Sampai tahun 2017 lalu, banyak yang mengira pelatih bernama Hector Raul Cuper sudah habis. Rentetan kegagalannya di awal dekade 2000-an membuat klub-klub Eropa tak lagi tertarik menggunakan jasanya. Namun, pria Argentina ini membuktikan diri dengan meloloskan tim nasional Mesir ke Piala Dunia 2018.
Ini adalah keberhasilan pertama Mesir dalam 28 tahun terakhir. Semuanya tak lepas dari tangan dingin Cuper yang sudah banyak merasakan pahit-manisnya menangani klub di berbagai negara. Mesir merupakan tim nasional pertama yang ditanganinya.
Padahal, pada awal tahun 2017, kekecewaan kembali mengakrabi pelatih yang angkat nama di Valencia dan Internazionale Milano ini. Ia membawa Mesir ke final Piala Afrika 2017. Tim Pharaoh menyingkirkan Ghana, Mali, Maroko, dan Burkina Faso untuk melaju ke puncak. Namun, di final, Mohamed Salah dan kawan-kawan takluk di tangan rival berat mereka di wilayah Afrika, Kamerun.
Pencapaian sebagai juara dua semakin membuat Cuperakrab dengan julukan ‘spesialis runner-up’. Pria Argentina ini menjadi pelatih terpanas di awal dekade 2000-an setelah membawa Valencia menjadi runner-up Liga Champions dua tahun berturut-turut, yaitu di tahun 2000 dan 2001. Hebatnya, prestasi tersebut ditorehkannya tanpa menjuarai La Liga sekalipun.
Namun, ketidaksanggupannya membawa gelar juara jugalah yang membuat reputasi hebatnya luntur sedikit demi sedikit. Setelah digaet Inter Milan di tahun 2001, Cuper gagal mempersembahkan gelar apapun. Akhirnya, setelah dipecat Inter, Cuper pun tidak pernah menjadi Cuper yang dulu lagi. Ia pun harus puas menjadi pelatih di klub-klub medioker di Spanyol, sebelum di tahun 2012 terdampar di Liga Turki bersama klub Orduspor.
Setelah karier singkat di Turki, Cuper semakin menghilang dengan hanya melatih klub Uni Emirat Arab, Al-Wasl. Untung, tawaran dari tim nasional Mesir menghampiri pada tahun 2015 dan mengembalikan reputasinya sebagai pelatih kelas dunia.
Bermodal nama-nama semisal Essam El Hadary, Mohamed Elneny, dan Mohamed Salah, Cuper berusaha keras agar tim Pharaoh tak pulang cepat di Piala Dunia 2018. Maka, beberapa hari lalu ia mengungkapkan harapannya agar tuah Salah yang bermain gemmilang di Liverpool bisa menular ke tim nasional.
“Kami akan sangat diuntungkan oleh performa spektakuler (Mohamed) Salah di Liverpool. Saya percaya kami kami bisa mendapatkan yang terbaik darinya.”
Di Piaa Dunia 2018 nanti, Mesir tergabung di grup yang sama dengan tuan rumah Rusia, wakil Amerika Selatan, Uruguay, dan wakil Asia, Arab Saudi. Melihat kekuatan yang cukup merata di grup tersebut, wajar jika Cuper bisa berharap banyak untuk lolos.