Cerita

Tribe Profil: Menuntaskan Asa Juara Bali United yang Pupus Musim Lalu

Membalaskan dendam jelas menjadi tujuan utama Bali United di musim terbaru ini. Bagaimana tidak, musim lalu mereka harus menerima kenyataan gagal meraih titel Liga 1 Indonesia dengan cara yang kurang mengenakkan.

Pertama, mereka memiliki poin yang sama dengan sang juara, Bhayangkara FC, dan gagal menjadi juara karena kalah head to head. Kedua, kontroversi kemenangan Bhayangkara atas Mitra Kukar yang menyebabkan poin pertama. Ketiga, kekalahan The Guardian di laga terakhir melawan Persija harusnya bisa menggagalkan pemberian piala kepada mereka jika tidak poin kedua. Dan terakhir, usaha keras Serdadu Tridatu saat menang atas PSM Makassar harus terbuang sia-sia.

Karena beberapa hal di atas, pantaslah jika rasa penasaran dan sedikit dendam menjadi pemacu utama bagi Irfan Bachdim dan kawan-kawan untuk menjalani Liga 1 2018. Jika mereka bisa mempertunjukkan performa mereka seperti di musim lalu dan bahkan lebih, bukan tidak mungkin rasa penasaran yang menggebu akan titel juara memotivasi mereka.

Kehilangan Sylvano Comvalius

Di musim ini, Bali United harus siap tempur tanpa penyerang andalan mereka, Sylvano Comvalius, yang memutuskan pindah ke Liga Thailand. Hilangnya Comvalius di lini depan bisa menyulitkan perjalanan panjang mereka selama mengarungi Liga 1. Pemain asal Belanda ini merupakan salah satu pemain kunci Serdadu Tridatu di musim lalu. Ketajaman Comvalius menjadi senjata utama mereka dalam menggebrak pertahanan lawan.

Datang dari sebuah klub asal Ukraina, PFK Stal Kamyanske, Comvalius datang sebagai rekrutan pemain asing baru di Bali United. Awalnya, dia sempat diragukan karena gagal mencetak gol di laga-laga awal, namun perlahan-lahan dia mulai menunjukkan tajinya. Dari 34 laga yang dimainkan, 37 gol bersarang di gawang lawan. Selain memecahkan rekor Peri Sandria, raihan gol tersebut tentunya membuat lulusan akademi Ajax Amsterdam itu berhak meraih penghargaan sebagai pencetak gol terbanyak.

Gembar-gembor kabar tentang kembalinya Comvalius ke Bali tentunya menaikkan harapan bagi penggemar. Saat ini, kariernya di Thailand memang tidak berjalan mulus. Puasa gol dan akhirnya menjadi pemain cadangan. Namun tentunya, jangan terlalu berharap banyak pada rumor tersebut.

Bertaruh kepada seorang Milos Krkotic

Kevin Brands sudah resmi dicoret oleh Bali United beberapa waktu yang lalu. Padahal, Brands baru didatangkan bulan Desember lalu. Ekspektasi yang tinggi memang langsung hinggap ke pemain asal Belanda itu. Sayangnya, playmaker jangkung tidak dapat memenuhi ekspektasi yang ada. Penampilan yang mengecewakan dan dianggap tidak padu dengan pemain lain membuatnya hanya bertahan sebentar di Bali United.

Dicoretnya nama Brands tentu meninggalkan lubang di lini tengah mereka. Manajemen Bali United mengambil langkah cepat dengan mendatangkan seorang pemain baru untuk menggantikannya. Nama Milos Krkotic pun diperkenalkan sebagai pemain baru mereka.

Mungkin hampir semua penggemar Bali United tidak familiar dengan nama pemain asal Montenegro tersebut dan keraguan bisa saja muncul meski sang pelatih, Widodo C. Putro, mengatakan bahwa Krkotic merupakan pemain yang ideal untuk timnya. Kita bisa saja melihat statistik sang pemain, namun belum tentu statistik tersebut akan ditunjukkan di pertandingan asli. Ya, bisa dibilang mendatangkan Krkotic adalah sebuah pertaruhan yang diambil oleh Bali United. Apakah dia akan bernasib sama seperti Brands? Ataukah dia bisa sukses bersama Serdadu Tridatu? Yang jelas, hal itu bergantung pada pemain itu sendiri dan juga strategi racikan Cak Wid.

Player to watch: Ilija Spasojevic

Kehilangan senjata utama membuat Bali United mencari senjata baru. Setelah kehilangan Comvalius, mereka pun sukses menggaet Ilija Spasojevic dari Bhayangkara FC. Kemampuannya mencetak gol boleh disandingkan dengan Comvalius, meski perolehan gol mereka terpaut jauh karena satu dan lain hal. Musim lalu, bersama Bhayangkara, Spaso sukses mencatatkan 13 gol dari 16 laga. Raihan gol yang tidak buruk untuk pemain yang baru bergabung di pertengahan musim.

Meski saat ini pemain naturalisasi Indonesia itu belum menunjukkan performa terbaiknya, memberikan dia kesempatan terlebih dahulu adalah hal yang wajar. Bukan tidak mungkin nantinya Spaso bisa menjadi penyerang tajam seperti halnya Comvalius di musim lalu dan akan memberikan banyak gol untuk Bali United di musim ini.

Prediksi: Kembali masuk tiga besar

Meski kehilangan pemain kunci, sosok pemain yang datang menggantikannya nampaknya akan pas untuk menutup lubang yang ditinggalkan Comvalius. Kembali masuk ke tiga besar bukanlah hal yang sulit jika mereka bisa mengulang kembali permainan mereka seperti halnya di musim lalu. Bahkan, jika berjalan mulus tanpa ada embel-embel kontroversi, menjadi juara untuk menumpaskan dendam mereka juga bukan hal yang mustahil.

Author: Budy Darmawan (@budydiew)
Penyuka sepak bola