Turun Minum Serba-Serbi

Persela Lamongan, Tempat Terbaik Mengolah Pemain Asing Debutan di Liga Indonesia

Dari musim ke musim Persela Lamongan tidak pernah dijagokan sebagai kandidat juara Liga Indonesia, tapi bukan berarti di kesebelasan berjuluk Laskar Joko Tingkir ini tidak ada pemain jempolan. Justru, Persela adalah salah satu klub yang gemar mengorbitkan pemain, terutama legiun asing yang baru pertama kali merumput di Liga Indonesia.

Musim ini kita melihat Diego Assis dengan sangat lincah mengobrak-abrik pertahanan lawan, dan serupa dengan nama belakangnya, jago mengirim asis. Kehadiran Diego semakin menambah panjang daftar pemain asing debutan olahan Persela, yang di kemudian hari laris manis diburu klub besar.

Gustavo Lopez

Persela adalah klub pertamanya di Liga Indonesia, yang bahkan dibelanya dalam dua periode, yaitu 2006/2007 dan 2011-2013. Di Persela ia sangat dominan di lini tengah dengan gaya bermain yang khas saat mengatur ritme permainan. Setelah tiga tahun di Persela namanya semakin melambung, kemudian berlabuh di Arema Cronus dan Terengganu FC, lalu saat ini berseragam PS Tira di Go-Jek Liga 1 2018.

Foto: Ongisnade

Marcio Souza

Jalan kariernya di Liga Indonesia mirip dengan Gustavo Lopez. Diorbitkan Persela lalu bergabung dengan Arema Indonesia, tapi juga pernah memperkuat tim lain seperti Deltras Sidoarjo dan Persib Bandung. Marcio Souza dikenal sebagai penyerang komplet. Dua kakinya sama-sama tajam, sundulan terarah, dan eksekusi tendangan bebas mematikan. Jangan lupakan juga selebrasinya yang menirukan gaya Tukul Arwana.

Foto: Tempo

Oscar Aravena

Namanya memang melambung di PSM Makassar, tapi Persela adalah awal dari perjalanan karier gemerlapnya di Liga Indonesia. Oscar Aravena, walaupun durasi ketajamannya tidak berlangsung lama, tetap layak dilabeli sebagai salah satu penyerang asing klasik terbaik di Liga Indonesia. Selain rambut gondrongnya yang ikonik, Aravena juga terkenal berkat duet mautnya bersama Cristian Gonzales di PSM.

Addison Alves

Masih dari lini depan. Sebelum berkelana ke Liga Thailand, merumput di Persipura, dan mencetak gol cantik ke gawang Song Lam Nghe An bersama Persija, Addison Alves lebih dulu menjalani bulan madu bersama Persela. Diboyong dari PSIS Semarang yang berkompetisi di Divisi Utama 2013, Alves langsung melejit di musim pertamanya berseragam Laskar Joko Tingkir, dengan sumbangan 12 gol dari 24 penampilan.

Foto: Tribunnews

Mario Costas

Di PSMS dia bukan siapa-siapa, tapi di Persela dia jadi bintang Surajaya. Mario Costas merupakan tipikal penyerang klinis, tak kurang dari 22 gol dicetaknya bersama Persela, dan sempat menjadi top skor klub di di Indonesia Super League (ISL) 2013. Pemain asal Argentina ini juga memiliki eksekusi tendangan bebas yang brilian. Namun sayangnya hanya di Persela ia bisa unjuk gigi, karena di PSM dan Persija dirinya kehilangan taji.

Foto: Tempo

Srđan Lopičić

Dibuang Persebaya, bersinar di Persela. Selain Gustavo Lopez, Lopi juga termasuk gelandang asing yang sukses diorbitkan Persela Lamongan. Tendangan bebas dan sepakan kencang menjadi senjata andalannya, plus mahir mengirim umpan terukur. Musim lalu ia tampil bagus di Persiba Balikpapan, tapi sayangnya belum cukup untuk menghindar dari jurang degradasi. Lopi kemudian memutuskan balik ke Borneo FC.

Foto: Tribunnews

Fabiano Beltrame

Karier panjangnya di Liga Indonesia bermula di Persela Lamongan pada tahun 2005. Semusim kemudian Fabiano hengkang ke Persmin Minahasa, lalu balik lagi ke Persela sampai tahun 2011. Di ketiga klub tersebut ia selalu jadi andalan di lini belakang, dan terus berlanjut sampai klub-klub berikutnya seperti Persija Jakarta, Arema Cronus, dan Madura United sejak Torabika Soccer Championship (TSC) 2016.

Foto: Goal.com

Ivan Carlos

Sangat tajam di putaran pertama Go-Jek Traveloka Liga 1 2017, dengan torehan 7 gol dari 11 pertandingan, bahkan saat itu bersaing ketat dengan Peter Odemwingie di daftar top skor. Namun sayangnya cedera menggerogoti ketajamannya, dan ketika hengkang ke Persija, pemain bernama lengkap Ivan Carlos França Coelho ini juga mengalami nasib apes serupa.

Foto: Fourfourtwo

Kosuke Yamazaki

Staminanya luar biasa, yang membuatnya disebut memiliki tiga paru-paru. Kosuke bisa stabil menunjukkan determinasi selama 90 menit, yang menjadikannya sebagai salah satu gelandang box-to-box terbaik di TSC 2016 dan Liga 1 2017. Musim ini ia hengkang ke luar negeri, tepatnya Yangon United di Liga Myanmar, dan tetap bersinar di sana. Bali United bahkan takluk dua kali di hadapannya ketika bersua di Piala AFC.

Goal.com

Diego Assis

Ini dia yang terbaru. Debutnya di Go-Jek Liga 1 2018 diwarnai dengan asis untuk gol Sugeng Efendi di kandang Persipura, lalu di pekan kedua mencetak gol di kandang melawan Persebaya, dan di pekan ketiga mengukir dua asis saat mengalahkan PSM Makassar 3-2 di Stadion Mattoanging.