan abadi.
Kiper berbeda dengan seorang penyerang, mereka tak mudah untuk diingat. Jika seorang penyerang mencetak gol dan menyelamatakan timnya dari kekalahan ataupun memberikan kemenangan, maka penyerang tersebut akan dikenang dan dielu-elukan sebagai pahlawan. Seorang kiper tidak seperti itu. Seperti yang sudah dikatakan oleh banyak orang, membuat banyak penyelamatan tidak akan cukup untuk membuatmu diingat orang-orang, tapi jika kiper melakukan satu kesalahan saja, maka mereka akan diingat dan tidak jarang dicap sebagai seorang penjahat. Hal terakhir inilah yang terjadi pada seorang Loris Karius.
Malam ini nampaknya akan selalu diingat oleh kiper asal Jerman tersebut. Bukan karena timnya mengangkat trofi Liga Champions, tapi karena dua kesalahan fatal yang membuat timnya tidak mampu membawa trofi tersebut kembali ke tanah Inggris.
Awalnya, orang-orang akan merasa terkesan dengan penampilan Karius di laga final Liga Champions ini. Melawan juara bertahan, Karius menunjukkan aksi penyelamatan gemilang ketika sukses menepis sundulan dari Cristiano Ronaldo. Dia memang tidak bisa menyelamatkan sontekan tambahan dari Karim Benzema, tapi toh bukan sebuah masalah karena gol tesebut tidak disahkan oleh wasit. Namun apa yang dilakukan olehnya di babak kedua tidak hanya membuat Jürgen Klopp geleng-geleng kepala, tapi juga kita semua.
Hal konyol pertama yang dia lakukan adalah melakukan lemparan ketika Benzema berada di dekatnya. Penyerang asal Prancis itu tidak menyia-nyiakan kesalahan fatal Karius untuk membuat timnya unggul. Oke, gol pertama Gareth Bale memang indah dan sulit ditangkis oleh kiper manapun, tetapi gol kedua yang dicetak oleh pemain Wales tersebut sungguh tidak wajar. Karius mencoba menepis tendangan jarak jauh dari Bale, tapi sial, bola justru bergulir ke gawangnya sendiri.
Dalam semalam, usahanya menggeser secara permanen Simon Mignolet sebagai kiper utama menjadi sia-sia. Karius menjadi ‘penjahat’ di final Liga Champions pertamanya. Cibiran pun berdatangan dari mana-mana. Saran dari penulis untuk Karius, hindari media sosial untuk saat ini. Saran untuk Klopp dan Liverpool, lekas belilah kiper baru untuk musim depan.