Salah satu hal paling mengerikan dalam mendukung satu klub sepak bola adalah mendapati klub favorit yang dipuja mengalami kebangkrutan. Tentunya, ada berbagai alasan dari kebangkrutan tersebut, namun, satu yang pasti, klub yang mengalami kebangkrutan harus memulai semuanya dari nol, dari divisi bawah dengan pemain-pemain yang minim kualitas. Namun, ternyata ada beberapa klub yang berhasil bangkit dari kebangkrutan, dan kembali menjelma menjadi klub yang dihormati. Klub apa saja kah itu? Simak di bawah ini.
Napoli
Masa keemasan Napoli sirna setelah klub yang pernah diperkuat Diego Maradona ini bangkrut di tahun 2004 dengan total utang mencapai 70 juta euro, dan terdegradasi ke Serie C1. Setelah diakuisisi oleh Aurelio De Laurentiis, mereka berhasil bangkit, hingga kini menjadi tim terbaik kedua di Italia.
Fiorentina
Fiorentina mengalami krisis finansial di tahun 2001, dan akhirnya dinyatakan bangkrut di tahun 2002 dengan utang mencapai 50 juta US dolar. Berkat utang ini, Fiorentina tak mampu membayar gaji pemainnya, dan mereka terdegradasi ke Serie C2. Untungnya, seorang pengusaha bernama Diego Della Valle datang, dan Fiorentina berhasil bangkit dan kembali ke Serie A di musim 2004/2005.
Parma
Parma barangkali adalah klub yang paling akrab dengan masalah finansial. Pasalnya, tak hanya sekali mereka mengalami kebangkrutan. Yang pertama terjadi di tahun 2004 ketika sponsor utama mereka, Parmalat, kolaps. Untungnya, saat itu mereka tak sampai terdegradasi. Sayangnya, mereka kembali bangkrut di tahun 2015 dengan total utang mencapai 218 juta euro. Mereka terdegradasi sampai ke Serie D, namun berhasil bangkit secara menakjubkan. Kini, mereka masih berpeluang untuk promosi dari Serie B ke Serie A setelah duduk di peringkat empat dengan selisih satu poin dari peringkat tiga Palermo, dengan dua laga tersisa.
AEK Athens
Masalah pajak yang terungkap di tahun 2012 membuat AEK jatuh. Pemain bintang mereka kemudian pergi, prestasi mereka melorot, dan AEK akhirnya dinyatakan bangkrut di tahun 2013. Mereka memulai kembali dengan berkompetisi dari liga amatir. Namun, AEK berhasil bangkit dengan pesat, dan bahkan berhasil menjuarai Piala Liga di musim 2015/2016.
Leicester City
Leicester menghadapi masalah finansial di tahun 2002, sesaat setelah mereka pindah kandang. Mereka memiliki utang mencapai 30 juta paun, dan sempat ditaruh ke daftar pengawasan finansial. Prestasi mereka pun anjlok hingga ke League One, kasta ketiga Liga Inggris. Namun, setelah diakuisisi oleh konsorsium yang dimiliki oleh Gary Lineker, dan kemudian diakuisisi kembali oleh pengusaha dari Thailand, Leicester mampu bangkit, dan secara menakjubkan mampu menjuarai Liga Primer Inggris di musim 2015/2016 lalu.
Borussia Dortmund
Di tahun 2005, Dortmund mengalami masalah finansial dengan total utang mencapai 120 juta euro. Mereka hampir dinyatakan bangkrut, sebelum akhirnya terselamatkan dengan menjual nama dari stadion mereka menjadi Signal Iduna Park. Setelah itu, mereka mampu bangkit, dan mampu menjadi juara Bundesliga dua kali berturut-turut di musim 2010/2011 dan 2011/2012.
Rangers
Rangers yang merupakan salah satu klub raksasa di Skotlandia, secara mengejutkan dinyatakan bangkrut di tahun 2012. Pemilik mereka mengalami kebangkrutan dan akhirnya menjual asetnya ke perusahaan lain bernama Sevco Scotland Ltd. Mereka memulai lagi dari Divisi Tiga Liga Skotlandia, dan berhasil bangkit dengan cepat. Bersama Steven Gerrard di musim depan, mereka siap merajai Skotlandia kembali.