Kurang dari satu bulan, Piala Dunia akan segera digelar. Seperti yang diketahui, turnamen olahraga yang paling populer di planet Bumi tersebut akan digelar di Rusia. Menjadi pertanyaan besar tentunya, apakah cuaca akan bersahabat bagi para tim peserta, mengingat negara timur Eropa tersebut tersohor karena iklimnya yang bikin mengigil.
Seringnya, ketika menyaksikan pertandingan kompetisi Liga Rusia, bisa dilihat bagaimana dalam cuaca bersalju, para pemain tetap bertanding. Bahkan bisa dilihat bagaimana mereka mengenakan pakaian yang berlapis, mulai dari pakaian dalam, celana, dan sarung tangan. Bahkan para pemain di posisi kiper tidak jarang ada yang menggunakan penutup kepala lainnya agar tetap hangat. Pun dengan para pemain yang ada di bangku cadangan, di mana mereka biasanya disediakan jaket tebal atau selimut.
Bayangan soal Rusia yang dingin jelas memang merupakan pengaruh dari pengetahuan banyak orang soal Siberia. Bagaimana daerah paling timur Rusia tersebut memang merupakan tundra atau dataran salju yang dingin dan mencekam. Bahkan dalam waktu-waktu tertentu, suhu di sana bisa mencapai di bawah nol derajat (subzero).
Tapi untungnya, wilayah Rusia yang menjadi tempat berlangsungnya Piala Dunia adalah daerah yang lebih hangat. Bagian barat Rusia yang kota-kotanya menjadi tuan rumah Piala Dunia dekat dengan laut-laut beriklim hangat seperi Laut Kaspia dan Laut Hitam. Terlebih lagi, Piala Dunia diadakan pada musim panas, pertanda bahwa matahari akan lebih lama bersinar, sehingga cuaca di sana masih terhitung bersahabat.
Sebagai perbandingan, pada bulan Juni nanti, suhu terendah di Moskow adalah 23 derajat Celsius dengan suhu tertinggi ada di rataan 30 derajat. Pun dengan daerah paling timur seperti Kazan dan Yekaterineburg, yang rataan suhunya selama bulan Juni dan Juli ada di angka 20 hingga 22 derajat. Suhu ini terbilang lebih hangat bahkan ketimbang Inggris yang pada bulan-bulan yang sama berada dalam temperatur 13 sampai 15 derajat untuk suhu terendah dan 21 hingga 23 derajat untuk suhu paling tinggi. Berdasarkan rataan suhu tersebut, dengan kata lain, suhu terendah (terdingin) Rusia, justru adalah suhu paling hangat di Inggris.
Suhu di Rusia sebenarnya masih terbilang cukup dan bersahabat untuk para tim peserta. Bahkan ini mematahkan anggapan bahwa negara-negara Amerika Latin, Afrika, dan Timur Tengah akan kesulitan dengan iklim Rusia yang sebelumnya dianggap akan dingin mencekam. Justru yang mesti waspada adalah negara-negara Eropa Barat dan Baltik sebab suhu ini justru termasuk yang cukup panas untuk mereka.