Kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, kandang Arema FC kala menjamu Persib Bandung, akhirnya berbuntut pada sanksi bagi tuan rumah. Setelah sebelumnya kami sempat menakar seberapa sanksi yang akan diterima, ternyata, sanksi yang dibebankan ternyata cukup mengejutkan. Komisi Disiplin PSSI (Komdis) akhirnya menjatuhkan denda sebesar 300 juta rupiah dan penutupan satu tribun di Stadion Kanjuruhan kepada Arema FC.
Dilansir dari detiksport, Komdis PSSI telah mengirimkan dua surat kepada manajemen Arema perihal sanksi yang akan dijatuhkan. Surat pertama bernomor 022/L1/SK/KD-PSSI/IV/2018 menginformasikan tentang denda sebesar 250 juta rupiah yang dijatuhkan karena tingkah laku buruk yang dilakukan oleh suporter. Surat kedua yang bernomor 023/L1/SK/KD-PSSI/IV/2018 berisi tentang ketidakmampuan panitia pelaksana (panpel) untuk memberikan keamanan pada perangkat pertandingan.
Dalam laga tersebut, pelatih kepala Persib, Mario Gomez, juga ikut terluka karena kerusuhan tersebut. Sanksi yang disebutkan dalam surat kedua tersebut adalah denda sebesar 50 juta rupiah dan penutupan tribun timur dari Stadion Kanjuruhan selama dua pertandingan, melawan Persipura Jayapura di tanggal 27 April 2018 dan PSM Makassar di tanggal 13 Mei 2018.
Meskipun begitu, banyak pihak yang menilai bahwa denda yang dijatuhkan oleh Komdis PSSI terhadap Arema ini terlampau ringan. Pasalnya, begitu banyak korban yang jatuh akibat adanya kerusuhan di Stadion Kanjuruhan ini. Selain Mario Gomez, masih menurut laporan dari detiksport, ada sekitar 214 suporter yang mengalami luka-luka, dan delapan di antaranya harus dirawat secara intensif di rumah sakit.
Lebih dari itu, kerusuhan ini juga memakan korban jiwa. Adalah Dhimas Suha Romli, remaja berusia 16 tahun yang kala itu turut hadir di stadion, meninggal dunia setelah hari Rabu (18/4) kemarin sempat dirawat intensif di Rumah Sakit dr. Saiful Anwar, Malang. Menurut penuturan keluarga, Dhimas tak tertolong karena sempat terinjak-injak oleh kerumunan massa di saat kerusuhan terjadi.
Pihak Arema sendiri kabarnya sudah siap untuk menerima sanksi yang akan diberikan oleh Komdis. Untuk saat ini, kita sebagai publik tentunya hanya bisa berharap agar kejadian semacam ini tak terulang kembali.