Cerita

Bahaya Mengintai Dibalik Produktivitas Duet Ezechiel N’Douassel – Jonathan Bauman

Memang sudah diwaspadai sebelumnya, tetapi jelas tidak ada yang menyangka bahwa duet penyerang asing Persib Bandung, Ezechiel N’Douassel dan Jonathan Bauman, akan memiliki daya ledak yang luar biasa. Dari 15 gol yang dicetak Maung Bandung dalam delapan pertandingan, 14 di antaranya dicetak oleh dua penyerang ini. Sebuah perpaduan yang dahsyat dan luar biasa.

Jelang musim bergulir, lebih banyak yang memprediksikan bahwa duet penyerang asing Persipura Jayapura, Marcel Sacramento dan Hilton Moreira, yang akan memiliki daya ledak luar biasa. Menjadi wajar mengingat kualitas serta pengalaman bermain mereka di kancah sepak bola Indonesia. Begitu pula dengan proyeksi memainkan Marko Simic dan Addison Alves secara bersamaan. Tetapi nyatanya, Stefano Cugurra lebih senang memainkan Alves sebagai pemain pengganti atau penyerang sayap.

Dan justru perpaduan dari Ezechiel yang musim lalu tampil kurang meyakinkan, lebih banyak absen, dan menerima kartu ketimbang mencetak gol, bersama Bauman yang baru menjejakkan kaki di sepak bola Indonesia, yang bisa meledak dengan hebat sejauh ini. Kombinasi keduanya bahkan sampai membuat dua tim kuat, Persipura Jayapura dan PSM Makassar, mesti bertekuk lutut ketika mereka berhadapan dengan Maung Bandung.

Bagaimana seandainya keduanya tidak bisa bermain?

Harus diakui bahwa Ezechiel dan Bauman melakukan pekerjaan yang sangat baik sejauh ini. Mereka membuat Persib kembali memiliki fear factor, sesuatu yang sepertinya hilang terutama sejak kesuksesan mereka meraih gelar juara Piala Presiden pada tahun 2015 lalu. Peran keduanya sangat krusial, bahkan boleh jadi duet ini merupakan kekuatan utama Maung Bandung musim ini.

Tetapi kedigdayaan duet ini juga kemudian memunculkan satu masalah lain. Semuanya terangkum dalam satu pertanyaan besar, bagaimana seandainya Ezechiel dan Bauman mesti absen bermain? Apa yang kemudian akan terjadi?

Dari perolehan gol yang dibuat oleh Persib musim ini saja, sudah terlihat ketergantungan besar mereka kepada duet Ezechiel dan Bauman. 14 dari 15 gol dicetak oleh keduanya. Atau dengan hitungan lain ini berarti 93% gol yang dicetak Persib musim ini berasal dari lesakan kedua penyerang asing mereka tersebut.

Baca juga: Duet Penyerang Asing Hebat Bukan Sesuatu yang Baru untuk Persib Bandung

Catatan hebat ini justru bisa menjadi indikasi bahwa Persib jelas akan kesulitan seandainya keduanya tidak bisa bermain. Dari angka tersebut bisa diasumsikan bahwa tidak ada pemain selain keduanya yang bisa mencetak gol ke gawang lawan. Sebagai catatan tambahan, satu gol lain yang dicetak Persib musim ini juga berasal dari legiun asing, yatu gelandang serang asal Korea Selatan, Oh In-kyun.

Perjalanan ke depannya tentu akan semakin sulit. Tim-tim lain akan mencoba mengantisipasi Ezechiel dan Bauman, apalagi mengingat mereka sudah menaklukkan dua tim kuat saat ini, Persipura dan PSM. Tim peserta lain di Liga 1 tentu akan mencari cara untuk bisa memadamkan daya ledak duet penyerang asal Chad dan Argentina ini.

Kemungkinan absen duet ini juga cukup besar. Keduanya merupakan penyerang yang terlibat banyak dalam permainan dan juga memiliki determinasi. Tidak jarang keduanya juga ikut merebut bola di mana terkadang situasi ini membuat mereka mendapatkan kartu. Bauman juga sudah mengoleksi empat kartu kuning sejauh ini, sementara Ezechiel sudah mendapatkan dua. Keduanya berada dalam situasi di mana satu kartu lagi akan membuat mereka mesti absen membela tim.

Tanda bahaya sebenarnya sudah bisa terlihat ketika Ezechiel absen saat Maung Bandung bertandang ke kandang Madura United. Jonathan Bauman seakan bekerja sendirian di lini depan, dan pelatih Mario Gomez pun akhirnya memaksakan skema satu penyerang. Seperti yang diketahui kemudian, Persib takluk pada laga ini. Pertandingan melawan Madura United ketika Ezechiel absen dan Maung Bandung menelan kekalahan tentu menjadi sinyal bahaya. Bagaimana seandainya nanti memang keduanya mesti absen?

Memang sepak bola dimainkan oleh sebelas pemain. Ketiadaan dua pemain mestinya tidak terlalu berpengaruh. Tetapi masalahnya, siapa yang akan menyambut umpan-umpan dari Febri Hariyadi dan Ghozali Siregar seandainya Ezechiel tidak berada di kotak penalti? Lalu siapa yang akan segera memotong aliran bola lawan seandainya Bauman tidak ada di sana?

Para pelapis duet penyerang asing ini berada dalam situasi yang jelas meragukan. Airlangga Sucipto terlihat sekali sudah semakin uzur, sementara penyerang muda, Muchlis Hadi, masih mencoba mencari permainan terbaiknya. Soal kemungkinan tim mesti tampil tanpa Ezechiel dan Bauman tentu menjadi sebuah pekerjaan yang mesti dipikirkan dengan cermat oleh pelatih Mario Gomez.