Cerita

Awas Lantai Licin, AC Milan!

Hasil imbang tanpa gol yang didapat AC Milan di Derby Della Madonnina membuat posisi mereka tak beranjak dari peringkat ke-6 klasemen sementara. Artinya, I Rossoneri masih berpeluang melaju ke kompetisi Eropa melalui liga domestik, untuk berjaga-jaga apabila jalur dari Coppa Italia tertutup karena kalah di final.

Lalu seberapa besar peluang Milan untuk menembus kompeisi Eropa musim depan?

Perjuangan Milan untuk meraih tiket kompetisi Eropa akan kembali dimulai akhir pekan nanti. Menjamu Sassuolo di San Siro, I Rossoneri wajib meraih poin penuh mumpung tim yang dihadapi berlevel papan bawah. Tiga poin tersebut juga wajib direngkuh untuk menaikkan moral bermain, karena di pekan selanjutnya Napoli sudah menanti.

Laga kontra Napoli di giornata 32 akan digelar di San Siro, tapi itu bukan jaminan Milan akan melenggang mulus. I Partenopei juga butuh kemenangan untuk menjaga peluang meraih Scudetto, sehingga pertandingan ini ibarat hidup dan mati bagi kedua kesebelasan. Kalah akan semakin memberatkan langkah, menang akan membuat hidup lebih tenang.

Berlanjut ke jadwal Milan di giornata 33, perjalanan ke Turin akan ditempuh pada tengah pekan untuk melawat ke markas Torino. Il Toro saat ini memang sedang pincang dan produktivitasnya jauh berbeda dengan musim lalu, tapi mereka tidak bisa dipandang remeh. Jika Milan lengah, Andrea Belotti bisa menghukum Milan kapanpun dari posisi apapun, mengingat dia sedang di performa bagus belakangan ini.

Kemudian dari giornata 34 sampai 36, jadwal Milan di atas kertas terbilang enteng. Il Diavolo Rosso hanya akan meladeni perlawanan tim papan tengah ke bawah, berturut-turut yaitu Benevento (kandang), Bologna (tandang), dan Verona (kandang). Dari ketiganya saat ini, Bologna yang posisinya tertinggi di klasemen yakni di peringkat 11, sedangkan Benevento dan Verona berkutat di dua terbawah.

Usai tiga pekan menghadapi tim kurcaci, jadwal Milan langsung meningkat pesat tingkat kesulitannya di akhir musim. Atalanta sudah menanti di Atleti Azzurri d’Italia pada giornata 37, dan di pekan pamungkas Milan akan menjamu Fiorentina di San Siro. Sejauh ini, keduanya adalah pesaing utama Milan untuk merebut tiket kompetisi Eropa, selain Sampdoria.

Hasil buruk pertemuan pertama

Dari 8 jadwal Milan di sisa musim ini, 5 di antaranya dihelat di San Siro dan hanya 3 yang berstatus partai tandang. Tentunya itu akan menjadi keuntungan, tapi juga bisa menjadi sandungan, karena sisa lawan di musim ini mayoritas adalah tim-tim yang gagal ditaklukkan Milan di pertemuan pertama.

Tidak ada satupun dari Napoli, Torino, Fiorentina, dan Atalanta yang dikalahkan Milan di paruh pertama, bahkan melawan Benevento saja imbang 2-2 akibat gol dramatis kiper Alberto Brignoli, dan saat bertamu ke kandang Verona hancur lebur tiga gol tanpa balas.

Artinya, hanya Sassuolo dan Bologna yang sanggup dijinakkan armada Gennaro Gattuso, tapi itupun dengan skor akhir yang kurang memuaskan. Imbang tanpa gol dengan Torino, dan menang tipis 2-1 atas Bologna. Semuanya di San Siro.

Saat ini Milan memang sudah berbeda dari paruh pertama yang berakhir berantakan, tapi hasil di pertemuan sebelumnya menunjukkan bahwa masih ada kemungkinan Milan tersandung lagi, tak peduli peringkat berapa yang dihuni lawannya, atau seberapa buruk perjalanan tim tersebut musim ini.

Dua faktor teknis yang harus mendapat perhatian lebih dari I Rossoneri adalah antisipasi umpan silang dan konsentrasi. Sebab, 6 dari 11 gol yang bersarang ke gawang Gianluigi Donnarumma dari 8 tim tersebut berasal dari umpan silang, yang terdiri dari 1 gol lawan Napoli, 1 gol lawan Bologna, 2 gol lawan Verona, lalu masing-masing 1 gol lawan Atalanta dan Fiorentina.

Kemudian 4 gol sisanya berawal dari tiga eksekusi bola mati yang terbagi rata saat melawan Benevento, Verona, dan Atalanta, lalu satu gol sisanya adalah kegagalan membuat perangkan offside dalam gol Lorenzo Insigne di San Paolo.

Sementara itu dari segi konsentrasi, Milan harus mewaspadai 20 menit terakhir, karena di pertemuan pertama I Rossoneri sangat sering kecolongan gol di sekitar menit tersebut. Piotr Zieliński, Daniel Bessa, Giovanni Simeone, Alberto Brignoli, dan Josip Iličić adalah para pemain yang menjebol gawang Milan setelah pertandingan berjalan 70 menit.

Susah-susah gampang rintangan Milan di sisa musim ini. Namun berbekal performa yang semakin membaik di bawah komando Gennaro Gattuso, peluang untuk tampil di kompetisi Eropa tetap terbuka. Kalaupun Liga Champions lepas, Liga Europa bukan pencapaian yang buruk.

Author: Aditya Jaya Iswara (@joyoisworo)
Milanisti paruh waktu yang berharap Andriy Shevchenko kembali muda dan membawa AC Milan juara Liga Champions Eropa lagi