Cerita

Duet Penyerang Asing Hebat Bukan Sesuatu yang Baru untuk Persib Bandung

Kombinasi apik dua penyerang asing Persib Bandung, Ezechiel N’Douassel dan Jonathan Bauman, memang luar biasa. Sudah 14 gol berhasil dicetak keduanya sejauh ini, di mana Ezechiel membuat sembilan, sementara Bauman lima. Keduanya jelas merupakan perpaduan yang menjadi begitu menakutkan bagi tim peserta lain di Go-Jek Liga 1 2018. Tetapi, ini sebenarnya bukan sebuah fenomena baru untuk Maung Bandung.

Jauh sebelum era Ezechiel dan Bauman, Persib sudah menggunakan duet penyerang asing. Yang paling awal tercatat adalah kombinasi Amerika Latin antara Julio Lopez dan Adrian Colombo pada Liga Indonesia 2004. Di musim yang sama mereka juga menggunakan jasa dari dua penyerang asal Cile, Christian Molina dan Osvaldo Moreno, yang akrab disebut sebagai duet “Mo-Mo”.

Berlanjut ketika Christian Bekamenga dan Redouanne Barkaoui membuat kenangan indah di Bandung. Keduanya sempat membawa Persib menjadi pemuncak klasemen pada putaran pertama Liga Indonesia 2007 Wilayah Barat. Sayang, karena insiden “kabur”-nya Bekamenga, Barkaoui seakan bekerja sendirian dan membuat Maung Bandung gagal lolos ke babak delapan besar pada musim tersebut.

Duet pemain Brasil, Hilton Moreira dan Rafael Bastos, sempat digunakan pada Liga Indonesia terakhir pada tahun 2008. Bastos hanya bermain separuh musim hingga akhirnya datang Cristian Gonzales yang saat itu masih berstatus sebagai pemain asing asal Uruguay.

Sempat menggunakan skema satu penyerang, terutama setelah formasi 4-2-3-1 semakin marak selepas Piala Dunia 2010, Persib kemudian kembali menggunakan duet penyerang asing pada Liga Super Indonesia tahun 2013, tepat semusim sebelum mereka memupus puasa gelar juara pada edisi tahun 2014. Kala itu duet penyerang asing yang digunakan Persib adalah nama berpengalaman, Herman Dzumafo dan Kenji Adachihara, hingga akhirnya Sergio van Dijk datang, dan Dzumafo dilepas ke klub lain.

Dengan demikian, sudah sekitar lima tahun setelah Persib terakhir kali menggunakan duet penyerang asing. Sejarah membuktikan bahwa kombinasi dua penyerang asing memberikan hasil positif dan beberapa di antara mereka bahkan memberikan kenangan yang begitu manis kepada para suporter. Boleh jadi, skema dua penyerang asing adalah yang paling pas untuk filosofi bermain Maung Bandung.

Musim kompetisi kali ini masih sangat panjang. Total gol Eze dan Bauman dalam delapan pertandingan sudah mencapai 14 gol. Rekor gol duet penyerang asing Persib dalam satu musim, terutama di era Liga Super dan setelahnya, masih dipegang oleh Cristian Gonzales dan Hilton Moreira di mana masing-masing berhasil mencetak dua digit gol pada Liga Indonesia tahun 2008. Harapan besarnya tentu Eze dan Bauman bisa melewati catatan yang dibuat oleh Gonzales dan Hilton sekaligus terus membawa Persib kepada jalur kemenangan.