Berita Eropa

Tribe Rating: Blunder Luciano Spalletti Hunus Inter

Satu grande partita bertajuk Derby d’Italia pada ajang Serie A tersaji pada pekan ke-35 yang berlangsung dini hari tadi (29/4) kala Internazionale Milano menjamu Juventus di Stadion Giuseppe Meazza.

Kedua belah pihak membawa misi pentingnya pada laga ini sehingga getol memburu angka penuh. Inter ingin menjaga kans mereka lolos ke Liga Champions musim depan sementara Juventus mau mempertahankan titel Scudetto.

Dalam kondisi terjepit karena tertinggal satu gol dan bermain dengan sepuluh orang sejak menit ke-15, Inter tampil heroik buat membalikkan keadaan menjadi 2-1. Sayang, perjuangan itu berakhir tragis lantaran blunder taktik yang dilakukan Luciano Spalletti sehingga Il Biscione tumbang 2-3 pada menit-menit akhir.

Berikut rating para penggawa Inter:

Samir Handanovic (3,5)

Salah satu pemain dengan aksi terburuk di sepanjang laga. Benar jika dirinya sempat menciptakan sejumlah penyelamatan sehingga gawang Inter aman. Namun ia bertanggungjawab penuh atas tiga gol yang bersarang di gawangnya. Handanovic berdiri mematung seolah tak bisa berbuat apa-apa.

Joao Cancelo (5)

Keluarnya Matias Vecino pada awal babak pertama bikin tugas Cancelo semakin berat. Kendati demikian, dirinya memperlihatkan aksi yang cukup baik, ketika bertahan (meminimalisasi tekanan Alex Sandro dan Mario Mandzukic) ataupun menyerang. Sekali lagi, menciptakan asis via sepakan bebas yang berhasil dimaksimalkan Mauro Icardi.

Milan Skriniar (5)

Dipaksa bekerja ekstra keras pada laga ini guna mematikan Gonzalo Higuian dan Mario Mandzukic. Dirinya tak ragu untuk melakukan duel fisik buat agar jala Inter aman dari gempuran. Sayang, kengototannya berakhir tragis di menit-menit akhir pertandingan.

Joao Miranda (5)

Layaknya Milan Skriniar, Miranda juga bermain lebih spartan ketimbang biasanya. Beberapa kali dirinya mampu membendung pergerakan para penggawa La Vecchia Signora yang mengancam gawang Inter. Berhasil mematikan Gonzalo Higuain nyaris di sepanjang laga sebelum pemain asal Argentina itu mencuri gol kemenangan pada menit terakhir.

Danilo D’Ambrosio (4,5)

Berduel dengan Juan Cuadrado benar-benar membuat D’Ambrosio kerepotan selama 90 menit pertandingan. Hal itu pula yang memaksanya untuk lebih banyak bertahan dan menutup celah yang ada di wilayahnya daripada membantu Ivan Perisic guna menginisiasi serangan dari sayap kiri.

Matias Vecino (3)

Dipasang Luciano Spalletti sebagai salah satu pivot di sektor tengah Il Biscione, umur Vecino di atas lapangan justru amat singkat. Pelanggaran kerasnya terhadap Mario Mandzukic bikin wasit menghadiahinya kartu merah usai melihat tayangan ulang dari Video Assistance Referee (VAR).

Marcelo Brozovic (5,5)

Bermain sebagai regista membuat Brozovic tampil konsisten, termasuk pada laga ini. Namun sial, kartu merah yang didapat Matias Vecino pada awal babak pertama membuat pekerjaan Brozovic semakin berat. Ia kudu mengatur tempo dan mendistribusikan bola dari bawah saat menginisiasi serangan tapi juga banting tulang menghadapi serbuan gelandang-gelandang ciamik Juventus agar pertahanan Inter aman.

Antonio Candreva (5)

Meski dipasang sebagai winger kanan, Candreva justru lebih banyak beroperasi di belakang Mauro Icardi dan dekat dengan Rafinha. Cukup oke saat membantu Il Biscione bertahan dari gempuran Juventus ataupun menginsiasi serangan untuk mendatangkan teror bagi lini pertahanan tim tamu. Namun demikian, tak ada aksi yang betul-betul eksepsional dari Candreva di partai ini.

Rafinha (6)

Lelaki yang berperan besar dalam comeback Inter sebab melalui inteligensia, visi bermain dan distribusi bola ciamik yang ia miliki, Juventus merasa benar-benar keteteran saat diserang Inter. Luciano Spalletti membuat blunder dengan menggantikan Rafinha pada menit ke-80 untuk digantikan Borja Valero. Praktis, usai dirinya keluar dari lapangan, Inter seperti ayam yang kehilangan kepala.

Ivan Perisic (6)

Menunjukkan performa spartan dan luar biasa pada setiap fase permainan Inter. Tak kenal lelah dengan terus berlari, baik untuk membantu pertahanan atau melancarkan serangan. Duelnya dengan Juan Cuadrado di sepanjang pertandingan sungguh menarik untuk disaksikan. Perisic juga menjadi aktor utama penyebab gol bunuh diri Andrea Barzagli.

Mauro Icardi (6)

Sempat hilang pada babak pertama, Icardi membuktikan kapasitas ciamiknya dengan tampil bagus di 45 menit kedua. Satu gol berhasil ia sarangkan setelah memanfaatkan umpan tendangan bebas Joao Cancelo sekaligus menjadi gol penyeimbang bagi Inter. Menjadi korban kesalahan fatal Luciano Spalletti yang secara aneh menggantikannya dengan Davide Santon padahal laga masih tersisa lima menit.

Borja Valero (4,5)

Masuk menggantikan Rafinha ketika laga tersisa sepuluh menit gagal dimanfaatkan Valero untuk menunaikan tugasnya. Keberadaannya justru menjadi salah satu titik lemah karena lambat dalam mengalirkan bola ataupun menutup ruang yang lantas dimaksimalkan oleh para pemain La Vecchia Signora.

Davide Santon (3)

Entah apa yang ada di benak Luciano Spalletti saat memutuskan untuk mengganti Mauro Icardi dengan Santon. Andai buat mempertahankan skor, hal itu sungguh riskan mengingat laga masih tersisa lima menit. Terlebih kapabilitas Santon sebagai pemain profesional semakin dipertanyakan oleh Interisti. Benar saja, dirinya gagal menutup ruang sekaligus menjaga Juan Cuadrado sehingga pemain asal Kolombia itu dapat menciptakan gol penyama kedudukan.

Yann Karamoh (n/a)

Tampil selama kurang lebih tiga menit dan dalam kondisi tertinggal 2-3, Karamoh jelas tak memiliki banyak kesempatan untuk membantu Inter di laga ini.