Nasional Bola

Tribe Rating: Banjir Blunder Lini Belakang, PSM Makassar Telan Kekalahan di Kandang Sendiri atas Persela Lamongan

Tampil di kandang sendiri menjamu Persela Lamongan, PSM Makassar menderita kelahan pertama di Liga 1 2018. Kali ini magis Ferdinand Sinaga dan Wiljan Pluim tak terlihat. Parahnya lagi, para lini belakang Juku Eja tampil buruk, terutama blunder penjaga gawang Rivky Mokodompit.

Berikut ini peniaian pemain-pemain asuhan pelatih Robert Rene Alberts di laga melawan Persela Lamongan:

Rivky Mokodompit (2)

Diharapkan melanjutkan rekor clean sheet, penjaga gawang utama Juku Eja ini malah tampil sangat buruk. Ia justru kebobolan gol pertama di Liga 1 2018 di kandang sendiri. Gol pertama lawan yang dicetak loris Arnaud terlihat seharusnya dapat dihalau jika Rivky lebih cermat. Gol kedua Shohei Matsunaga di luar jangkauannya, tapi gol ketiga Persela mutlak akibat blunder memalukan darinya.

Zulkifly Syukur (4,5)

Energik dalam menyerang, tapi sangat kedodoran dalam bertahan. Kedua gol Persela bermula di sisi yang dihuni sang kapten. Sangat perlu mengembangkan koordinasi bertahan dengan pemain lain.

Foto: Monitor Riau

Steven Paulle (5,5)

Penampil terbaik di lini belakang PSM yang secara umum tampil buruk di laga ini. Meski demikian, Paulle tak bisa berbuat banyak dalam mengkoordinasikan rekan-rekannya sesama bek.

Foto: Daeng Kulle

Abdul Rahman (4,5)

Sebagai pengganti Hamka Hamzah, terlihat kualitas yang cukup jauh antara Rahman dan pendahulunya itu. Bek bertubuh tinggi besar ini sering kehilangan posisi dan kesulitan mengendalikan emosi.

Fauzan Jamal (4)

Pilihan unik Robert Rene Alberts di sektor bek kiri, mengingat banyaknya pilihan nama muda di sektor tersebut. Fauzan membiarkan Arnaud lepas dari kawalan untuk mencetak gol pertama Persela, dan secara umum pemain berusia 29 tahun ini tampil buruk.

Foto: PSM Makassar

Marc Klok (5,5)

Biasanya kuat di lini tengah, Klok justru dibuat frustrasi di babak pertama oleh para gelandang Persela, terutama Diego Assis. Klok juga mendapatkan kartu kuning yang berpotensi merugikan bagi tim. Untung ia mencetak satu gol lewat kecerdikan memafaatkan tendangan bebas.

Asnawi Mangkualam (4)

Anak muda yang satu ini terlihat canggung dan akhirnya menjalani salah satu laga terburuk selama berseragam PSM. Kontribusinya nyaris tak terlihat dan malah mendapatkan kartu kuning.

Foto: Juara.net

Rizky Pellu (4,5)

Berposisi sebagai gelandang tengah, kali ini peran Pellu tak terlalu terlihat dan sama buruknya dengan dua rekannya di lini tengah. Tampil penuh selama 90 menit, kontribusi pemain ini sangat minim.

Wiljan Pluim (4)

Playmaker asal Belanda ini lagi-lagi diplot menjadi penyerang. Namun, efeknya tak sama ketika ia terpilih menjadi man of the match di laga melawan PSIS. Pluim yang kabarnya tidak dalam kondisi fit tak berbuat banyak di laga ini.

Rahmat (5,5)

Penyerang sayap berkecepatan tinggi ini terlihat cukup berbahaya, bahkan sanggup mencatatkan tembakan ke gawang yang ditepis kiper lawan. Namun, ia akhirnya menjadi korban rotasi di babak kedua ketika PSM berusaha mengejar gol. Ia pun diganti Zulham Zamrun.

Guy Junior (3,5)

Entah ke mana kehebatan Guy yang mencetak banyak gol di laga-laga pramusim. Ia belum juga bersinar di kompetisi resmi. kontribusi Guy di laga ini nyaris tak ada, sehingga ia diganti di istirahat babak pertama.

Pengganti:

Ferdinand Sinaga (5,5)

Diharapkan minimal mencetak satu gol, Ferdinand terlihat kesulitan memperoleh peluang di laga ini. Ia dijaga ketat oleh bek Persela Wallace Costa dan cenderung kekurangan suplai bola. Harusnya bisa mencetak gol di menit-menit akhir tapi sundulannya melambung di atas gawang lawan.

Zulham Zamrun (6,5)

Beroperasi di sektor sayap membuat peran Zulham lebih maksimal dari Ferdinand. Kecerdikannya berpindah-pindah posisi dan finishing yang baik melahirkan gol pertamanya di musim ini.

Foto: PSM Makassar

Rasyid Bakri (6)

Sang pangeran muda terlihat efektif dalam mengambil alih lini tengah PSM yang rusak berat. Meski hanya bermain sebentar, ia mendikte lawan dengan umpan-umpan atraktif dan pergerakan yang bagus. Sayang, waktu beraksinya terbiang minim.

Author: Mahir Pradana (@maheeeR)
Mahir Pradana adalah pencinta sepak bola yang sedang bermukim di Spanyol. Penulis buku ‘Home & Away’