Ketimbang nama-nama seperti J1 League, Liga Super Cina atau bahkan Liga Super Malaysia, kompetisi Liga Primer Hong Kong jelas kalah beken dan kurang akrab di telinga penikmat sepak bola asal Indonesia. Kalaupun ada yang tahu, faktor Rochy Putiray (eks penggawa tim nasional Indonesia dan pernah merumput di Liga Primer Hong Kong bersama Instant Dict, Happy Valley, South China dan Kitchee SC pada awal era 2000-an kemarin, barangkali jadi satu-satunya alasan utama.
Namun demikian, Liga Primer Hong Kong terus berupaya untuk meningkatkan kualitas dan popularitas kompetisi mereka. Salah satu cara yang ditempuh pun nyaris mirip dengan ajang-ajang lain di Benua Kuning yaitu merekrut pemain dengan nama besar yang lama berkarier di Eropa.
Menggunakan kesebelasan Kitchee sebagai senjata pemikat, Liga Primer Hong Kong pun akhirnya beroleh Diego Forlan sebagai komoditas pengeruk popularitas usai lelaki berkebangsaan Uruguay tersebut mau hijrah ke negara kecil yang kondang lewat produksi film-film Mandarin berkualitas itu.
Sebelum memperkuat The Bluewaves, Forlan sudah malang melintang di sejumlah liga Eropa dengan membela Manchester United (Inggris), Atletico Madrid dan Villarreal (Spanyol) serta Internazionale Milano (Italia). Di luar nama-nama tersebut, sosok yang lahir di kota Montevideo ini juga pernah berkarier bareng Independiente (Argentina), Internacional (Brasil), Penarol (Uruguay) di Amerika Latin, serta Cerezo Osaka (Jepang) dan Mumbai City (India) di Asia.
Bergabung sejak Januari 2018 lalu lewat status free agent, Forlan membantu Kitchee untuk menyuguhkan aksi yang jauh lebih paripurna daripada sebelumnya. Bermain sebanyak 13 kali (pada seluruh ajang), Forlan yang tepat di hari ini sedang merayakan ulang tahun ke-39, sukses menggelontorkan 6 gol dan 3 asis.
Dirinya bahkan sempat mengukir hat-trick disaat Kitchee menghempaskan Lee Man di pekan kesebelas Liga Primer Hong Kong. Laga itu sendiri disudahi dengan kedudukan telak 5-1!
Presensi dan apa yang berhasil ia produksi bikin laju The Bluewaves untuk merengkuh gelar juara Liga Primer Hong Kong musim ini semakin sulit dibendung. Titel kedelapan sepanjang sejarah klub tersebut digapai via cara yang sensasional, tak terkalahkan selama satu musim penuh!
Teruntuk Forlan sendiri, kisah manis itu membuat ia menggondol trofi juara kesepuluh selama berkarier di lapangan hijau (baik bersama klub ataupun tim nasional Uruguay).
Campeón de la Liga de Hong
Kong 🏆 #Kitchee #HongKong pic.twitter.com/JjmNEt2rPw— Diego Forlán (@DiegoForlan7) April 13, 2018
Akan tetapi, masa bakti Forlan di Stadion Mong Kok juga dipastikan selesai begitu musim kompetisi 2017/2018 berakhir. Pasalnya, ketika mengiyakan pinangan Kitchee pada Januari lalu, dirinya cuma diganjar kontrak selama kurang lebih enam bulan saja. Alhasil, Forlan pun kini berstatus free agent.
Situasi tersebut bikin khalayak memiliki segudang pertanyaan untuk Forlan. Akankah ia pensiun dari lapangan hijau? Mungkinkah dirinya melanjutkan karier di tim yang sama atau malah pindah menuju klub baru?
Mengingat kondisi fisiknya yang cukup baik, tak perlu kaget andai Forlan siap meneruskan kariernya di dunia sepak bola, bareng klub manapun itu. Namun kalau ia telah membulatkan tekad untuk menyudahi perjalanan panjangnya sebagai pesepak bola hebat sekaligus terkenal dari Uruguay, maka sudah seharusnya kita angkat topi buat aksi-aksi gemilangnya selama ini.
Feliz cumpleanos, Diego.