Pesepak bola kerapkali diidentikkan dengan ketidakpedulian akan pendidikan. Jangankan kuliah, banyak di antara mereka yang putus sekolah untuk memfokuskan diri ke sepak bola dan menjadi pemain profesional. Meskipun begitu, belakangan ini, mulai banya pesepak bola yang memerhatikan pendidikannya. Bahkan, banyak di antara mereka yang telah menyelesaikan studinya di tingkat universitas.
Baru-baru ini, Nuri Sahin, gelandang milik Borussia Dortmund, berhasil meneruskan daftar pesepak bola yang melanjutkan studi di universitas. Yang lebih impresifnya lagi, Sahin berhasil diterima di salah satu universitas paling prestisius di dunia. Ya, gelandang berkewarganegaraan Turki ini berhasil diterima di Universitas Harvard!
I'm pleased to inform you that I've been admitted to @HarvardHBS! Super excited about the programme and delighted to meet legendary @anitaelberse #LifeAtHBS 📚⚽ pic.twitter.com/fCmZTN7hO7
— Nuri Şahin (@nurisahin) April 26, 2018
Sahin mengumumunkan kabar gembira ini melalui twit di atas, ia akan menempuh pendidikan di Harvard Business School, salah satu institusi ekonomi terbaik di dunia.
“Saya dengan bangga menginformasikan bahwa saya telah diterima di Harvard Business School! Saya sudah tak sabar untuk mengikuti program ini, dan bertemu dengan professor legendaris Anita Elberse.”
Mengingat betapa sulitnya untuk masuk ke Universitas Harvard, kita bisa mengetahui bahwa Sahin adalah seseorang yang cerdas. Dari permainannya di lapangan, intelegensi-nya memang bisa terlihat. Hal ini dibuktikan dengan visi permainannya yang luar biasa baik.
Meskipun akan menjalani masa studi, Sahin tetap akan menjadi punggawa reguler Dortmund. Dilansir dari situs resmi Bundesliga, Sahin tetap berkomitmen bagi Die Borussen sembari melangsungkan kuliahnya.
Tentunya, dengan adanya basis pendidikan ini, Sahin telah memiliki masa depan yang lebih terjamin ketika ia pensiun dari sepak bola nantinya. Langkah Sahin ini tentunya patut ditiru oleh pesepak bola lainnya, terlebih yang ada di Indonesia, agar setidaknya mereka memiliki hal lain yang bisa kembangkan kelak usia memensiunkan mereka dari lapangan hijau.