
Berbicara tentang juru selamat Real Madrid, nama-nama seperti Cristiano Ronaldo dan Sergio Ramos tentu menjadi dua nama yang paling terdepan. Megabintang asal Portugal dan Spanyol ini memang memegang peranan yang begitu krusial bagi Los Blancos. Tak jarang, ketika Madrid buntu, mereka muncul ke permukaan dan mencetak gol krusial. Selain Ronaldo atau Ramos, tentunya baru-baru ini nama yang lebih muda seperti Marco Asensio dan Isco juga mulai naik kelas dan kerap kali menyelamatkan tim.
Lain cerita dengan Karim Benzema. Striker asal Prancis ini belakangan ini menjadi nama yang tak populer, baik di kalangan pendukung Madrid atau pun mereka yang hanya sekadar mengikuti La Liga. Wajar memang, Benzema, meskipun bermain sebagai striker, mulai kehilangan sentuhannya di depan gawang lawan. Ia juga tampak kehilangan kecepatannya, meski usianya baru menginjak 30 tahun. Perannya juga belakangan diubah oleh Zidane, menjadi seorang striker yang membuka ruang dan “melayani” Ronaldo, membuat Benzema sulit menonjol. Singkatnya, mantan striker Olympique Lyonnais ini bukanlah lagi menjadi pemain yang diharapkan publik Madrid untuk menjadi penyelamat.
Namun, Benzema berhasil membuktikan bahwa anggapan tersebut salah. Di panggung yang krusial seperti semifinal Liga Champions, pria yang memiliki darah Aljazair ini berhasil tampil dan menjadi juru selamat Madrid. Dalam laga leg kedua semifinal Liga Champions, Benzema berhasil mencetak dua gol ke gawang Bayern Munchen, dan membawa Madrid kembali lolos ke final dalam tiga tahun berturut-turut setelah imbang di pertandingan ini dengan skor 2-2 dan menang agregat atas sang raksasa Jerman dengan skor 4-3.
Penampilan Bayern pada dasarnya begitu istimewa, dan Madrid sesekali mampu mencuri kesempatan untuk melepaskan serangan. Untungnya, mereka berhasil memanfaatkan kesempatan yang minim tersebut, dan Benzema menjadi aktor utama dari keberhasilan Madrid ini. Gol pertamanya ia cetak dengan sundulan manis, menyambut umpan silang Marcelo yang luar biasa. Sementara, di gol kedua, Benzema memperlihatkan instingnya – yang dianggap telah hilang- dan berhasil memanfaatkan blunder kiper Bayern, Sven Ulreich.
Efektivitas Benzema bisa dilihat dari statistik dari Squawka ini.
Karim Benzema's game by numbers vs. Bayern:
100% take-ons completed
100% shot accuracy
51 touches
4 take-ons
2 chances created
2 shots
2 goals⚽️⚽️ pic.twitter.com/kY6VuwNNy5
— Squawka (@Squawka) May 1, 2018
Berkat dua golnya ini, Benzema (54) semakin mendekati raihan gol Ruud van Nistelrooy (56) di Liga Champions, yang tercatat sebagai top skorer keempat di sepanjang sejarah kompetisi antar klub terbesar di Eropa ini.
5 – Top 5 all-time goal scorers in the Champions League:
Cristiano Ronaldo 120
Lionel Messi 100
Raúl González 71
Ruud Van Nistelrooy 56
KARIM BENZEMA 54Olympus. pic.twitter.com/SUSxm0JYUr
— OptaJose (@OptaJose) May 1, 2018
Benzema berhasil membuktikan bahwa dia masih mampu menjadi tumpuan klub, ketika pemain yang biasa menjadi andalan tak tampil luar biasa. Luar biasa, Benzema. Selamat, Real Madrid!