Cerita

Liga Sepak Bola di India yang Terus Berkembang dari Waktu ke Waktu

Sepak bola memang populer di belahan dunia manapun, namun jika kita pergi ke India, sepak bola bukanlah olahraga pertama yang digandrungi masyarakatnya. Ya, sepak bola masih kalah populer dibanding dengan kriket yang digemari oleh orang-orang di sana. Bahkan, sepak bola bisa jadi kalah populer dibanding dengan tenis ataupun bulutangkis.

Namun, bukan berarti tidak ada celah bagi sepak bola untuk berkembang dan menjadi dambaan di hati masyarakat India. Pihak pemerintah sepertinya sudah menyadari potensi besar yang dimiliki oleh sepak bola. Terbukti dengan diselenggarakannya ajang Piala Dunia U-17 di sana. Ajang tersebut menjadi turnamen FIFA pertama yang diselenggarakan oleh India.

Tim nasional India tentu harus berterima kasih kepada pelatih mereka, Stephan Constantine, yang membawa perubahan yang berarti ke dalam permainan mereka. Masuknya India ke Piala Asia 2019 juga membuktikan tekat mereka untuk membangkitkan semangat dan kecintaan mereka terhadap sepak bola.

Selain di tingkat internasional, sebuah negara tentu tidak boleh melupakan kompetisi lokal mereka. Meski masih kalah saing dibanding kompetisi kriket, liga sepak bola India mengalami perubahan dan perkembangan yang cukup pesat sejak tahun 2014.

Ada dua liga besar di India. Pertama, ada Hero I-League yang berisi 10 tim. Sesuai dengan namanya, Hero merupakan sponsor dari salah satu liga utama di India tersebut. I-League menggunakan sistem promosi dan degradasi, di mana posisi terbawah liga akan turun kasta ke Divisi Kedua I-League. Kampiun dari liga berhak untuk berpartisipasi di ajang Piala AFC dan beberapa di antanya juga diperbolehkan mengikuti babak kualifikasi Liga Champions AFC.

Kedua, ada Indian Super League (ISL) yang dibentuk pada tahun 2014. ISL menggunakan format yang sama seperti Major League Soccer. Setelah mendapat pengakuan dari AFC, ISL yang sebelumnya hanya berisi delapan tim saja sekarang bertambah menjadi 10 tim dan menambahkan pula durasi musim yang sebelumnya dua sampai tiga bulan menjadi lima bulan. Kampiun dari ISL nantinya akan mendapat kesempatan untuk mengikuti babak kualifikasi Piala AFC.

Kendati menjadi senior sejak dilahirkan pada tahun 2007, I-League kalah populer dibandingankan dengan ISL. ISL bisa dibilang memberikan pengaruh yang cukup berarti di sepak bola India dan tak jarang menelurkan bakat-bakat pemain asal India. Beberapa di antaranya adalah Sunil Chhetri, Gurpreet Singh Sandhu, Jeje Lalpekhlua, Subrata Pal, dan Sandesh Jhingan.

Selain dari pemain lokal, pemain asing pun juga banyak bermain di ISL. Sebut saja mantan pemain Manchester United, Dimitar Berbatov, lalu ada Wes Brown, Nicolas Anelka, Marco Materrazi, serta John Arne Riise, pernah bermain di ISL. Kombinasi pemain lokal dan juga asing cukup menarik banyak penonton. Pada musim 2014 saja, rata-rata jumlah penonton mencapai 23 ribu lebih.

Namun bukan berarti I-League tidak pantas untuk disimak. Jika ISL lebih menonjolkan pemain bintangnya, I-League menarik minat penonton dengan tradisi dan sejarah tim yang bertanding. Salah satu derbi tertua yang ada di dunia bermain di I-League, yaitu antara East Bengal dan Mohun Bagan dengan tajuk derbi Kolkata.

Aizawl FC yang menjadi juara I-League di musim 2016/2017 turut membantu membangkitkan semangat sepak bola di India. Sama seperti halnya yang dilakukan Leicester City di Liga Primer, Aizawl juga membuat kejutan dengan menjadi kampiun, mengalahkan pesaing-pesaingnya yang jauh lebih besar ketimbang mereka.

Melihat perkembangan di kedua liga teratas tersebut, tidak heran bahwa ada rencana penggabungan di antara keduanya. Pihak AFC pun sudah memberikan sugesti kepada federasi sepak bola India, AIFF, untuk segera menggabungkan kedua liga tersebut untuk musim depan. AIFF pun sebenarnya sudah memiliki rencana penggabungan tersebut sejak lama, namun protes yang dilancarkan oleh para penggemar Aizawl membuat mereka menunda rencana tersebut.

Proses penggabungan kedua liga tersebut masih terus berlanjut. Masalah waralaba dan biaya peserta masih menjadi kendala untuk merealisasikan rencana itu. Namun jika penggabungan kedua liga itu benar terjadi, bukan tidak mungkin jika sepak bola di India akan terus berkembang dan menjadi ajang yang luar biasa di daerah Asia, terlebih dengan bantuan RoundGlass Football sebagai wadah untuk membentuk potensi pemain muda di India.