Best XI Liga 1 Pekan Pertama

Kiper: Awan Setho

Tampil impresif dengan menepis dua shots on goal Marko Simic, yang membuat gawang Bhayangkara FC tetap perawan di tengah serbuan Persija Jakarta yang tiada henti pada Go-Jek Liga 1 pekan pertama. Modal bagus bagi Awan Setho untuk membuat mata Luis Milla melirik padanya, demi status kiper inti di Asian Games 2018.

Foto: Awan Setho Instagram

Bek kiri: David Rumakiek

Diplot sebagai pengganti Ruben Sanadi yang hengkang ke Persebaya Surabaya, lulusan skuat Persipura U-21 di tahun 2017 ini langsung tampil impresif di Liga 1 pekan pertama. Lugas saat bertahan, efektif saat menyerang. Satu asisnya berujung gol Boaz Solossa, yang menjadi gol pertama di Go-Jek Liga 1 2018.

Bek tengah: Nurhidayat Haris

Selain Awan Setho, faktor lain dari keberhasilan Bhayangkara FC menahan imbang Persija Jakarta tanpa gol di Gelora Bung Karno adalah kepiawaian bek berusia 18 tahun ini menjalankan tugasnya. Meski masih belia, ia tidak gentar menghadapi Marko Simic yang berbadan kekar, atau Addison Alves yang jauh lebih senior.

Bek tengah: Mamadou Al Hadji

Tanpa pemain asal Mali ini, mungkin Borneo FC bisa mendapat hasil lebih buruk dari imbang 0-0 lawan Sriwijaya FC di Stadion Segiri. Al Hadji yang merupakan rekrutan anyar Pesut Etam musim ini, tampil solid dan membantu gawang timnya tetap steril. Salah satu momen terbaiknya adalah saat memblok peluang emas Makan Konate.

Sayap kiri: Stefano Lilipaly

Empat tembakan ke gawang ia lakukan tanpa satupun yang menembus gawang PSMS Medan, dan di percobaan kelima akhirnya ia memetik hasilnya. Gol tunggalnya di laga ini tak hanya membuat Bali United meraih poin penuh, tapi juga melanjutkan tren dirinya sebagai gelandang produktif, usai mencetak 5 gol di Piala Presiden 2018.

Gelandang tengah: Raphael Maitimo

Langsung berkontribusi besar di laga debutnya. Sepakan yang menjadi gol pembuka di awal laga, dan asis yang menutup kemenangan Madura United atas Barito Putera dengan skor 3-1, membuat debut Maitimo sangat manis di tanah Madura. Sebuah awalan yang sangat baik, setelah menjalani musim roller coaster bersama Persib.

Gelandang tengah: Mariano Berriex

Empat tendangan tepat sasaran, dan tiga di antaranya dilakukan dari luar kotak penalti. Hanya gelandang dengan akurasi tembakan jempolan yang bisa melakukannya, dan pemain baru PS Tira ini adalah salah satunya. Kerja kerasnya turut membantu The Army mencuri satu poin dari lawatannya ke Stadion Gelora Bandung Lautan Api.

Foto: PS Tira

Sayap kanan: Dedi Hartono

Dari kedua sisi, pemain sayap Mitra Kukar ini terus meneror barisan pertahanan Arema FC. Mulai dari penetrasi dan shooting langsung, hingga akhirnya mengukir dua asis yang dilahap dengan nikmat oleh Fernando Rodriguez untuk menyamakan skor. Awal baik untuk Naga Mekes, juga Dedi Hartono yang musim lalu jadi pemain yang kerap dirotasi di Barito Putera.

Gelandang serang: Robertino Pugliara

Tak salah Persebaya Surabaya membawa playmaker gaek ini kembali ke Liga Indonesia. Dengan visi dan umpan-umpan terukurnya, ia menjadi senjata utama Bajul Ijo untuk membongkar pertahanan rapat Perseru Serui. Kerja kerasnya akhirnya membuahkan hasil di menit ke-70, yang menjadi gol tunggal di Stadion Gelora Bung Tomo.

Gelandang serang: Wiljan Pluim

Satu gol dan satu asis dipersembahkan Pluim saat PSM Makassar mengalahkan PSIS Semarang dua gol tanpa balas di Stadion Mattoanging. Hebatnya lagi, Pluim saat itu bahkan bermain jauh dari posisi naturalnya, yakni sebagai sayap kanan, membuat pemain asal Belanda ini seakan tak ada habisnya, dan selalu bisa diandalkan setiap saat.

Penyerang: Fernando Rodriguez

Sepasang gol yang menyelamatkan Mitra Kukar dari kekalahan di Stadion Kanjuruhan, dan dicetak hanya dalam tempo 8 menit! Layak rasanya jika menjuluki Rodriguez sebagai raja debut. Dalam debutnya di Piala Presiden 2018 dan Go-Jek Liga 1 2018, ia sama-sama mencatatkan dua gol, yang juga melalui dua umpan silang.

Pelatih: Rafael Berges Martin

Terus menekan dan menekan. Pelatih Mitra Kukar ini memanfaatkan ruang yang diberikan Arema FC dengan sangat baik untuk mengendalikan jalannya laga. Di Stadion Kanjuruhan, Mitra Kukar sanggup mencatatkan penguasaan bola hingga 60%, yang membantu mereka menyamakan kedudukan setelah tertinggal 0-2 di 20 menit pertama.

Foto: Tribun Kaltim