Piala Dunia 2018

Skandal-skandal Sepanjang Sejarah Piala Dunia

Piala Dunia adalah turnamen sepak bola yang tarafnya paling tinggi. Paling bergengsi, paling prestisius, paling populer, dan paling megah. Wajar saja, titel tim nasional terbaik di dunia diperebutkan di Piala Dunia.

Meskipun begitu, bukan berarti Piala Dunia tak bersih dari skandal. Begitu banyak skandal yang mewarnai Piala Dunia, baik di dalam maupun di luar lapangan. Mulai dari Piala Dunia pertama hingga yang baru-baru ini, berikut ini adalah skandal-skandal besar sepanjang sejarah Piala Dunia.

Penunjukkan wasit oleh Benito Mussolini di Piala Dunia 1934

Di tahun 1934 lalu, diktator fasis Italia melakukan salah satu campur tangan terbesar dalam sejarah Piala Dunia. Kala itu, ia terang-terangan menunjuk wasit untuk final Piala Dunia 1934 antara Italia melawan Cekoslovakia! Adalah Ivan Eklind, wasit asal Swedia yang memimpin pertandingan semifinal antara Italia melawan Austria, yang ditunjuk oleh Mussolini untuk memimpin final. Sudah pasti Eklind memihak Italia, yang kala itu menjabat sebagai tuan rumah. Bahkan, Eklind tertangkap basah memasuki boks VIP Mussolini sebelum partai final dimulai! Pada akhirnya, Italia menjadi juara dunia, meski dengan cara yang cenderung haram.

Gol hantu Geoff Hurst di Piala Dunia 1966

Inggris berhasil menjuarai Piala Dunia satu-satunya sepanjang sejarah di tahun 1966, kala mereka menjadi tuan rumah. Sayangnya, kemenangan Inggris diwarnai skandal yang kontroversial. Kala itu, Inggris berhasil mengalahkan Jerman dengan skor 4-2. Namun gol ketiga yang mereka cetak tampak meragukan. Gol yang dicetak oleh Geoff Hurst melalui sundulan itu tampak belum melewati garis! Meskipun begitu, wasit Gottfried Dienst mengesahkan gol tersebut setelah berkonsultasi dengan hakim garis, Tofiq Bahramov. Hingga kini, gol Hurst tersebut masih diperdebatkan.

Bus timnas Belanda yang dibuat nyasar di Piala Dunia 1978

Piala Dunia 1978 yang diadakan di Argentina berhasil dimenangi oleh tuan rumah. Sayangnya, campur tangan rezim militer Jorge Videla untuk memenangkan negaranya begitu terasa. Salah satu cara yang dilakukan adalah membawa bus timnas Belanda, yang akan menjadi lawan Argentina di final, menyasar ke berbagai tempat yang rawan sebelum final dimulai. Hal ini memengaruhi pikiran pemain Belanda dan membuat skuat asuhan Rinus Michel tak maksimal.

Main mata Jerman Barat dan Austria di Piala Dunia 1982

Aljazair hampir menciptakan prestasi sensasional di Piala Dunia 1982. Kala itu, mereka nyaris lolos dari fase grup yang berisikan Jerman Barat, Cile, dan Austria. Sayang, main mata yang dilakukan Jerman Barat dan Austria di partai pamungkas memupuskan impian Aljazair. Kala itu, Aljazair yang berada di peringkat dua grup akan lolos apabila Austria, yang kala itu begitu perkasa, berhasil menang atau imbang dengan Jerman Barat. Sayangnya, Jerman Barat berhasil menang atas Austria di laga terakhir melalui pertandingan yang aneh. Pihak Aljazair berang, meskipun begitu tak ada yang bisa mereka lakukan karena tak ada bukti tersisa.

Gol tangan tuhan Diego Maradona di Piala Dunia 1986

Dua sisi Diego Maradona terlihat di pertandingan perempat final Piala Dunia 1986 antara Argentina melawan Inggris. Saat itu, Maradona berhasil menyekor dua gol yang sangat “Maradona”. Gol pertamanya ia ciptakan menggunakan tangannya, gol yang dikenal sebagai “gol tangan tuhan”. Setelah itu, Maradona kembali mencetak gol, dengan cara spektakuler yang dianggap sebagai gol terbaik di abad 20.

Silet Roberto Rojas di kualifikasi Piala Dunia 1990

Kualifikasi Piala Dunia 1990 zona CONMEBOL diwarnai insiden tercela ketika Roberto Rojas, kiper Cile, sengaja melukai diri sendiri agar Brasil yang jadi lawannya dicoret oleh FIFA. Skandal yang terkenal sebagai El Maracanazo tersebut terjadi ketika ada flare yang dilemparkan pendukung Brasil ke lapangan, ke arah Rojas. Darah tiba-tiba mengucur dari kepala Rojas, namun, setelah diselidiki, Rojas melukai kepalanya dengan silet yang entah bagaimana caranya ada di genggamannya! Akibatnya, Cile dihukum selama dua Piala Dunia dan Rojas dihukum selamanya dari sepak bola, meski hukuman tersebut diangkat di tahun 2001.

Foto: Taringa.net

Racun di minuman fisioterapis Argentina yang diberikan ke pemain Brasil di Piala Dunia 1990

Pertandingan antara Brasil dan Argentina memang selalu diwarnai insiden menarik. Di Piala Dunia 1990, kedua negara ini bertemu di babak 16 besar, dengan Argentina yang keluar sebagai pemenang. Meskipun begitu, Albiceleste tampak melakukan kecurangan setelah dengan sengaja meracuni pemain lawan! Kala itu, fisioterapis Argentina yang masuk ke lapangan untuk merawat satu pemain yang terkapar menawarkan minuman kepada Branco, bek kiri Brasil. Setelah meminum minuman tersebut, Branco mendadak pusing. Penampilannya yang tiba-tiba memburuk berakibat pada gol kemenangan Argentina. Ketika ditanya mengenai insiden ini, Carlos Bilardo, pelatih kepala Argentina saat itu tak menampik bahwa timnya sengaja melakukan hal tersebut.

Byron Moreno dan terdepaknya Italia di Piala Dunia 2002

Italia tersingkir dari Piala Dunia 2002 di tangan tuan rumah, Korea Selatan, dengan cara yang begitu tak mengenakkan. Kala itu, Italia disingkirkan bukan oleh Korea Selatan, melainkan oleh sang wasit, Byron Moreno, yang memipin laga tersebut dengan begitu kontroversial. Moreno mengeluarkan begitu banyak keputusan yang menguntungkan Korea Selatan, mulai dari penalti meragukan di menit awal, hingga mengusir Francesco Totti di menit 103. Pada akhirnya, Italia tersingkir oleh golden goal yang dicetak Ahn Jung-hwan di penghujung akhir extra time. Namun, peran Moreno begitu besar, hingga ia dilabeli sebagai wasit terburuk sepanjang masa.

Sundulan Zinedine Zidane terhadap Marco Materazzi di Piala Dunia 2006

Zinedine Zidane mengakhiri kariernya bersama timnas Prancis dengan nahas setelah ia menanduk Marco Materazzi di final Piala Dunia 2006. Reaksi Zidane mungkin berlebihan, namun provokasi yang dilakukan oleh Materazzi juga tampak begitu mengesalkan. Aksi Zidane ketahuan oleh sang wasit, ia diusir, dan Prancis harus kalah dari Italia.

Hand-ball Thierry Henry di kualifikasi Piala Dunia 2010

Perjalanan Prancis di Piala Dunia 2010 begitu mengenaskan setelah finis terakhir di fase grup. Namun, mereka memang tak layak untuk masuk ke putaran final setelah “terbantu” oleh hand-ball yang dilakukan oleh Thierry Henry. Di pertandingan play-off fase kualifikasi melawan Irlandia, Prancis berhasil lolos setelah Wiliam Gallas mencetak gol di babak perpanjangan waktu lewat sundulan memanfaatkan asis yang dikirimkan Henry, yang sebelumnya mengontrol bola dengan tangannya!

Sogokan dari Afrika Selatan untuk FIFA di Piala Dunia 2010

Afrika Selatan berhasil menjadi negara dari benua Afrika pertama yang menjadi tuan rumah Piala Dunia. Sayang, keberhasilan mereka ternyata diawali oleh sogokan terhadap FIFA. Berdasarkan investigasi yang dilakukan, pihak Afrika Selatan ketahuan menyogok FIFA dengan uang sebesar 10 juta dollar US. Hal ini baru terungkap di tahun 2015, dan meski Afrika Selatan berhasil menyelenggarakan Piala Dunia dengan baik, hal ini tetap mencoreng nama mereka.