Musim 2017/2018 adalah musim penuh kejutan di berbagai liga-liga Eropa. Beberapa klub yang tak diunggulkan atau ‘underdog’ ternyata berkiprah cukup baik di liga masing-masing dan kompetisi antarklub Eropa.
Berikut ini adalah para underdog yang pantas diacungi jempol di musim 2017/2018 ini:
Real Betis
Tampil tak meyakinkan di putaran pertama La Liga 2017/2018, kebangkitan Real Betis dimulai dari kemenangan bersejarah dengan skor 5-3 di kandang rival sekota mereka, Sevilla. Sejak saat itu, klub asuhan Enrique Setien ini meraih kemenangan demi kemenangan penting. Bergabungnya mantan bek Barcelona dan Borussia Dortmund, Marc Bartra, juga sangat penting dalam memperbaiki kinerja lini belakang mereka.
Burnley
Klub kecil yang pada akhir musim 2016/2017 terpuruk di papan bawah ini tampil mengejutkan di musim 2017/2018. Tanpa pemain bintang dengan reputasi kelas dunia, pasukan pelatih Sean Dyche ini masih setia menghantui Arsenal di posisi tujuh klasemen sementara Liga Primer Inggris. Jika klub London utara itu terpeleset sedikit saja, Burnley akan memulai perjalanan mereka di Liga Europa musim depan.
Lazio
Sedikit kurang adil sebenarnya memasukkan Lazio ke daftar ini, mengingat mereka sempat menjadi klub besar di dekade 1990-an. Namun, tak banyak yang berani mengunggulkan pasukan Simone Inzaghi mampu bersaing dengan Juventus, Napoli, AS Roma, dan duo Milan. Pada kenyataannya, Lazio duduk manis di papan atas dan berpeluang ke Liga Champions.
Eintracht Frankfurt
Kita sebagai generasi zaman sekarang tak pernah tahu betapa hebatnya klub kota Frankfurt ini di Bundesliga Jerman di dekade 1970-an dan 1980-an. Di bawah pelatih Niko Kovac yang musim depan direkrut Bayern München, Eintracht Frankfurt mampu bersaing di papan atas dan papan tengah musim 2017/2018 ini.
AZ Alkmaar
Selepas kepergian pelatih ikonik Louis van Gaal, prestasi AZ Alkmaar tak pernah lagi menembus empat besar di Belanda. Sejak secara mengejutkan merebut gelar juara Eredivisie Belanda pada musim 2008/2009, prestasi paling hebat mereka hanyalah papan tengah dan tampil di Liga Europa. Di bawah asuhan John van den Brom musim ini, AZ sukses menembus dominasi trio PSV Eindhoven, Ajax Amsterdam, dan Feyenoord Rotterdam. Mereka duduk nyaman di posisi tiga klasemen dan unggul jauh dari Feyenoord di posisi empat, sehingga besar kemungkinan akan berlaga di babak play-off ke Liga Champions Eropa.
Young Boys
Dari Liga Swiss, dominasi FC Basel sebagai juara liga selama delapan musim terancam berakhir. Penggusur mereka adalah klub asal kota Bern, Young Boys. Klub yang terakhir kali juara liga pada tahun 1986 ini tampil luar biasa di bawah asuhan mantan pelatih RB Salzburg, Adi Hutter.
Braga
Mirip dengan Liga Belanda, kasta utama Portugal biasanya dikuasai oleh tiga klub saja, yaitu Benfica, FC Porto, dan Sporting Lisbon. Namun, pada musim 2017/2018 ini nama terakhir kesulitan bersaing dengan klub yang biasanya hanya menghuni papan tengah, Sporting Braga. Jika konsusten, Braga dapat menggusur Sporting sebagai salah satu wakil Portugal di Liga Champions musim depan.
RB Salzburg
Terakhir, kita pasti terpesona melihat performa RB Salzburg. Klub milik perusahaan Red Bull ini memang sudah menjadi raksasa Bundesliga Austria selama lima tahun terakhir, sekaligus menjadi juara bertahan untuk musim ini. Namun, tak ada yang menduga mereka sukses menembus semifinal Liga Europa 2017/2018 dengan menyingkirkan Lazio di perempat-final.