Cerita

Layakkah Zlatan Ibrahimovic Dibawa Swedia ke Rusia?

Saat diundang sebagai bintang tamu dalam acara Jimmy Kimmel! Live, Zlatan Ibrahimovic tak henti-hentinya mengeluarkan jawaban-jawaban yang membuat orang-orang yang menontonnya pun tergelak, namun sudah tak heran dengan kelakuannya yang suka menyombongkan diri itu. Di antara jawaban-jawabannya, terselip satu hal yang menarik. Walau dengan sedikit nada ambigu, Zlatan mengatakan bahwa ia akan berangkat ke Piala Dunia pada Juni mendatang.

Jika orang tertawa mendengarnya mengucapkan ‘Piala Dunia tanpanya bukanlah Piala Dunia’, mungkin tawa itu akan sedikit bercampur dengan rasa penasaran saat ia mengucapkan bahwa ia juga akan berangkat ke Rusia, seperti halnya timnas Swedia. Memangnya Janne Anderson, sang pelatih, mau membawanya?

Sisi negatif dan positif

Bisa dibilang, susah-susah-gampang menjawab hal ini, karena tergantung dari sudut mana kita melihatnya. Harus diakui, kehebatannya di di depan gawang seperti tidak hilang, padahal pada pertengahan 2017 lalu ia sempat mengalami cedera ligamen lutut parah yang membuatnya absen panjang, bahkan sempat kambuh lagi di akhir tahun kemarin.

Penampilannya bersama Los Angeles Galaxy sejauh ini menunjukkan hal tersebut. 3 gol dari 3 laga tentu raihan yang baik. Bukti bahwa ia bisa menjadi senjata tambahan bagi Swedia agar daya gedor lini depan mereka semakin baik. Belum lagi jika mengingat mental bajanya yang memang berbeda dari orang kebanyakan. Jika memang Anderson ingin membawanya, setidaknya ada hal positif yang bisa eks pemain Juventus ini berikan untuk tim, bukan hanya sekadar ingin nampang di Piala Dunia.

Namun jika melihat sisi negatifnya, jumlahnya juga tak sedikit. Swedia yang sekarang bukanlah tim yang disorot banyak pihak dan penuh tekanan seperti saat Zlatan masih ada. Namun tanpa dirinya sepanjang babak kualifikasi Piala Dunia, penampilan mereka juga tak memburuk. Malahan, mereka berhasil lolos ke Rusia dengan status tim tersubur di Grup A dengan catatan 26 gol serta mengalahkan Italia di babak play-off.

Hal ini adalah sesuatu yang tak bisa dilakukan di dua edisi kualifikasi terakhir saat Zlatan masih ada. Saat masih ada penyerang ikonik tersebut, mereka tak lolos. Sedangkan saat tak ada Zlatan, mereka lolos. Bahkan jika melihat ke belakang, saat penyerang jangkung ini ikut serta di Piala Dunia 2002 dan 2006, ia pun bukanlah aktor utama timnas Swedia. Ini sebuah bukti bahwa Zlatan bukanlah segalanya.

Tak hanya itu, kini Swedia terlihat bermain seperti tim, setidaknya menurut legenda mereka sendiri, Kurt Hamrin dan kiper timnas saat ini, KarlJohan Johnsson. Swedia kini tak lagi berpusat pada Zlatan seorang. Jika Zlatan kembali muncul, maka bisa dipastikan sistem permainan akan berubah lagi dan para pemain mungkin harus beradaptasi lagi, dan waktunya kini semakin sedikit.

Kemudian, kita harus melihat kembali saat-saat terakhirnya bersama Manchester United, di mana ia sedikit sekali mendapatkan waktu bermain saat tak cedera. Jarangnya ia diturunkan oleh Jose Mourinho menunjukkan ada yang lebih baik darinya dan perannya tak lagi vital. Penampilan bagusnya di Major League Soccer (MLS) pun bisa saja dianggap remeh sebagian orang. Meskipun saat ini kualitas MLS sudah meningkat jauh, namun masih dianggap kalah dari liga-liga besar Eropa.

Sensasi terbaru Zlatan  

Kondisi ini tentu bisa menimbulkan perdebatan di antara penggemar timnas Swedia dan Zlatan. Namun jika melihat kembali tayangan di Jimmy Kimmel! Live, ucapan mantan pemain Malmo saat itu amatlah ambigu. Ia hanya mengungkapkan bahwa ia akan berangkat ke Rusia, namun tak mengatakan sebagai pemain atau suporter Swedia. Bahkan ia tak berani menjelaskannya lebih jauh.

Bisa jadi, ini hanyalah sensasi yang ditimbulkan Zlatan, karena memang sudah sifatnya yang gemar melakukan hal seperti itu. Apalagi media juga terus mencecarnya dengan pertanyaan terkait kembali ke timnas Swedia untuk tampil di Piala Dunia. Jangan lupakan juga, ia baru saja pindah ke Amerika Serikat untuk meniti karier. Publisitas yang mengangkat namanya seperti ini tentu semakin bagus buat dirinya.

Lagipula, bisa dipastikan Zlatan adalah orang yang tahu diri terkait hal ini. Ia tak mungkin memaksakan egonya untuk berlaga di Piala Dunia, padahal ia tak punya andil di lapangan sama sekali atas kelolosan Swedia, bahkan tak juga dipanggil saat Swedia beruji coba melawan Cile dan Rumania pada Maret lalu.

Zlatan juga tentunya sadar bahwa masuknya ia ke dalam skuat membuat Anderson harus berpikir ulang terkait strategi dan taktik yang biasanya tak melibatkan dirinya. Jadi, jika harus menarik kesimpulan, rasanya hampir dipastikan sang pemain legendaris ini akan berangkat ke Piala Dunia sebagai suporter.