Eropa Spanyol

Dekadensi Karim Benzema dan Akhir Karier di Tim Nasional

Nama Karim Benzema menjadi idola baru saat tiba di Santiago Bernabeu pada musim 2009/2010 dari Olympique Lyon dengan biaya transfer 35 juta euro. Penyerang Prancis keturunan Aljazair ini adalah pemain bertalenta tinggi dengan kemampuan yang nyaris sempurna. Benzema juga eksekutor tangguh di kotak penalti dengan ketenangannya.

Sejumlah trofi sudah dia raih, dari dua gelar La Liga hingga tiga Piala Champions Eropa. Hingga musim lalu, Benzema sudah mencetak 181 gol dari 365 laga. Hidup terasa sempurna. Tetapi, tidak ada sesuatu tanpa cela di dunia ini.

Akhir-akhir ini, Benzema jadi sorotan justru karena penurunan performanya. Musim lalu, efektivitas golnya malah kalah dari Alvaro Morata yang tidak terlalu sering dimainkan. Benzema hanya mencetak 17 gol dari 2.892 menit bermain. Sementara mantan rekannya asal Spanyol yang saat ini berseragam Chelsea tersebut memborong 19 gol dari 1.701 menit saja.

Musim ini, kemampuan mumpuni Benzema nyaris tak terlihat. Tampil 19 kali sepanjang musim ini (semua kompetisi), torehan golnya baru mencapai lima. Hal ini juga memengaruhi keputusan pelatih timnas Prancis Didier Deschamps.

Mantan pemain inti tim Ayam Jantan di Piala Dunia 1998 dan Piala Eropa 2000 tersebut lebih mempercayakan lini depan kepada bocah ajaib Kylian Mbappe, Alexandre Lacazette, Olivier Giroud, dan pemain Atletico Madrid Antoine Griezmann.

Nama Benzema sendiri semakin tercoreng di depan publik dan Deschamps akibat ingin mengancam eks rekannya di tim nasional, Mathieu Valbuena, dengan video seksnya. Hal ini membuat Deschamps tidak menyertakan pemain yang hari ini berusia 30 tahun dalam skuat Perancis untuk Kualifikasi Piala Dunia juga Piala Eropa tahun lalu.

Sebagai pemain, tentu Benzema ingin bisa tampil membawa nama negaranya. Namun, Deschamps sendiri tidak terpengaruh, sekalipun sang bintang terbukti tak bersalah. Pelatih berusia 49 tahun tidak terlalu ingin mengubah keputusannya demi menjaga situasi tim sekalipun mengatakan pemain bebas berkata apa saja.

Pihak Federasi Sepak Bola Prancis (FFF) tentunya masih membuka kesempatan untuk Benzema agar bisa kembali ke tim nasional. Tetapi keputusan final lagi-lagi ada pada Deschamps. Terakhir Benzema tampil bersama tim nasional Prancis adalah saat laga persahabatan melawan Armenia dimana Prancis menang 4-0 pada Agustus 2015. Benzema sendiri tampil memukau dengan dua gol dan satu asis kala itu, sebelum akhirnya diasingkan dari timnas.

Namun dengan kondisi seperti ini dan keteguhan sikap Deschamps ditambah dengan mekarnya banyak talenta muda Les Bleus, bos FFF, Noel Le Graet, mengakui bahwa nyaris tak mungkin bagi Benzema kembali bermain bersama rekan-rekannya di tim nasional. Benzema sendiri sudah mencetak 27 gol dari 81 laga internasional, sayang juga jika kita tidak bisa melihat aksinya di Rusia tahun depan.

Menurunnya level permainan Benzema menimbulkan berbagai spekulasi mengenai masa depannya. Los Blancos dikabarkan mempersiapkan sejumlah nama untuk menggantikan mantan punggawa Lyon tersebut. Sederet nama tenar seperti Robert Lewandowski, Harry Kane, Neymar, hingga Sergio Aguero mulai dihubung-hubungkan dengan Real Madrid.

Benzema sendiri bukan tanpa peminat. Manchester City dikabarkan tertarik merekrutnya (selain Alexis Sanchez). Begitu juga dengan klub kaya asal negara sang pemain, Paris Saint-Germain, dan klub Liga Primer lainnya, Arsenal.

Ketertarikan City terhadap Benzema bukanlah hal baru. Sejak tahun 2012 (masih dilatih Roberto Mancini), The Citizens pernah dikabarkan kepincut merekrut pemain yang memiliki wajah mirip dengn Jorge Lorenzo ini. Dan saat itu Benzema memang tengah memukau bersama Los Blancos.

Tapi apapun itu, kendati tengah terseok dan mengalami fase dekadensi penampilan di atas lapangan, ada kalanya Karim Benzema adalah salah satu penyerang yang disegani di ranah Eropa. Bahkan, mengesampingkan apapun yang kini tengah dan telah dialaminya, Benzema adalah penyerang yang masuk level elite dunia.

Author: Yasmeen Rasidi (@melatee251)