Kekalahan atas PSMS Medan yang terjadi di akhir pekan lalu rupanya sudah dilupakan oleh para penggawa Sriwijaya FC saat menjamu PSIS Semarang di pekan ke-10 Go-Jek Liga 1 2018, Selasa (22/5) malam. Bermain di hadapan pendukungnya di stadion Gelora Jakabaring, Laskar Wong Kito sukses memukul Mahesa Jenar dengan skor telak 4-0.
Duet bek tengah Sriwijaya, Hamka Hamzah dan Mahamadou N’Diaye menjadi bintang di laga ini dengan mencetak 3 dari 4 gol Sriwijaya. Satu gol tambahan dari Alberto Goncalves semakin menambah pedih luka yang diterima oleh PSIS. Secara kesleuruhan, penampilan para pemain Sriwijaya pun cukup baik. Berikut rating mereka di laga kali ini.
Teja Paku Alam (5,5)
Ia beberapa kali ia membuat keputusan tepat dengan meninju bola menjauh dari areanya. Membuat satu penyelamatan atas sepakan Bruno Silva di babak pertama. Sisanya, ia diuntungkan dengan banyaknya penyelesaian buruk para pemain PSIS di depan gawangnya.
Alfin Tuassalamony (6)
Tak kalah dengan Marckho, ia juga rutin maju membantu serangan di sayap kiri. Bahkan aksi bertahannya tergolong baik. Saat Bruno Silva hampir mencetak gol, ia justru berada dekat dengan striker PSIS tersebut, padahal sisi yang diserang adalah wilayahnya Marckho.
Hamka Hamzah (6,5)
Seperti N’Diaye, Hamka tampil jauh dari mengesankan di babak pertama. Namun di babak kedua penampilannya lebih rapi. Berhasil mencetak gol pertama Sriwijaya dengan sundulannya, memanfaatkan umpan silang Beto yang melakukan serangan balik di sisi kiri.
Foto: Goal.com
Mahamadou N’Diaye (7)
Penampilannya biasa saja di babak pertama, terlebih terlebih PSIS berhasil membuat 3 peluang berbahaya. Namun ia menjadi pahlawan di babak kedua dengan dua gol sundulannya.
Foto: Sumeks.co.id
Marckho Sandy (6)
Hari ini penampilannya baik. Pergerakan dan umpan-umpan silangnya sepanjang laga amat merepotkan lini pertahanan PSIS, bahkan sampai membuatnya dilanggar keras. Staminanya pun cukup bagus. Ia juga tak begitu kedodoran saat menjaga areanya meski sering melakukan overlap.
Foto: Goal.com
Adam Alis (6)
Suatu waktu ada di sisi kiri, namun di waktu lainnya ia bergerak ke sisi kanan. Sebagai gelandang serang, mobilitasnya ini amat membantu dua sisi sayap Sriwijaya, baik sebagai opsi umpan maupun pemecah konsentrasi lawan. Ia juga tak segan untuk menekan lawan dan merebut bola. Jika ada minus darinya, itu adalah ia suka berlama-lama dengan bola.
Foto: Superball
Esteban Vizcarra (5,5)
Seperti halnya Dzhalilov, aksi dribelnya juga tak begitu memukau di laga ini. Namun keberadaannya untuk membantu serangan Sriwijaya lewat sisi sayap juga patut diapresiasi, terlebih ia juga tak malas menjemput bola. Mempunyai dua peluang yang cukup bagus, namun gagal berbuah gol.
Makan Konate (7,5)
Satu hal yang paling menonjol dari Konate di laga ini adalah umpan-umpan panjangnya yang begitu berbahaya. Memberi asis untuk 3 dari 4 gol Sriwijaya sudah cukup memberikan gambaran bagaimana penampilannya di laga ini.
Zulfiandi (6)
Selain menjadi penghubung antar dua lini, ia juga menjaga keseimbangan di lini tengah di saat rekan-rekannya maju menyerang. Ia juga menjadi tembok pelindung untuk kuartet bek Sriwijaya. Memiliki satu peluang lewat sepakan jarak jauh yang masih melambung.
Alberto Goncalves (7)
Tak hanya berbahaya saat bergerak melebar ke sayap, namun juga saat dibiarkan sendirian di kotak penalti. Umpan silangnya berbuah gol pertama Sriwijaya dan ia pun turut mencatatkan namanya di papan skor saat mencetak gol ketiga.
Manuchekhr Dzhalilov (5,5)
Penampilannya tak istimewa, meski tidak bisa dibilang buruk juga. Ia mempunyai satu peluang emas di awal babak pertama, namun gagal memaksimalkannya. Kelihatannya gaya bermainnya sudah terbaca oleh para bek-bek lawan, mengingat ia selalu menjadi starter sejak pekan pertama.
Yuu Hyun-koo (5)
Menggantikan Adam Alis tak lama sebelum gol keempat Sriwijaya tercipta. Kehadirannya membantu Sriwijaya untuk tetap menguasai lini tengah, namun dengan keunggulan 4 gol yang ada, kerjanya sudah tak lagi berat dan pengaruhnya tak begitu terasa.
Foto: Jawapos
Nur Iskandar (n/a)
Menggantikan Konate saat Sriwijaya sudah unggul 4 gol. Ia memang tetap menjaga intensitas serangan Sriwijaya, namun tak ada lagi gol tambahan yang tercipta. Ia juga tak mempunyai peluang berbahaya.
Foto: Bola.com
Bio Paulin (n/a)
Masuk di akhir babak kedua menggantikan Hamka. Penampilannya tak begitu signifikan di sisa waktu yang ada, namun setidaknya ia berhasil menjaga gawang Teja tetap aman.
Foto: Bola.com