Nasional Bola

Teka-teki Perpanjangan Deadline Transfer, ‘Kearifan Lokal’ Khas Sepak Bola Indonesia

Liga 1 musim 2018 sudah bergulir sampai pekan ke-2, tentu kita sebagai penikmat sepak bola Indonesia akan paham dengan berbagai kontroversi diluar lapangan yang diciptakan pengelola Liga, yakni PT. LIB. Mundurnya jadwal live di televisi, perubahan regulasi, dan beberapa hal aneh lainnya, sudah menjadi ‘makanan sehari hari’ penikmat Liga 1 2018.

Yang terbaru, PT. LIB mengumumkan secara mendadak, batas pendaftaran skuat Liga 1 2018 yang semula dijadwalkan pada tanggal 29 Maret diperpanjang sampai 7 hari ke depan, yakni tanggal 5 April 2018.

Dalam artian, berarti seluruh klub masih diperbolehkan melakukan aktivitas transfer pemain baik itu asing atau lokal ke dalam skuatnya hingga 5 April 2018. Berdasarkan situswe resmi Liga Indonesia, penyebab diperpanjangnya masa deadline pendaftaran adalah karena mengikuti kebijakan kick-off kompetisi. Penutupan masa transfer akan dilakukan satu atau beberapa pekan usai kompetisi bermula.

Alasan yang cukup logis, namun mengapa disampaikan ke publik secara mendadak? Bahkan, situsweb resmi Liga Indonesia baru merilis berita tersebut pada tanggal 31 Maret 2018, dua hari setelah masa awal penutupan deadline transfer. Kalau memang karena mengikuti kebijakan kick-off kompetisi, mengapa tidak disampaikan saat kick-off Liga 1 2018 dimulai?

Di setiap keputusan tentu akan ada penyebabnya, perpanjangan masa transfer atau penutupan pendaftaran skuat tim Liga 1 membuka peluang ‘tangan-tangan besi’ dari manajemen klub, yakni mencoret pemain asing yang dinilai belum mencapai performa bagus.

Sudah banyak korban pemain asing yang sudah meneken kontrak bersama tim lalu seketika dicoret karena belum mampu menunjukan performa terbaiknya. Dengan adanya masa perpanjangan tersebut, maka akan membuka peluang besar ada beberapa pemain asing yang bakal dicoret dari tim Liga 1 2018 sampai betas akhir pendaftaran skuat pada 5 April 2018.

Author: Rizki Aji