Salah satu atribut dari pesepak bola elit adalah mampu untuk menangani tekanan di pertandingan besar nan krusial. Tekanan di pertandingan seperti itu memang besar, namun pesepak bola terbaik tentunya mampu untuk menangani tekanan tersebut dan memberikan penampilan yang baik.
Salah satu pertandingan yang sarat tekanan adalah laga-laga di fase gugur (knock-out) Liga Champions. Status Liga Champions sebagai kompetisi antar klub terbaik di dunia saja sudah membuat merinding, apalagi ditambah dengan dua pertandingan yang sangat menentukan nasib di fase gugur. Tekanan tentunya meningkat secara gradual, mulai dari babak 16 besar hingga tentunya laga final.
Namun, seperti yang sudah dibilang sebelumnya, pertandingan sarat tekanan inilah yang benar-benar membedakan pesepak bola elit dengan yang biasa saja. Inilah yang berhasil dilakukan oleh Marcelo Vieira, bek kiri andalan Real Madrid. Ia berhasil menjadikan fase gugur Liga Champions sebagai ajang untuk membuktikan diri bahwa ia adalah pesepak bola yang elit, bahkan menjadi yang terbaik di dunia di posisinya saat ini.
Ya, di Liga Champions 2018 ini, Marcelo mampu mencatatakan sebuah prestasi yang terbilang luar biasa untuk seorang pemain bertahan. Sejak bermain di babak 16 besar sampai semifinal yang baru saja ia lakoni, bek kiri utama timnas Brasil ini selalu mencetak gol!
🇧🇷 Marcelo in 2017/18:
Paris ⚽️
Juventus ⚽️
Bayern ⚽️The man for the big occasion 💪#UCL pic.twitter.com/LGJYjzvZVb
— UEFA Champions League (@ChampionsLeague) April 25, 2018
Di babak 16 besar, Marcelo berhasil menciptakan gol ke gawang Paris Saint-Germain lewat sepakan keras dari kotak penalti menyambut umpan silang Marco Asensio. Melaju ke babak perempat final, pemain yang kini tercatat sebagai wakil kapten Los Merengues ini kembali mencetak gol. Kali ini, giliran gawang Juventus yang dikawal oleh Gianluigi Buffon lah yang menjadi korbannya. Lalu, yang baru saja usai, Marcelo menjadi pencetak gol pertama Madrid ketika mengalahkan (kembali) Bayern Muenchen di Stadion Allianz dengan skor 2-1. Gol yang dibuat bek kiri berambut kribo ini begitu menawan, dengan tendangan first time memanfaatkan umpan silang Dani Carvajal.
https://twitter.com/ZeanN7/status/989227113575264257?s=19
Mencetak gol saja memang tak bisa dijadikan ukuran. Namun, bagi seorang bek kiri, catatan ini tentunya mengindikasikan bahwa ia adalah pemain yang spesial, pemain yang memang benar-benar tampil di pertandingang besar yang krusial. Marcelo memang saat ini tercatat sebagai pemain bertahan dengan jumlah gol terbanyak (7) di fase gugur Liga Champions, satu gol lebih banyak ketimbang rekannya, Sergio Ramos.
Top-scoring defenders in the knockout stages:
7⃣⚽️ Marcelo
6⃣⚽️ Sergio Ramos #UCL pic.twitter.com/Xud44wNAf1— UEFA Champions League (@ChampionsLeague) April 25, 2018
Tak berlebihan bukan, menyebut Marcelo sebagai bek kiri terbaik di dunia saat ini?