Cerita

26 Februari: Ketika The Pompey Resmi Dinyatakan Bangkrut

Portsmouth adalah salah satu klub asal Inggris yang pernah berjaya di masa lalu. Pernah menjuarai Liga Divisi Pertama Inggris (atau sekarang Liga Primer) sebanyak dua kali pada musim 1948/1949 dan 1949/1950, mendapat gelar Piala FA dua kali, yang terakhir mereka dapat di tahun 2008, dan pernah juga bermain di Piala UEFA (kini Liga Europa). The Pompey bisa dibilang adalah Leicester City yang gagal. Penuh ekspektasi, namun gagal dalam eksekusinya.

Selain kegagalan membawa masa kejayaannya seperti di masa lalu kala itu, ada momen yang tentunya diingat oleh para penggemar dan juga penikmat sepak bola lainnya, kebangkrutan. Ya, tepatnya hari ini, 26 Februari 2010, Portsmouth dinyatakan bangkrut karena tidak bisa menutup utang sebesar 70 juta paun atau sekitar 994,4 miliar rupiah.

Keterpurukan Portsmouth justru sudah dimulai sejak tahun 2007. Pada bulan Agustus, Harry Redknapp membeli sejumlah pemain seperti David Nugent, John Utaka, dan Glen Johnson. Pembelian Harry tidak berhenti sampai di situ. Tahun berikutnya, dia mendatangkan Lassana Diarra dari Arsenal dan juga Jermain Defoe dari Tottenham Hotspur.

Sejauh itu, sang pelatih sudah menghabiskan total 30 juta paun untuk membeli pemain. Namun, tanda-tanda kebangkrutan belum terlihat. Mereka justru berhasil menjadi juara Piala FA.

Tahun 2009 adalah awal bencana. Defoe dan Diarra tidak bermain lama-lama di Portsmouth dan dijual pada tahun itu dengan total 35 juta paun. Berada di posisi 14 klasemen, masalah finansial mulai menyelimuti klub tersebut dan akhirnya pada bulan Oktober 2009, sebuah rumor beredar. Kabarnya, gaji para pemain dan staf belum dibayar oleh Portsmouth. Dan akhirnya di tahun 2010, mereka dipaksa mencari proteksi akibat keputusan pengadilan Inggris yang menyatakan bahwa Portsmouth bangkrut. Berganti-ganti pemilik tidak bisa menyelamatkan tim tersebut dari pailit.

Selain bangkrut, masalah finansial juga memberikan dampak buruk lain kepada Portsmouth. Mereka harus terdegradasi ke Divisi Championship setelah terkena pengurangan poin sebanyak sembilan angka. Di saat itu, mereka berada di dasar klasemen dan hanya bisa mengumpulkan 16 poin.

Namun, di tengah masalah yang menghampiri Portsmouth, masih ada hal positif yang menghampiri Pompey. Di tahun 2010, mereka berhasil lolos hingga ke babak final Piala FA. Sayangnya, mereka gagal menyabet gelar yang mereka dapatkan dua tahun lalu karena dikalahkan oleh Chelsea.

Kasus Portsmouth bisa menjadi pelajaran bagi semua klub yang ada di dunia. Dalam waktu dua tahun, sang juara Piala FA terdegradasi akibat bangkrut. Kenangan ketika AC Milan datang bertamu ke Fratton Park pun seperti dilupakan karena apa yang terjadi hari ini.

Author: Budy Darmawan (@budydiew)
Penyuka sepak bola