Turun Minum Serba-Serbi

Prestasi Terbaik Klub-Klub Indonesia di Liga Champions Asia

Liga Champions Asia (LCA) sudah menyelesaikan fase grupnya. Menjelang dimulainya fase enam belas besar yang melibatkan salah satu wakil Asia Tenggara yaitu Buriram United (Thailand), Football Tribe Indonesia sering mendapatkan pertanyaan apakah para wakil Indonesia pernah mencatatkan keberhasilan serupa.

Selama hampir lima belas tahun terakhir, para klub kita memang tak pernah lagi berlaga di LCA. Jika ukurannya lolos ke fase-fase krusial, klub-klub Indonesia beberapa kali terbilang berhasil. Berikut ini torehan terbaik para wakil Indonesia di LCA:

PSM Makassar (2000/2001)

Di dekade 2000-an, sebenarnya beberapa kali klub-klub Indonesia mampu mencapai putaran final LCA. Namun, jika batasannya adalah tahap tertinggi yang terakhir dicapai klub-klub Indonesia, maka jawabannya adalah PSM Makassar di LCA 2000/2001. Wakil Indonesia bagian timur ini tampil di babak delapan besar yang terbagi menjadi dua grup. Sayang, meskipun tampil sebagai tuan rumah, PSM yang diperkuat pemain-pemain bintang dari Bima Sakti hingga Kurniawan Dwi Julianto hanya mampu menjadi juru kunci. Mereka kalah bersaing dengan Suwon Samsung Bluewings, Jubilo Iwata, dan Shandong Luneng.

Persib Bandung (1995/1996)

Lima tahun sebelumnya, Persib Bandung juga mampu tampil di delapan besar yang terbagi menjadi dua wilayah. Sebagai kampiun Liga Indonesia jilid pertama, klub kebanggaan kota Bandung ini tergabung dengan juara bertahan Thai Farmers Bank (Thailand), Seongnam Ilhwa Chunma (Korea Selatan), dan Verdy Kawasaki (Jepang). Meski tampil sebagai tuan rumah,  Maung Bandung hanya sanggup menjadi juru grup akibat menderita tiga kekalahan.

Arseto (1992/1993)

Klub kota Solo ini juga pernah mengukir salah satu prestasi terbaik klub Indonesia sepanjang sejarah. Selain berhasil menembus putaran final Piala Champions Asia musim 1992/1993, Arseto mampu menembus babak akhir, yaitu tujuh besar yang terbagi menjadi dua grup. Sayang, Eduard Tjong dan kolega kandas di grup tersebut, yang dihuni Yomiuri FC (Jepang, cikal bakal Tokyo Verdy FC), Al-Shabab (Arab Saudi), dan Muharraq (Qatar).

Pelita Jaya (1990/1991)

Anda sering mendengar mitos betapa hebatnya klub bernama Pelita Jaya di ajang Asia? Klub yang sempat berdomisili di kota Jakarta ini masih memegang rekor sebagai klub tersukses Indonesia di putaran final Piala Champions Asia. Pada musim 1990/1991, mereka berhasil mencapai babak semifinal dan hanya perlu memenangkan dua laga sebelum merengkuh trofi juara. Sayangnya, Pelita kalah dengan skor 0-2 dari wakil Iran yang akhirnya tampil sebagai kampiun, Esteghlal FC. Di final perebutan juara tiga, barulah mereka menang atas April 25 (Korea Utara).

Kramayudha Tiga Berlian (1985/1986)

Klub yang berasal dari Palembang, Kramayudha Tiga Berlian (KTB), sebeumnya lebih dulu sukses mencapai empat besar Liga Champions Asia. Klub yang dimiliki oleh sebuah perusahaan otomotif di Palembang ini tumbang di babak semifinal melawan wakil Korea Selatan, Daewoo Royals, dengan skor 0-3. Namun, klub yang sudah bubar ini meraih gelar hiburan dengan keluar sebagai juara tiga. KTB mengalahkan wakil Syria, Al-Ittihad Aleppo, dengan skor tipis 1-0.