Cerita

Memuji Paul Pogba, Memuji Jose Mourinho

Manchester United berhasil mengalahkan tetangga berisiknya, Manchester City dengan skor 3-2 pada Sabtu (7/4) lalu, setelah tertinggal dua gol lebih dulu di babak pertama. Kemenangan dramatis ini tak hanya menjaga gengsi kubu United sebagai penguasa kota Manchester, namun juga berhasil menunda sementara pesta keberhasilan City menjuarai Liga Inggris, yang seharusnya bisa segera dilaksanakan seandainya The Citizens mampu mengunci kemenangan. Namun, di luar semuanya, ada satu hal lagi yang mencuat di laga itu, yaitu penampilan cemerlang Paul Pogba.

Ya, gelandang Perancis itu berhasil menunjukkan mengapa dirinya layak dihargai 105 juta Euro saat dibeli dari Juventus pada 2016 lalu. Pogba yang di babak pertama berhasil dimatikan pergerakannya oleh para pemain City, justru meledak di babak kedua dan mencetak dua gol dalam waktu kurang dari dua menit! Aksinya itu sekaligus menjadi titik balik penampilan United, yang akhirnya berhasil menambah satu gol lagi lewat sundulan Chris Smalling dan menyegel kemenangan di akhir laga.

Penampilan Pogba ini sekaligus membungkam kritik yang telah menerpanya selama sekitar 3 bulan terakhir, terutama setelah ia dikabarkan mengalami kisruh dengan sang manajer, Jose Mourinho yang dikabarkan tidak terkesan dengan penampilan Pogba belakangan ini, yang membuatnya sempat dicadangkan untuk pertandingan sekelas Liga Champions.

Wajar jika kritik kepadanya terus muncul, mengingat sebelum dua gol yang dicetaknya kemarin, terakhir kali ia berkontribusi terhadap gol United adalah saat mengalahkan Stoke City pada pertengahan Januari lalu, dimana ia membuat 2 asis. Ditambah dengan berita memburuknya hubungan ia dengan Mou, dan puncaknya, menjadi obyek utama perselisihan Mino Raiola dan manajer City, Pep Guardiola, situasinya memang kian buruk bagi pemegang 51 caps untuk timnas Perancis tersebut.

Namun setelah laga derby Manchester tersebut, bisa dipastikan mereka yang mengkritiknya akan terdiam karena ia menjawabnya dengan performa gemilang. Pep Guardiola saja sampai mendatangi, berbicara, bahkan berpelukan dengannya seusai laga, seolah memang tak ada masalah diantara mereka.

Jangan Lupakan Kecerdasan Taktik Mou

Ya, penampilan gemilang Pogba di babak kedua yang menjadi titik balik kemenangan United tentunya tidak lepas dari keputusan manajer asal Portugal itu merubah gaya main United di babak kedua. Penampilan United di babak kedua, khususnya pada 25 menit pertama, benar-benar berbeda dengan babak pertama. Simpel, tanpa basa-basi, dan mematikan.

Di babak pertama, City begitu mendominasi. Tak hanya saat menyerang, namun juga di fase bertahan. Begitu banyak peluang yang diciptakan Raheem Sterling dan kawan-kawan, bahkan mereka bisa unggul hingga 4-5 gol seandainya akurasi mereka sedikit lebih baik. City juga membuat pergerakan para pemain United terkunci dan gagal menciptakan satupun peluang berbahaya. Khusus untuk Paul Pogba, penampilannya tak buruk, namun ia juga sulit keluar dari tekanan para pemain City yang sudah menghalaunya sejak tengah lapangan. Selain itu, ia juga terlalu banyak memegang bola dan melakukan aksi dribel. Ini membuat pergerakannya lebih mudah terbaca.

Barulah babak kedua kondisinya berubah. United bermain lebih taktis. Aksi individu dikurangi, umpan-umpan cepat dilancarkan, khususnya ke jantung pertahanan City, membuat para pemain bertahan City kebingungan merespons perubahan gaya main United. Tak hanya itu, pemain United juga mulai berani melakukan pressing terhadap City, bahkan sejak wilayah pertahanan mereka. Permainan United yang efektif ini menghasilkan 4 tembakan ke gawang bagi United di babak kedua, tiga diantaranya menjadi gol.

Gaya main itulah yang memfasilitasi kemampuan Pogba. Permainannya juga menjadi lebih direct dan tak lama-lama memegang bola. Yang menarik, aksinya merangsek ke dalam kotak penalti serta positioning yang baik, yang memang biasa dilakukannya saat membela Juventus, berhasil dilakukannya dengan baik di laga ini. Sebanyak 3 dari 4 tembakan ke gawang United diciptakan olehnya, dengan gaya yang memang khas dirinya, yaitu sepakan jarak jauh dan pergerakan coming from behind. dua gol pun akhirnya tercipta darinya.

Memang Pogba sebelumnya pernah dikritik Paul Scholes karena gagal menunjukkan performa selayaknya di Juventus dulu, yang mungkin disebabkan peran berbeda yang diberikan padanya oleh Mou. Namun di laga ini, kelihatannya Mou seperti tahu bagaimana cara mengeluarkan penampilan terbaik Pogba, gaya bermain yang biasa ia mainkan dulu.

Harus diakui, kemenangan United ini sedikit ‘dibantu’ dengan kegagalan City menyelesaikan sejumlah peluang dan juga keputusan wasit yang sedikit buruk. Namun kita tahu, keberuntungan didapat oleh mereka yang sudah bekerja keras, bukan mereka yang duduk santai di kursi goyang.

Mou mengubah skema permainan United, membuat Pogba (serta Alexis Sanchez) mampu menampilkan kemampuan mereka sesungguhnya, dan hasilnya pun, Pogboom. Kalahlah City di Etihad. Mou senang, Pogba senang, Mino Raiola (pasti) senang, dan tentunya, Didier Deschamps pun senang.

Author : Adhi Indra Prasetya (@aindraprasetya)
Penggemar Juventus yang merasa dirinya adalah Filippo Inzaghi saat bermain bola