Sir Alex Ferguson masih terbaring di rumah sakit. Kabar terbaru menyebutkan bahwa manajer legendaris asal Skotlandia tersebut sudah siuman, namun masih membutuhkan perawatan intensif. Cerita ini bukan tentang puja-puji bagi Sir Alex, melainkan cerita dari sudut lain. Tentang wanita yang selalu berada di sisi Sir Alex dan memainkan peranan penting dalam kesuksesan karier sang manajer. Ia adalah sang istri, Cathy Ferguson.
Disebutkan dalam kata-kata bijak, bahwa di samping laki-laki yang hebat, ada perempuan yang tangguh. Kasus serupa juga terjadi kepada peran besar Cathy Ferguson, yang seakan merupakan pusat tata surya bagi sang manajer agitatif asal Govan, Skotlandia ini. Sir Alex masih mengingat betul kesan ketika pertama kali bertemu dengan Cathy pada tahun 1964. Sama seperti kebanyakan kisah cinta luar biasa lainnya, Sir Alex mengaku ia sudah jatuh cinta kepada Cathy sejak pandangan pertama.
“Ia (Cathy) cantik, juga memiliki gaya berjalan yang anggun, dan aura yang menyenangkan.Langsung saja kemudian saya mencari tahu tentangnya. Ternyata ia adalah Cathy Holding dari Toryglen, dekat Hampden,” ujar Sir Alex. Keduanya kemudian menikah pada tahun 1966, bertepatan dengan masa-masa terbaik Sir Alex ketika masih bermain. Pada tahun tersebut Sir Alex bergabung di Dunfermline Athletic, di mana tercatat Sir Alex mencetak 66 gol dalam 89 pertandingan di sana.
Ada sebuah cerita yang jarang terkuak, bagaimana sebenarnya Sir Alex menikahi Cathy dengan menempuh banyak risiko. Bukan hanya karena kariernya saat itu sebagai pesepak bola sedang menanjak, tetapi juga soal fakta bahwa keduanya berseberangan keyakinan. Sir Alex beragama Kristen Protestan, sementara Cathy adalah Katolik. Pada masa tersebut pernikahan beda keyakinan adalah sebuah perkara besar. Apalagi secara historis, perseteruan antara Protestan dan Katolik begitu kental di Skotlandia sana. Keduanya bergeming, dan kekuatan serta keteguhan cinta keduanya tetap membuat mereka awet hingga saat ini.
Baca juga: Pulih dari Koma, Sir Alex Ferguson Sudah Bisa Duduk dan Bicara
Tiga orang putra menjadi buah cinta antara Cathy dan Sir Alex, termasuk si kembar Darren dan Jason yang masih terlibat dalam sepak bola. Darren sendiri, seperti yang diketahui, merupakan manajer dari Doncaster Rovers. Cathy bukan saja loyal menemani Sir Alex di masa suka dan duka, namun ia adalah sumber semangat, seperti yang disebutkan juga oleh Sir Alex dalam autobiografinya, sekaligus sosok yang berperan sebaai pengerem ambisi.
Sir Alex pernah berujar bahwa orang tidak akan menemukan keterkaitan dirinya dengan sepak bola di rumahnya. Hal ini merupakan pemikiran Cathy yang ingin urusan sepak bola selesai tepat setelah Sir Alex pulang dari tempat kerjanya dan kembali ke keluarganya. Cathy selalu kesal apabila Sir Alex terlalu lama menerima telpon dari para pemandu bakat yang melaporkan hasil temuan mereka. Ia juga tidak terlalu senang apabila ada obrolan terkait sepak bola di meja makan atau acara-acara keluarga lainnya.
Anda tentu tidak menyangka bagaimana pria yang terlihat keras dan tangguh seperti Sir Alex nyatanya memberikan tempat yang begitu tinggi kepada sang istri. Karena memang nyatanya Cathy berperan besar dalam banyak keputusan yang dibuat oleh Sir Alex. Atas permintaan Cathy, Sir Alex kemudian menunda pensiunnya pada tahun 2001. Cathy juga meminta Sir Alex untuk mempertimbangkan kembali keputusannya ketika akan menjual Phil Neville dan Nicky Butt, dua sosok pemain yang setia kepada sang manajer.
Karena kondisi Cathy pulalah, Sir Alex memutuskan untuk pensiun pada tahun 2013. Karena seperti yang diketahui bahwa saat itu Cathy sedang mengalami duka mendalam karena kematian saudarinya. Sir Alex beranggapan bahwa Cathy akan sangat kesepian setelah itu. Maka ia pun kemudian memutuskan untuk melepas semua kejayaannya di dunia sepak bola untuk menemani sang istri.
Cathy adalah sosok yang sederhana. Sedikit cerita tentang dirinya adalah pertanda bahwa ia tidak memanfaatkan statusnya sebagai istri dari seseorang dengan status legenda besar seperti Sir Alex. Bahkan disebutkan bahwa Cathy tidak terlalu senang dipanggil dengan sebutan Lady Ferguson, karena sang suami sudah bergelar “Sir”. Karena baginya, itu bertentangan dengan akar kelas pekerja yang begitu kental dianutnya karena berasal dari Glasgow.
Dengan semua kegemilangan, kejayaan, prestasi, dan tentunya juga uang, Sir Alex sebenarnya memilki peluang untuk meninggalkan Cathy, dan mendapatkan gadis yang lebih muda. Sesuatu yang dilakukan oleh Sven-Goran Eriksson dan juga Franz Beckenbauer. Tetapi, Sir Alex tidak melakukannya. Ia tetap setia dan bertahan bersama Cathy, wanita yang membuatnya terpesona dan jatuh cinta sejak pandangan pertama.