Cerita

Kesamaan Jalan Ninja Melody Laksani dan Francesco Totti

Sabtu (24/3) malam, JKT48 mengadakan konser kelulusan Melody Nurramdhani Laksani. Konser khusus yang dilaksanakan untuk merayakan lulusnya Melody dari JKT48 yang bertepatan dengan hari ulang tahun dari sang living legend, Melody Laksani.

Setelah sejak awal menggawangi dedek-dedek kecil nan menggemaskan, Melody memutuskan untuk lulus dan keluar dari keriuhan JKT48. Tak mudah bagi siapapun untuk keluar dari tempat yang selama ini dicintai.

Melody berkali-kali menyebut JKT48 adalah hidupnya dan ia amat cinta pada JKT48. Cinta pada para member, staf, dan tak lupa pada para penggemar mereka. Di JKT48 pula, nama Melody melambung. Melody yang awalnya hanya mahasiswa biasa di salah satu kampus di Bandung, setelah bergabung di JKT48, ia dipuja bak bidadari dengan segala dosa yang telah terampuni secara otomatis.

Mundur ke belakang, di tahun 2017, Francesco Totti mengalami kejadian serupa. Ia meninggalkan AS Roma setelah 25 tahun mengabdi di klub yang amat ia cintai. Ia dilepas dengan meriah. Ia dilepas dengan air mata yang membanjiri Stadion Olimpico. Ia dilepas dengan dilihat oleh ribuan mata memandang.

Bagi sebagian orang, Totti adalah simbol kesetiaan. Digoda berkali-kali oleh banyak klub, ia bergeming dan mengucap janji setia, Totti bertahan di AS Roma. Tak ada yang meragukan kesetiaan Totti. Kisah-kisah fiksi romantis tak akan mampu menandingi kisah romantis Totti dan AS Roma.

Totti dan Melody adalah simbol

No Totti, No Party’ bukan sembarang slogan atau kata-kata biasa. Bukan pula hanya sebagai spanduk yang terbentang di stadion. Kalimat tersebut memiliki arti yang teramat dalam: bahwa AS Roma adalah Totti, dan Totti adalah AS Roma.

No one bigger than club tak berlaku bagi Totti dan AS Roma. Tak ada yang lebih besar di antara keduanya. Keduanya setara dan tak akan berpisah. Totti tak akan lebih besar dari AS Roma, begitu pula sebaliknya. Yang benar adalah, AS Roma itu Totti, dan juga sebaliknya.

Ketergantungan yang tidak sehat. Seakan-akan AS Roma tidak akan berjalan tanpa ada sokongan dari Totti di lapangan. Nyatanya, AS Roma musim ini adalah AS Roma yang baru. AS Roma yang berbeda dibanding sebelumnya. AS Roma yang belum sepenuhnya bisa move on dari Totti.

Melody juga sama. Melody adalah JKT48. JKT48 adalah Melody. Tak ada yang lebih besar atau kecil. Keduanya setara.

Tak percaya? Tanyakan ke orang awam, siapa member JKT48 yang mereka ketahui. Nama akan mengerucut ke dua orang: Melody dan Nabilah. Nama terakhir nyatanya pergi lebih dulu ketimbang Melody. Tanpa perayaan yang spesial, Nabilah melepas statusnya sebagai member JKT48.

Bandingkan dengan Melody yang diberikan perayaan khusus oleh manajemen JKT48 yang biasa disebut JKT48 Operational Team (JOT). Selain memang ada unsur bisnis dalam lulusnya Melody, namun JOT tentu merasa harus ada yang khusus saat Melody benar-benar pergi, yang dalam hal ini diwujudkan dalam bentuk konser yang mewah.

Saking mewahnya, JKT48 mempublikasikan konser ini secara sistematis dan masif. Menggandeng banyak brand dan memberikan banyak gimmick. Penggemar JKT48 juga turut andil di dalamnya. Mereka mencanangkan target satu juta viewers dalam video klip ‘Kimi wa Melody’ atau ‘Dirimu Melody’ di kanal YouTube JKT48 sejak video tersebut muncul hingga konser kelulusan Melody semalam.

Mereka yang tak pernah benar-benar bisa pergi…

Selalu ada rasa janggal saat pergi meninggalkan sesuatu yang kita suka. Ada yang aneh ketika kita tak lagi melakukan aktivitas yang kita cintai. Hal ini pula yang membuat Totti dan Melody belum benar-benar bisa pergi dari AS Roma dan JKT48. Hati mereka masih nyantol di AS Roma dan JKT48.

Setelah resmi pensiun, Totti diberikan tempat khusus dalam struktur manajemen AS Roma. Totti menjadi salah satu Direktur AS Roma yang berkolaborasi dengan Direktur Olahraga, Monchi dan juga pelatih, Eusebio Di Francesco. Bagi Totti, jabatan baru tersebut adalah, “awal dari segala petualangan baru.”

Tak hanya Totti yang diberikan tempat khusus di AS Roma, Melody pun diberikan tempat khusus di JKT48. Setelah posisi General Manager JKT48 lowong karena Jiro Inao meninggal dunia, Melody yang akan mengisi pos tersebut. Posisi Melody sebelumnya, kapten dari JKT48 sudah diisi oleh Shania Junianatha.

Hal tersebut membuktikan dua hal: bahwa keduanya belum bisa lepas dari dua tim yang sangat mereka cintai atau justru kedua tim yang belum bisa melepas kepergian dua simbol dari masing-masing tim. Karena terlalu sulit untuk melepas kepergian simbol tim yang selama ini melekat terlalu erat.

AS Roma dan JKT48 masih membutuhkan daya tarik dari Totti dan Melody. Fakta bahwa Totti dan Melody adalah manusia paling dikenal ketika kita berbicara tentang AS Roma dan JKT48, tak terbantahkan. Membiarkan mereka pergi bebas adalah kesalahan yang tidak boleh kedua tim lakukan.

Hingga akhirnya kedua tim, baik AS Roma dan JKT48 perlahan harus mulai untuk melepas ikatan yang selama ini melilit mereka. Mereka harus memunculkan fakta bahwa AS Roma tanpa Totti juga bisa untuk berpesta dan JKT48 tanpa Melody juga masih bisa berdiri.

Finally, selamat menikmati hari kelulusan, Teh Imel. Pikirkan masa depan dengan mulai interview calon suami. Selamat ulang tahun!

Author: Alief Maulana (@aliefmaulana_)
Ultras Gresik yang sedang belajar menulis di serigalagiras.wordpress.com