Kejadian unik baru-baru ini terjadi di kompetisi kasta ketiga Malaysia. Sebuah klub yang bermarkas di Kuala Lumpur, Marcerra United, hanya memasang delapan orang pemain dalam menjalani sebuah pertandingan resmi.
Ini terjadi pada hari Minggu, 8 April 2018 di Liga FAM, atau kasta ketiga kompetisi Malaysia. Pada laga yang dilaksanakan di kandang D’Ar Wanderers, Marcerra United hanya diperkuat delapan pemain. Kabarnya, kesulitan keuangan membuat klub tersebut ditinggalkan para pemainnya.
Pertandingan itu sendiri tetap berjalan karena menurut peraturan yang tertulis di ‘Laws of the Game’ federasi sepak bola dunia (FIFA), jumlah minimum pemain dalam satu kubu untuk memulai pertandingan adalah tujuh orang.
How is this possible?
Marcerra United hanya membariskan 8 pemain sahaja dalam 'kesebelasan' utama sebelum melakukan sepak mula.
Foto: Zack Rahim. pic.twitter.com/GHkP6aPFGL
— Afiq Shari 🇲🇾 (@AfiqShari) April 8, 2018
Pertandingan itu pun berakhir dengan kemenangan D’Ar Wanderers. Menariknya, meski unggul banyak dalam jumlah pemain, tuan rumah ‘hanya’ sanggup menang empat gol tanpa balas. Skor 4-0 cukup di luar dugaan para penggila sepak bola yang mengikuti berita mengejutkan ini. Sebagian besar mengira Marcerra United akan menderita kekalahan minimal setengah lusin.
Berdasarkan info yang kami himpun, para pemain Marcerra United yang meninggalkan klub tersebut sebagian besar bergabung dengan MOF FC, klub milik Kementerian Keuangan Malaysia. MOF FC adalah peserta lain di kompetisi kasta ketiga Malaysia.
Marcerra United sendiri sebenarnya merupakan tim yang baru berdiri pada tahun 2012 lalu. Tepat pada awal musim 2018, manajemen klub ini juga mengakuisisi klub lain, yaitu Kuantan FA, yang kemudian diberi nama Marcerra Kuantan FA. Pengambilalihan ini melibatkan pergantian markas klub dari stadion Darul Makmur ke Stadion Selayang dan juga mengubah nama tim.
Manajemen baru ini lalu membayar jumlah gaji yang belum dibayarkan kepada mantan pemain dan staf Kuantan FA sebanyak 3,8 juta ringgit Malaysia (sekitar 13 miliar rupiah). Pada awalnya, pengambilalihan berjalan lancar. Klub yang satu ini berkompetisi di kasta yang lebih tinggi, yaitu Liga Primer Malaysia, kasta kedua kompetisi Negeri Jiran.
Namun, sehubungan dengan masalah keuangan yang diderita induk kedua klub ini, Marcerra Kuantan juga terancam kesulitan finansial. Kabarnya, Kuantan FA juga terancam kehilangan 10 pemain mereka apabila krisis keuangan tidak berhenti. Para pemain juga dikabarkan tidak menerima gaji selama lebih dari dua bulan.
Wah, ternyata masalah seperti ini tak hanya ada di sepak bola Indonesia!
Author: Mahir Pradana (@maheeeR)
Mahir Pradana adalah pencinta sepak bola yang sedang bermukim di Spanyol. Penulis buku ‘Home & Away’