Cerita

Emannuel Boateng, Pemuda Ghana yang Menghancurkan Harapan Invincible Barcelona

Impian Barcelona untuk mengakhiri musim dengan tidak terkalahkan pupus ketika mereka berhasil dikalahkan oleh Levante pada dini hari tadi. Di kekalahan pertama Blaugrana di musim ini, terselip satu nama yang menjadi sorotan di laga tersebut. Dia adalah Emmanuel Boateng, bocah asal Ghana yang berhasil mencetak sebuah hat-trick ke gawang Marc-Andre ter Stegen.

Tidak ada yang menyangka sebelumnya bahwa seorang pemain yang baru berusia 21 tahun berhasil memupuskan impian Ernesto Valverde untuk membawa Barcelona menjadi The Invincibles di La Liga. Apalagi mengingat bahwa Boateng bukanlah nama yang tenar seperti Philippe Coutinho yang juga mencetak ­hat-trick di pertandingan tersebut.

Boateng baru didatangkan Levante di musim ini. Sebelum memulai karier di Spanyol, Boateng terlebih dahulu menempa ilmu di salah satu akademi sepak bola lokal, Charity Stars FC. Dia lalu pindah ke Portugal untuk bergabung dengan salah satu tim di divisi utama, Rio Ave. Tidak tanggung-tanggung, Boateng menjadi debut profesionalnya ketika Rio Ave berhadapan dengan IFK Goteborg di ajang Liga Europa musim 2014/2015, meski hanya menjadi pemain pengganti.

Dari Rio Ave, Boateng pindah ke tim lain yang berlaga di liga yang sama, Moreirense FC. Dia berhasil mencuri tempat di skuat utama pada musim keduanya di sana. Di musim yang sama di mana da sudah bermain secara reguler, Boateng turut berperan dalam kesuksesan Moreirense dalam mendapat gelar domestik pertama mereka.

Pada babak semifinal Taca da Liga, Boateng sukses mencetak brace ke gawang salah satu klub raksasa Portugal, Benfica. Dia pun mengantarkan timnya menuju final di mana mereka bertemu dengan Braga. Sayangnya, Boateng hanya menjadi pemain pengganti di pertandingan yang dimenangkan oleh Moreirense.

Setelah beberapa musim bermain di Liga Portugal, barulah di musim ini dia mencoba peruntungan di La Liga bersama Levante. Sebelum berhadapan dengan Blaugrana, Boateng sudah tampil impresif dan sudah mencetak tiga gol untuk klub berjuluk Granotas itu. Satu di antaranya dicetak ke gawang klub besar lainnya, Real Madrid, dan dua sisanya menjadi penentu tiga poin bagi Levante.

Penampilan impresif yang ditunjukkan olehnya inilah yang membuat Boateng mendapat panggilan pertamanya untuk membela tim nasional Ghana. Pelatih Black Stars, Kwesi Appiah, nampaknya tertarik untuk memberikan kesempatan bagi Boateng setelah melihat penampilannya di La Liga. Boateng pun akan bergabung dengan rekan-rekannya pada tanggal 20 Mei mendatang sebagai persiapan menghadapi pertandingan persahabatan dengan Jepang dan Islandia.

Perlu dicatat bahwa hat-trick­ ke gawang Barcelona tersebut merupakan hat-trick pertama yang pernah dia cetak. Namanya mungkin asing sebelum pertandingan tersebut, namun setelahnya, nampaknya tim-tim besar Eropa harus memperhatikan betuk-betul potensi yang dimiliki oleh Boateng.