Kompetisi kasta utama Liga Spanyol 2017/2018 telah berakhir dengan Barcelona sebagai juara. Saatnya menentukan sebelas pemain terbaik untuk dijadikan tim terbaik musim ini. Berikut ini Best XI LaLiga 2017/2018 versi Football Tribe:
Kiper: Jan Oblak (Atletico Madrid)
Oblak kembali menjadi bintang utama dari kokohnya lini belakang Atletico Madrid. Jan Oblak juga sering melakukan penyelamatan penting untuk menjaga gawang Atleti hanya kebobolan 22 gol di musim ini. Untuk ketiga kalinya berturut-turut, pria Slovenia ini memenangkan trofi Zamora untuk kiper terbaik.
Bek kanan: Mario Gaspar (Villarreal)
Tak seorangpun pengisi bek kanan di tiga klub teratas LaLiga tampil reguler dan konsisten musim ini, maka pilihan kami jatuh kepada Mario Gaspar. Pengabdi setia Villarreal ini sayangnya gagal masuk skuat Spanyol untuk Piala Dunia 2018. Mario bermain 32 kali, menyumbang dua gol dan tiga asis serta membawa Villarreal finis di posisi lima.
Bek tengah: Diego Godin (Atletico Madrid)
Godin lagi-lagi menjadi komandan tangguh di lini pertahanan Atletico Madrid. Meski tak berhasil membawa timnya menjadi juara liga, bek asal Uruguay ini menjadi salah satu kunci kokohnya lini pertahanan Atleti. Ia juga sekaligus menjadi mentor bagi partnernya, Jose Gimenez.
Bek tengah: Djene (Getafe)
Performa impresif palang pintu asal Togo ini membuat klub promosi Getafe menjadi tim dengan jumlah kebobolan paling sedikit ketiga. Menurut situs WhoScored, pemain bernama lengkap Djene Dakonam ini adalah salah satu bek terbaik di La Liga 2017/2018, dengan rata-rata jumlah intersep 2,1 per pertandingan. Ia pasti akan menerima banyak tawaran dari klub lain pada saat musim ini berakhir.
Bek kiri: Jordi Alba (Barcelona)
Namanya sering terlupakan di sebuah tim yang berisikan Lionel Messi, Luis Suarez, dan Andres Iniesta. Namun, tak terbantahkan bahwa Jordi Alba adalah salah satu bek kiri terbaik dunia saat ini. Kehebatannya dalam membantu serangan membuahkan delapan asis dan dua gol, catatan cukup bagus bagi seorang pemain belakang.
Gelandang: Casemiro (Real Madrid)
Gelandang bertahan asal Brasil ini menjadi pemain penting Real Madrid dalam beberapa musim terakhir. Ia sangat tangguh dalam mematahkan serangan lawan sekaligus membangun serangan untuk timnya. Pemain asal Brasil ini juga cukup produktif dengan torehan lima golnya di musim 2017/2018.
Gelandang: Dani Parejo (Valencia)
Alumni akademi Real Madrid ini menjadi salah satu kunci sukses Valencia dalam mencapai posisi Liga Champions. Keberhasilan yang ditunggu-tunggu para suporter Valencia ini sepertinya tak akan tercapai tanpa kepemimpinan Dani Parejo. Gelandang sekaligus kapten Los Che tersebut menjadi penyampai strategi-strategi brilian pelatih Marcelino Garcia di lapangan, sekaligus menyumbang tujuh gol dan tujuh asis.
Gelandang: Fabian Ruiz (Real Betis)
Ditinggal Dani Ceballos, Real Betis tak kehabisan talenta bermasa depan cerah. Sekembalinya dari masa peminjaman di Elche, Fabian tampil trengginas di skuat utama Betis meskipun ini merupakan musim debutnya di kasta tertinggi. Ia menyumbang tiga gol dan enam asis serta sukses membawa Betis kembali ke kompetisi Eropa musim depan.
Penyerang: Lionel Messi (Barcelona)
Nama ini tentu saja tak boleh dilewatkan di daftar pemain terbaik La Liga. Pada musim ini, ia masih menduduki posisi pencetak gol terbanyak sekaligus asis terbanyak. 34 gol yang dicetaknya membuktikan kualitas megabintang Argentina ini, sekaligus menghadirkan Sepatu Emas Eropa kelima sepanjang kariernya.
Penyerang: Cristiano Ronaldo (Real Madrid)
Meski tanda-tanda menurunnya performa bintang Portugal ini dari tahun ke tahun semakin terlihat, ia masih terbilang berbahaya di daerah pertahanan lawan. Ronaldo hanya tampil 26 kali di LaLiga karena lebih banyak diistirahatkan untuk memulihkan kondisi fisiknya. Namun, ia masih mampu mencetak 25 gol dan menjadi terbanyak kedua setelah Messi.
Penyerang: Iago Aspas (Celta Vigo)
Di usianya yang sudah melewati kepala tiga, Iago Aspas tampil cemerlang dengan torehan 20 golnya. Jumlah itu menjadikannya penyerang lokal terproduktif di LaLiga 2017/2018, sebuah prestasi yang hebat mengingat performa Celta Vigo hancur-hancuran di musim ini. Aspas membuktikan bahwa tak perlu bermain di klub besar untuk menjadi pemain hebat dan ia pun dibawa timnas Spanyol ke Piala Dunia 2018.
Pelatih: Ernesto Valverde (Barcelona)
Menghadapi sejuta keraguan sejak hari pertamanya, Valverde membuktikan bahwa dirinya pantas melatih klub sebesar Barcelona. Tersingkir di Liga Champions pasti merupakan kenangan yang ingin dilupakannya, tapi ia tetap sukses menorehkan segudang catatan hebat lainnya. Memenangi LaLiga dengan selisih 14 poin dari runner-up bukan hal yang mudah, tapi Valverde mewujudkannya bersama Barcelona.