Berita Dunia

Ketika Pesawat Dipakai Menonton Pertandingan di Stadion, Kok Bisa?

Sebuah fenomena unik baru saja terjadi di Arab Saudi. Dalam laga final Kings Cup yang mempertemukan Al-Ittihad dengan Al-Faisaly, sebuah pesawat tampak berada di salah satu sisi tribun, membawa empat penumpangnya menonton pertandingan sepak bola. Lho, kok bisa?

Tenang, Tribes. Pesawat yang dimaksud ini bukan pesawat sesungguhnya yang digunakan sebagai transportasi umum. Pesawat di final Kings Cup ini adalah miniatur pesawat yang berisi empat kursi. Pesawat tersebut “terbang” mengikuti arah laju bola, mirip seperti gerakan hakim garis yang menyamping mengikuti garis pertahanan terakhir.

Pesawat tersebut hadir di stadion bukan tanpa tujuan, dan bukan untuk sensasi semata. Itu adalah salah satu bentuk iklan dari maskapai penerbangan setempat. Penempatan pesawat juga sengaja diletakkan di belakang papan iklan, agar selaras dengan konten iklan yang tercantum di adboard.

Kejadian ini sontak langsung menjadi buah bibir publik. Tidak hanya para pencinta sepak bola, tapi juga masyarakat secara umum. Pasalnya, bentuk promosi maskapai penerbangan ini termasuk inovatif, atau out of the box kalau kata anak muda masa kini.

Dengan menempatkan pesawat plus empat kursi eksklusif yang terlihat sangat nyaman diduduki, menimbulkan kesan bahwa pesawat tersebut adalah salah satu yang terbaik di kelasnya. Ditambah dengan gerakan menyamping plus naik-turun mengikuti arah bola, seakan menjadi pesan bahwa gerakan pesawat ini sangat mulus sehingga aman dan nyaman untuk ditumpangi.

Meski demikian, bukan berarti ide kreatif ini terbebas dari kritikan. Beberapa warganet berpikir seandainya laga final yang dimenangkan Al-Ittihad dengan skor 3-1 itu mementaskan skema permainan direct ball atau kedua tim sama-sama mengusung strategi serangan balik cepat, gerakan pesawat tentunya akan semakin cepat, dan bisa membuat penumpangnya pusing.

Bagaimana menurutmu? Apakah inovasi iklan di final Kings Cup ini tergolong unik atau berlebihan? Atau mungkin terbersit di pikiranmu untuk menirunya di Liga Indonesia dengan memakai transportasi tradisional, seperti delman, gethek, atau becak?