Cerita

Lini Tengah Kroasia: Persaingan Gelandang Terbaik La Liga dan Serie A

Menanti siapa saja pemain yang akan dibawa ke Piala Dunia adalah hal yang sangat mendebarkan, baik bagi para pemain atau masyarakat luas. Tapi permasalahan tak hanya sampai di situ. Setelah skuat utama diumumkan, persoalan lain datang, yaitu siapa yang akan dimainkan di tim inti. Salah satu contohnya di lini tengah Kroasia.

Senin kemarin (14/5) Kroasia telah merilis susunan skuat sementara mereka. Dari nama-nama yang tercantum, para pemain senior sarat pengalaman internasional masih mendominasi. Nah inilah persoalannya, karena walaupun Kroasia tidak termasuk tim unggulan, tapi skuat Kroasia dihuni banyak pemain berkualitas, terutama di lini tengah.

Baca juga: Kroasia Resmi Umumkan Skuat Sementara untuk Piala Dunia 2018

Di lini kedua skuat sementara kesebelasan berjuluk Vatreni itu, ada Luka Modrić, Ivan Rakitić, Milan Badelj, Marcelo Brozović, Mateo Kovačić, Marko Rog, Mario Pašalić, dan Filip Bradarić. Dari semua nama tersebut, yang menarik adalah empat nama pertama. Dua gelandang terbaik La Liga saat ini, akan bersaing dengan dua gelandang yang sedang bersinar di Serie A.

Jika menilik pengalaman bermain di timnas, Modrić dan Rakitić memang layak dikedepankan, tapi menyingkirkan Badelj serta Brozović ke bangku cadangan juga bukan persoalan mudah. Ini disebabkan dua gelandang yang masing-masing bermain untuk Fiorentina dan Internazionale Milano tersebut sedang berada di tren positif.

Brozović misalnya, musim ini ia sedang menjalani masa-masa terbaiknya di Inter. Total ada 4 gol dan 8 asis yang diukirnya di Serie A bersama I Nerazzurri di musim 2017/2018, yang merupakan catatan terbaiknya sepanjang karier. Masalahnya, di posisinya ia harus bersaing dengan Modrić dan Rakitić.

Kroasia racikan Zlatko Dalić sangat mengandalkan formas 4-2-3-1. Dengan dua pivot di lini tengah, satu slot akan diisi gelandang bertahan, dan satu tempat lainnya akan diperuntukkan bagi Brozović, Modrić, atau Rakitić. Hal yang sama juga berlaku jika Kroasia menerapkan formasi 4-4-2.

Jika ingin memainkan ketiganya bersamaan, solusinya mungkin dengan menempatkan Brozović sebagai gelandang serang. Namun sayangnya, Brozović tidak terlalu bagus di posisi itu, dan sebenarnya posisi nomor 10 adalah “jatah” Kovačić. Permasalahan ini bahkan sampai membuat Brozović dimainkan melebar di sisi kanan saat melawan Finlandia, Turki, Ukraina, dan Kosovo di kualifikasi Piala Dunia 2018.

 

Beda lagi dengan Badelj

Jika Brozović menghadapi persaingan ketat dengan dua gelandang terbaik La Liga saat ini, Milan Badelj justru memiliki keuntungan tersendiri. Di tengah ofensifnya gaya permainan mayoritas gelandang Kroasia, Badelj adalah yang terbaik di posisi jangkar.

Berpostur 186 sentimeter, gelandang Fiorentina ini sangat bisa diandalkan untuk menjaga kestabilan lini tengah. Dengan gaya bermain Modrić, Rakitić, atau Brozović yang cenderung ofensif, Badelj bisa berfungsi untuk melindungi empat bek di belakangnya agar tidak langsung berhadapan dengan pemain lawan.

Meski demikian, Badelj bukan tipikal pemain keras. Posturnya memang tinggi besar, tapi itu juga ditunjang dengan kemampuan melepaskan umpan presisi, terutama lewat jalur darat menyusur tanah. Statistik akurasi operan 83% di Serie A menjadi bukti bahwa Badelj bisa difungsikan untuk tugas kotor dengan sesekali bermain elegan.

Faktor lain mengapa posisi Badelj tidak bisa diganggu gugat adalah tidak adanya kompetitor yang selevel dengannya. Baik Pašalić maupun Marko Rog tidak ada yang menyamai tingkat permainan Badelj, sedangkan Filip Bradarić masih minim pengalaman di timnas.

Secara materi individu, lini tengah Kroasia adalah salah satu yang terbaik di Piala Dunia 2018. Gabungan antara gelandang-gelandang terbaik di La Liga dan Serie A ini akan sangat menarik dinanti kiprahnya, jika semuanya lolos ujian dan dibawa ke Rusia.

Kalau sudah begitu, maka tugas Zlatko Dalić selanjutnya adalah memadukan kumpulan gelandang berkualitas tersebut untuk menjadi kesebelasan yang tangguh. Mengingat di lini serang Kroasia akan ditopang Ivan Perišić dan Mario Mandžukić, kemudian di lini belakang didukung oleh Šime Vrsaljko, Dejan Lovren, dan Ivan Strinić.

Apakah kamu melihat ada kesamaan dari nama-nama itu? Yup… mayoritas (lagi-lagi) berasal dari La Liga dan Serie A.